Beranda > Artikel > 7 Efek Samping Melatonin Untuk Tidur

7 Efek Samping Melatonin Untuk Tidur

efek samping hormon melatonin

Melatonin merupakan hormon alami yang diproduksi oleh otak anda untuk menjaga siklus tidur-bangun (sistem sirkadian tubuh). Otak anda akan memproduksi hormon ini secara alami terutama saat malam hari, idealnya sekitar pukul 22.00 malam hingga 03.00 dini hari, untuk menjaga kualitas tidur anda terjaga, kemudian akan berhenti saat pagi menjelang siang hari. Hal ini yang menjelaskan kenapa anda terasa semangat ketika pagi hari dan lemas saat malam hari. Namun, seiring bertambah usia dan gaya hidup anda, hormon ini dapat berkurang sehingga dapat menganggu jam tidur anda.

Seiring dengan bertambahnya tingkat pengetahuan masyarakat akan dunia kesehatan, banyak dari kaum awam yang mulai mengkonsumsi suplemen melatonin untuk meningkatkan kualitas tidur. Namun, perlu anda ketahui bahwa ada beberapa efek samping dari hormon melatonin apabila anda mengkonsumsi berlebihan.

Melatonin direkomendasikan untuk penggunaan jangka pendek hingga 2 tahun, apabila dikonsumsi dalam jangka pendek, kemungkinan besar homon ini tidak akan menyebabkan efek samping. Namun, beberapa efek samping yang umum dikeluhkan seperti pusing, mual, hingga rasa mengantuk berlebihan. Apa saja efek samping dari hormon melatonin? Simak informasi selengkapnya bersama Carevo di sini.

 

1. Mudah mengantuk

Melatonin, karena merupakan hormon yang memicu rasa kantuk, disarankan untuk diminum di malam hari, 1-2 jam sebelum tidur. Apabila anda mengkonsumsi suplemen tersebut di waktu yang salah, maka anda bisa mengantuk sebelum waktunya. Oleh sebab itu pakar kesehatan menganjurkan untuk mengkonsumsi melatonin beberapa jam ketika anda ingin tidur, sehingga dapat berfungsi dengan efektif.(1,2)

2. Sakit kepala

Jika anda mengkonsumsi melatonin secara berlebihan,  kepala anda bisa terasa sakit dan pusing. Hal ini dapat disebabkan karena melatonin berinteraksi dengan sistem sirkadian tubuh anda, dan apabila anda mengkonsumsi melatonin secara berlebihan atau di waktu yang tidak tepat, dapat mengganggu siklus sirkadian, yang menyebabkan sakit kepala.(1)

3. Mual

Mengkonsumsi melatonin sintetik dapat menyebabkan mual bahkan muntah bagi sebagian orang, oleh sebab itu disarankan bagi anda untuk mengkonsumsi melatonin setelah makan, sehingga dapat mengurangi rasa mual.(1)

4. Gangguan mood

Gangguan mood seperti agitasi dan gelisah dapat terjadi ketika mengkonsumsi melatonin dalam jangka waktu yang lama, terutama apabila anda memiliki riwayat gangguan psikiatri.(3) Oleh sebab itu, sebelum mengkonsumsi melatonin, hendaknya anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

5. Gangguan kehamilan

Walaupun masih terbatas, namun terdapat penelitian yang menyebutkan melatonin memiliki efek yang mirip dengan pil KB, sehingga tidak disarankan bagi anda yang sedang program kehamilan. Walaupun dijelaskan untuk dosis rendah (<3 mg) masih aman untuk dikonsumsi, namun hendaknya anda berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi melatonin.(4)

6. Gangguan pembekuan darah

Melatonin memiliki efek gangguan pembekuan darah yang dapat menyebabkan perdarahan gusi, mimisan, maupun mudah lebam.(1,5)

7. Memperburuk gejala epilepsi

Penelitian menyebutkan bahwa melatonin dapat memperburuk gejala epilepsi dan kejang pada sebagian orang.  Oleh sebab itu, melatonin sebaiknya tidak anda konsumsi terutama apabila anda memiliki riwayat kejang atau epilepsi.(6)

 

Walaupun merupakan salah satu obat yang aman untuk dikonsumsi terutama pada jangka waktu pendek, terdapat beberapa efek samping melatonin mulai dari yang ringan hingga efek samping serius yang tidak boleh anda abaikan. Sebaiknya anda tetap konsultasikan ke dokter sebelum mengkonsumsi melatonin.

Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo di https://www.carevo.id/personal-health-record

 

Referensi

  1. NHS. Melatonin for sleep problems. Tersedia di: https://www.nhs.uk/medicines/melatonin/
  2. Sharkey KM, Fogg LF, Eastman CL. Effects of melatonin administration on daytime sleep after stimulated night shift work. J Sleep Res. 2001; 10(3): 181-92. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3679650/
  3. Srinivasan V, Smits M, Spence W, Lowe AD, Kayumov L, et al. Melatonin in mood disorders. World J Biol Psychiatry. 2006; 7(3): 138-51. Tersedia di: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16861139/
  4. Espino J, Macedo M, Lozano G, Ortiz A, Rodringuez C, et al. Impact of melatonin supplementation in women with unexplained infertility undergoing fertility treatment. Antioxidants (Basel). 2019; 8(9): 338. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6769719/
  5. Otamas A, Grant PJ, Ajjan RA. Diabetes and atherothrombosis: the circadian rhytm and role of melatonin in vascular protection. SAGE Journals. Tersedia di: https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1479164120920582
  6. NIH. Effect of melatonin on seizure outcome, neuronal damage and quality of life in patients with generalized epilepsy. 2018. Tersedia di: https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT03590197

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics