Pernahkan anda mendengar istilah medis “amputasi”? Amputasi menjadi salah satu Tindakan penting yang diambil dokter untuk tetap menjaga kondisi tubuh secara keseluruhan. Apa itu amputasi? Simak infonya bersama Carevo di sini!
Berdasarkan definisinya, amputasi adalah tindakkan bedah untuk menghilangkan bagian tubuh, seperti tangan, kaki, lengan, tungkai, maupun jari-jari tangan dan kaki. Amputasi merupakan indikasi medis untuk beberapa penyakit tertentu, seperti infeksi hingga kanker. Beberapa tipe tindakkan amputasi yang mungkin anda sering dengar antara lain:(1,2,3)
- Above-knee amputation atau amputasi yang memotong tungkai bawah bagian paha, lutut, telapak kaki, dan jari-jari kaki.
- Below-knee amputation atau amputasi yang memotong bagian betis, kaki, dan jari-jari kaki.
- Arm amputation atau amputasi lengan
- Hand amputation atau amputasi telapak tangan dan jari-jari tangan
- Finger amputation atau amputasi jari tangan
- Foot amputation atau amputasi telapak dan jari-jari kaki
- Toe amputation atau amputasi jari kaki
Apa saja indikasi untuk melakukan tindakkan amputasi?
Kondisi-kondisi medis seperti infeksi yang menyebar sampai ke tangan dan kaki, sampai menyebabkan luka yang tidak kunjung sembuh merupakan alasan yang paling sering dilakukan tindakkan amputasi. Namun, terdapat beberapa indikasi lainnya seperti:(2,3)
1. Terdapat tumor atau kanker
Dengan melakukan tindakkan amputasi, kanker seperti osteosarcoma (kanker tulang) dapat dicegah penyebarannya. Sarkoma dapat meluas hingga ke pembuluh darah hingga sistem saraf, oleh sebab itu amputasi dapat menjadi pertolongan pertama untuk mencegah hal tersebut untuk terjadi.
2. Infeksi berat yang menyebabkan kematian jaringan (gangren)
Gangren dapat terjadi terutama apabila ada infeksi berat yang menyebabkan kematian jaringan, menyebabkan tangan atau kaki anda tidak dapat berfungsi selayaknya, oleh sebab itu, amputasi dapat menjadi pilihan terbaik untuk mencegah penyebaran infeksi dan untuk membuang kaki atau tangan yang sudah tidak dapat berfungsi.
3. Penyakit arteri perifer (PAD)
PAD merupakan salah satu penyebab tersering dilakukannya amputasi. PAD merupakan masalah vaskular kronis yang dapat menyebabkan gangren pada tungkai.
4. Kecelakaan atau trauma berat hingga tidak dapat diperbaiki
Kecelakaan yang sudah menyebabkan rusaknya tulang-tulang sehingga tidak dapat diperbaiki, memerlukan amputasi agar tidak menyebabkan perdarahan hebat. Berdasarkan data, kurang lebih 45% dari kecelakaan traumatis seperti cedera remuk hingga luka bakar berat memerlukan tindakkan amputasi untuk menyelamatkan nyawa.
Bagaimana proses amputasi dapat dijalankan?
- Pertama, dokter bedah akan melakukan persiapan dan menjelaskan mengenai proses amputasi kepada anda. Apabila anda bersedia, maka sebaiknya anda puasa sekurangnya 6 jam sebelum melakukan operasi. Sebelum tindakkan, dokter anastesi akan memberikan anda obat-obatan agar anda tidak merasakan sakit saat tindakkan amputasi.(2)
- Kedua, setelah proses anestesi, dokter bedah akan melakukan pengangkatan jaringan yang telah rusak sebagai upaya untuk menjaga jaringan yang sehat agar tetap dalam kondisi yang baik. Dokter bedah akan melakukan beberapa hal seperti menghilangkan jaringan yang rusak maupun tulang-tulang yang ikut hancur, menutup pembuluh darah untuk mencegah pendarahan, memasang tungkai palsu apabila diinginkan saat kesepakatan pertama, menutup luka dengan menjahit luka.(2)
- Ketiga, dokter bedah akan memantau menyembuhan dan kemajuan proses amputasi, oleh sebab itu anda diperlukan untuk dirawat selama 1-2 minggu. Dokter bedah akan memberikan obat pereda nyeri dan antibiotik untuk mempercepat proses penyembuhan. Selain dokter bedah, dokter fisioterapi juga memerankan peranan penting dalam proses penyembuhan setelah amputasi. Anda akan diajarkan cara untuk berjalan dengan alat bantuan apabila memungkinkan.(2,4)
Amputasi dapat menjadi pilihan yang terbaik untuk beberapa kondisi-kondisi seperti yang telah dipaparkan diatas. Apabila anda memiliki kondisi-kondisi tersebut, segera hubungi dokter untuk meminimalisir komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo di https://www.carevo.id/personal-health-record
Referensi
- David W. State of the art: amputation and prosthetics. Journal of pediatric orthopaedics. 2017. Vol. 37, p. S22-5. Tersedia di: https://journals.lww.com/pedorthopaedics/fulltext/2017/09001/state_of_the_art__amputation_and_prosthetics.6.aspx
- Molica C. Lower extremity amputation. Stat Pearls. 2021. Tersedia di: https://www.statpearls.com/ArticleLibrary/viewarticle/17484
- Ajibade A, Akinniyi OT, Okoye CS. Indications and complications of major limb amputations in kano, Nigeria. Ghana Med J. 2013; 47(4): 185-88. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3961849/
- Sahu A, Sagar R, Sarkar S, Sagar S. Psychological effect of amputation: a review of studies from India. Ind Psychiatry J. 2016; 25(1): 4-10. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5248418/