
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Tumor otak merupakan kondisi dimana terdapat perumbuhan sel abnormal di dalam otak. Kelompok tumor yang dapat terbentuk didalam otak dibagi menjadi 2 macam, yaitu yang jinak (benign) atau yang ganas (malignat). Tumor otak dapat dimulai langsung dalam otak (tumor primer) ataupun dapat merupakan sebaran sel ganas dari bagian tubuh lain (sekunder karena metastasis). Pada dewasa, jarang terjadi tumor primer dalam otak, biasanya terjadi kanker pada tempat lain lalu menyebar ke dalam otak.
Baca juga: Kenali 9 Penyebab Tumor Otak yang Wajib Dipahami
Baca juga: 5 Makanan Penghancur Tumor Otak yang Harus Anda Ketahui
Terjadi karena adanya kanker pada bagian tubuh lain seperti kanker payudara, usus besar, ginjal, paru-paru dan kanker kulit. Biasanya orang tersebut telah memiliki riwayat kanker sebelumnya lalu akan terjadi penyebaran sampai ke otak.
Banyak hal yang dapat menyebabkan tumor terbentuk. Walaupun tidak semua penyebab diketahui dengan pasti saat ini, namun faktor-faktor seperti genetik dan riwayat keluarga turut berkontribusi. Selain itu faktor eksternal juga dapat mempermudah seseorang terkena penyakit ini seperti gaya hidup dan diet yang dikonsumsi. Tumor otak primer terjadi ketika sel yang normal bermutasi sehingga DNA akan berubah. DNA itu sendiri berisi rangkaian instruksi yang memerintahkan sel untuk melakukan aktifitasnya. Jika terjadi mutasi, maka sel akan tumbuh dan membelah secara cepat sehingga sel normal dan sehat lainnya akan mati. Hasilnya akan terbentuk kumpulan sel abnormal yang membentuk tumor.
Beberapa makanan dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit diabetes mellitus dan obesitas juga meningkatkan resiko terjadinya tumor. Selain itu, terdapat makanan yang mengandung karsinogen yang dapat menyebabkan terjadinya tumor ganas atau kanker.
Walaupun paparan terhadap karsinogen tidak selalu menyebabkan tumor, namun tergantung dengan genetik dan durasi paparan terhadap zat karsinogen tersebut. Berikut beberapa makanan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor :
Daging olahan yang dimaksud adalah semua tipe daging yang diawetkan dengan cara diasap, diasinkan dan makanan kalengan. Kebanyakan daging olahan ini terbuat dari daging merah seperti sosis yang digunakan dalam pembuatan hotdog, salami, sosis, ham, kornet dan dendeng. Pengolahan yang digunakan untuk megawetkan makanan ini dapat menyebabkan terbentuknya zat karsinogen, yaitu kandungan N-nitroso. Selain itu, pengasapan daging juga dapat membentuk zat karsinogenik polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs).
Ketika makanan yang bertepung dimasak dalam temperatur yang tinggi, maka akan terbentuk zat acrylamide. Zat ini dapat terbentuk pada pengolahan makanan dengan cara menggoreng. Contoh makanannya adalah kentang goreng dan juga keripik kentang. Menurut penelitian yang telah dilakukan tahun 2018 dan 2020, acrylamide dapat merusak DNA dan memicu kematian sel sehingga dapat membuat resiko terjadinya tumor meningkat. Selain itu, makanan gorengan juga meningkatkan resiko terjadinya diabetes mellitus dan obesitas yang memicu terbentuknya stress oksidatif dan reaksi inflamasi berlebih, sehingga meningkatkan resiko terjadinya tumor.
Makanan yang dimasak terlalu matang, terutama olahan daging dapat memicu terbentuknya zat karsinogen. Zat yang dapat terbentuk adalah PAHs dan heterocyclic amines (HCAs) yang dapat merusak sel DNA dalam tubuh. Cara pengolahan yang biasanya menyebabkan makanan terlalu matang adalah memasak dengan temperatur tinggi atau api yang besar seperti membakar dan menggoreng. Maka dari itu, untuk menghindari hal ini terjadi, gunakanlah metode memasak yang lebih sehat seperti memanggang pada suhu rendah, menggunakan slow cooker atau poaching, yaitu merebus makanan dengan suhu rendah
Gula dan juga karbohidrat olahan seperti minuman rasa manis, makanan yang dipanggang, pasta, roti putih, nasi putih dan sereal olahan dapat meningkatkan reaksi inflamasi dan stress oksidatif sehingga dapat membuat seseorang lebih mudah menderita tumor. Maka dari itu, sebaiknya menghindari makanan tersebut dan menggantinya dengan roti gandum, nasi merah dan oats
Konsumsi alkohol dapat menyebabkan liver memecah komponennya menjadi acetaldehyde, yang merupakan salah satu senyawa karsinogenik. Menurut penelitian tahun 2017, zat ini dapat menyebabkan kerusakan DNA dan memicu oksidatif stress yang menyebabkan gangguan fungsi imun tubuh.
Baca juga: 7 Perbedaan Tumor dan Kanker yang Wajib Diketahui
Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
1. Brain Tumor: Symptoms, Signs & Causes. Cleveland Clinic. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6149-brain-cancer-brain-tumor
2. Brain tumor – Symptoms and causes. Mayo Clinic. Available from: https://www. mayoclinic.org/diseases-conditions/brain-tumor/symptoms-causes/syc-20350084
3. Bansal N, Dawande P, Shukla S, Acharya S. Effect of lifestyle and dietary factors in the development of brain tumors. J Family Med Prim Care. 2020 Oct 30;9(10):5200–4.
4. Cancer Causing Foods: 6 Foods That May Increase Cancer Risk. Healthline. 2021. Available from: https://www.healthline.com/health/cancer/cancer-causing-foods
5. Lijinsky W. N-Nitroso compounds in the diet. Mutation Research/Genetic Toxicology and Environmental Mutagenesis. 1999 Jul;443(1–2):129–38.
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics