Beranda > Artikel > 5 Cara Mengatasi Batuk Pada Anak Saat Tidur

5 Cara Mengatasi Batuk Pada Anak Saat Tidur

cara mengatasi batuk pada anak saat tidur

Anak-anak umumnya rentan terhadap penyakit yang diakibatkan oleh virus, contohnya, batuk. Apalagi batuk pada bayi. Menurut KidsHealth, batuk pada anak cenderung lebih parah ketika malam hari tiba. Terlebih, saat anak terserang pilek, lendir dari sinus dan hidung bisa turun ke tenggorokan dan menimbulkan batuk berdahak sewaktu tidur. Selain itu, asma juga dapat memicu batuk karena saluran udara lebih sensitif pada malam hari.

5 Cara Mengatasi Batuk Pilek Pada anak Saat Tidur

Lalu, bagaimana cara mengatasi batuk pada anak saat tidur? Untuk lebih jelasnya, mari menyimak pembahasan di bawah ini.

1. Penuhi kebutuhan cairan si kecil

Pastikan kebutuhan cairan anak-anak sudah terpenuhi sebelum tidur. Bisa dengan minum air putih, teh hangat, atau air perasan lemon yang dicampur madu. Dengan memperbanyak minum air putih, dapat membantu mengencerkan lendir di saluran pernapasan sekaligus meredakan batuk di malam hari. Namun, pastikan si kecil sudah cukup usia karena madu tidak boleh dikonsumsi oleh anak-anak di bawah usia satu tahun.

2. Pakai pelembab udara

Atur kelembapan udara menggunakan humidifier. Batuk biasanya akan semakin parah apabila anak terpapar kipas angin atau AC secara langsung. Cukup atur tingkat kelembapannya sebanyak 40—50% untuk mencegah perkembangan jamur dan tungau. Pastikan kamar tidur anak juga terjaga kelembapannya.

3. Berendam atau mandi air hangat sebelum tidur

Melancarkan saluran udara pada pernapasan dan tenggorokan serta menjaga kelembapan ruangan bukanlah satu-satunya cara mengatasi batuk pada anak., Anda dapat mengajak anak mandi atau berendam dengan air hangat sebelum tidur. Namun, jangan terapkan cara ini pada anak yang menderita asma, ya. Pasalnya, uap air nantinya malah akan memperburuk penyakit asma.

4. Minum obat batuk

Minum obat adalah salah satu cara mengatasi batuk pada anak saat tidur yang efektif. Namun, jangan sembarangan dalam memberikan obat batuk pada anak. Obat yang digunakan harus sesuai dengan jenis batuk yang sedang dialami si kecil. Berikut ialah beberapa jenis obat batuk berdasarkan fungsi dan kandungannya.

Antitusif

Obat yang pertama berjenis antitusif, yakni ditujukan untuk mengatasi batuk kering. Antitusif berperan mengurangi rangsangan yang bisa menimbulkan batuk sehingga frekuensinya dapat diminimalkan. Contoh dari obat antitusif adalah dextromethorphan.

Ekspektoran

Si kecil sedang batuk berdahak? Gunakan obat batuk berjenis ekspektoran. Obat tersebut mampu membantu mengencerkan lendir dalam tenggorokan serta mengurangi frekuensi batuk.

Antihistamin

Berikutnya, ada jenis obat antihistamin yang diberikan untuk pasien batuk alergi. Batuk seperti ini umumnya disertai tanda-tanda seperti bersin, hidung berair, bahkan gatal pada tenggorokan dan hidung. Contoh dari antihistamin ialah chlorpheniramine dan brompheniramine.

Dekongestan

Dekongestan merupakan jenis obat yang paling cocok untuk batuk di malam hari. Obat-obat seperti pseudoephedrine dan phenylephrine bisa meringankan tekanan pada rongga sinus yang disebabkan oleh pilek dan alergi atau meredakan hidung tersumbat.

5. Posisikan kepala lebih tinggi ketika tidur

Cara terakhir, yaitu memposisikan kepala lebih tinggi dengan bantal. Posisi berbaring biasanya akan membuat buah hati lebih sering batuk. Sementara itu, menggunakan bantal yang lebih tinggi akan membantu lendir dari hidung dan tenggorokan mengalir turun. Tak hanya meredakan batuk, posisi tidur seperti ini akan mencegah salah satu pemicu batuk, yakni naiknya asam lambung ke tenggorokan.

Itulah beberapa cara mengatasi batuk pada anak saat tidur yang wajib diketahui para orang tua. Jadi, ketika anak mengalami batuk, Anda tidak perlu panik ataupun cemas. Cukup ikuti tips-tips mudah di atas supaya si kecil bisa kembali tidur nyenyak seperti sedia kala.

3 Penyebab Batuk di Malam Hari?

Berikut adalah penyebab batuk di malam hari yang perlu kamu ketahui diantaranya

1. Flu

Salah satu penyebab batuk pada anak di malam hari lainnya adalah flu, flu pada bayi dan anak menjadi salah satu penyakit yang cukup sering terjadi, apalagi jika kondisi daya tahan tubuh anak menurun. Kondisi ini bisa menyebabkan tubuh mengeluarkan lendir pada saluran pernafasan dan juga tengorokan, yang akan direspon oleh tubuh melalui batuk dengan tujuan untuk mengeluarkan lendir yang disebabkan oleh flu ini.

2. Infeksi bakteri

Infeksi bakteri yang terjadi pada tubuh anak bisa menjadi salah satu penyebab mengapa anak mengalami batuk di malam hari. Bila anak mengalami kondisi seperti ini, maka harus segera diatasi secara medis karena tidak dapat sembuh dengan sendirinya.

3. Asma

Batuk di malam hari secara terus menerus bisa menjadi salah satu tanda kalau anak mengalami gangguan pernapasan dalam bentuk Asma. Hampir sama dengan alergi, batuk yang berdahak serta tidak disertai demam juga mencadi ciri-ciri lain dari Asma. Namun diagnosa medis terhadap asma yang terjadi pada anak tidak mudah dilakukan jika usianya masih dibawah 3 tahun. Jika batuk yang dialami cukup lama, segera periksakan kondisi anak kedokter yang biasa menangani kondisi anak ini.

Apabila ingin mengetahui lebih jelas seputar kondisi anak yang sedang menderita batuk, kunjungi Carevo saja! Anda dapat berkonsultasi secara online maupun melakukan reservasi jadwal dokter dengan mudah. Semoga informasi di atas bermanfaat.

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics