
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Sakit pada punggung merupakan penyakit yang umum dan sering diderita oleh semua orang. Kondisi nyeri punggung ini dapat terjadi apabila tubuh terlalu lama membungkuk , postur tubuh yang salah maupun tubuh bekerja terlalu dipaksa.
Ankylosing Spondylitis adalah penyakit peradangan yang bersifat menahun (kronis) yang dapat menyerang tulang belakang maupun bagian sendi yang lainnya. Tulang belakang terdiri dari ruang-ruang tulang. Diantara ruas-ruas tulang ini dihubungkan oleh bantalan tulang yang lunak. Pasien dengan ankylosing spondylitis, celah-celah tersebut melebur menjadi tulang, sehingga tulang belakang menjadi tidak lentur, sehingga tubuh pasien menjadi membungkuk ke depan.
Penyakit ini dapat menyerang kelompok usia manapun, remaja, maupun orang dewasa, namun lebih sering menyerang pada pasien dewasa muda atau dibawah 50 tahun.
Ciri-Ciri pasien dengan Ankylosing Spondylitis bisa berbeda-beda pada tiap individu, namun pada umumnya gejala awalnya adalah
Nyeri biasa dirasakan saat pagi hari, sesaat setelah bangun tidur, ataupun setelah beristirahat dalam waktu yang lama. Nyeri biasanya berlangsung selama kurang lebih 30 menit kemudian nyeri akan mereda dengan sendirinya setelah beraktifitas
Kaku pada daerah punggung bawah atau pinggul.
Nyeri dapat terasa hebat saat sedang tidur sehingga menyebabkan terbangun.
Nyeri pada punggung dapat menjalar ke bokong hingga pasien dapat kesulitan berjalan.
Penyebab dari ankylosing spondylitis sendiri sebenarnya belum diketahui secara pasti, namun menurut penelitian, penyakit ini diduga disebabkan oleh kelainan gen HLA-B27. Lebih dari 90% manusia memiliki gen HLA-B27 ini, namun tidak semua orang menderita penyakit Ankylosing Spondylitis.
Baca Juga: Gangguan Kepribadian Antisosial: Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Meskipun penyebab dari ankylosing spondylitis masih belum pasti, namun ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit ini, misalnya
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Penyakit ini banyak ditemukan pada remaja maupun dewasa muda (20-50 tahun). Pada beberapa penelitian dikatakan kemungkinan disebabkan oleh faktor gaya hidup.
Penyakit ini lebih sering ditemukan pada ras Kaukasia
Bila memiliki keluarga yang menderita penyakit ini, risiko memiliki penyakit yang sama.
Cara menangani Ankylosing Spondylitis tidak dapat dilakukan seorang diri, harus mendapatkan pertolongan dari dokter untuk mendiagnosis penyakit ini terlebih dahulu. Dokter akan memastikan apakah Anda menderita Ankylosing Spondylitis dengan cara :
Dokter akan mencari tahu berapa lama Anda menderita ini, nyerinya muncul dibagian tubuh mana saja, nyeri ini muncul saat Anda sedang melakukan kegiatan apa, riwayat keluarga Anda, apa hal-hal yang dapat memperberat dan memperingan rasa nyeri Anda, dan Keluhan-keluhan lain yang Anda alami.
Dokter akan melakukan pemeriksaan pada fisik ada untuk mencari dimana letak nyerinya. Dokter akan meminta Anda untuk bergerak dan membungkuk untuk memastikan keterlibatan dalam mobilitas Anda.
Dokter dapat meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan radiologi seperti X-Ray Tulang belakang, CT-Scan, ataupun MRI untuk mengetahui diagnosis dengan tepat dan lebih detail.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mencari tahu apakah ada peradangan di tubuh Anda. Ada pula tes darah untuk memeriksa gen HLA-B27 namun sangat jarang digunakan.
Baca Juga: Apa Itu Osteoporosis: Penyebab, Ciri, Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Mengobatinya
Untuk pengobatan dari Ankylosing Spondylitis sendiri, ada beberapa obat yang umumnya diberikan dokter, misalnya:
ibuprofen, celecoxib, ketorolac, aspirin. Guna dari obat ini untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
Obat ini hanya digunakan dalam jangka pendek dan harus sesuai dengan petunjuk dokter yang memberikannya. Umumnya kortikosteroid akan disuntikan di bagian sendi yang nyeri untuk mengurangi rasa sakit.
Obat ini dapat menghambat perkembangan dari penyakit ini. Misalnya sulfasalazine, methotrexate.
Misalnya etanercept, adalimumab, infliximab, golimumab. Obat-obatan ini berfungsi untuk menghentikan peradangan
Baca Juga: Empty Sella Syndrome: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Pasien juga disarankan untuk fisioterapi, untuk mengurangi nyeri dan kekakuan pada tubuh. Fisioterapi juga dapat menambah kekuatan dan kelenturan sehingga Anda dapat bergerak lebih leluasa dan nyaman saat beraktifitas kembali.
Pasien dengan penyakit ankylosing spondylitis umumnya tidak memerlukan operasi. Namun bila kerusakan sendi sangat parah dan pasien merasa sangat kesakitan, Dokter dapat mempertimbangkan untuk dilakukan tindakan tindakan operasi.
Itulah Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobati Ankylosing Spondylitis. Untuk mendapatkan informasi yang lebih pasti dan lengkap, segera lakukan diagnosis bersama dokter. Selalu jaga kesehatan anda dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Artikel Ditulis Oleh:
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics