Beranda > Artikel > Apa Itu Gangguan Kognitif dan Seperti Apa Ciri-Cirinya yang Harus Diwaspadai? 

Apa Itu Gangguan Kognitif dan Seperti Apa Ciri-Cirinya yang Harus Diwaspadai? 

artikel carevo apa itu gangguan kognitif adalah

Kognitif merupakan kemampuan manusia untuk belajar, berpikir, dan memecahkan suatu masalah. Kemampuan ini erat kaitannya dengan memori (ingatan) dan pengalaman yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan, interaksi dengan orang lain, dan penilaian terhadap suatu keadaan. Proses perkembangan kognitif mempunyai tahapan-tahapan sendiri sesuai usia. Meskipun kecepatan seseorang melalui tahapan-tahapan tersebut dapat berbeda namun tidak dapat melompat-lompat.  

Baca juga: Mari Mengenal Apa Itu Perkembangan Kognitif dan Cara Meningkatkannya

 

Tahapan Perkembangan Kognitif 

1. Tahap sensorimotor (0-2 tahun) 

Merupakan tahap pengenalan lingkungan melalui sistem indra (sensoris) seperti melihat, mendengar, atau mencium bau dan dilanjutkan dengan gerakan (motoris) seperti memegang. Capaian utama pada tahap ini adalah tercapainya object permanence yaitu bahwa objek atau benda itu masih ada meskipun tidak tampak.  

2. Tahap preoperasional (2-7 tahun) 

Imajinasi dan daya ingat semakin berkembang. Pada tahap ini mulai ada pemikiran simbolis, artinya menggunakan kata-kata atau gambar untuk menunjukkan suatu benda, dan sulit berpikir secara logis. Misalnya menggunakan sapu seperti sedang naik kuda. Bermain peran (role-play) juga penting, misalnya anak memainkan peran sebagai ayah, guru, dokter, atau profesi lain. Karena tidak dapat berpikir secara logis, kita lebih cenderung mempunyai sifat egosentris (mementingkan diri sendiri). 

3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun) 

Tahapan dimana manusia mulai dapat berpikir logis tentang suatu peristiwa dan lebih tersusun, sehingga mulai dapat memandang sesuatu dari sudut pandang orang lain (sosiosentris), namun masih terbatas pada benda-benda fisik dan masih kesulitan berpikir tentang hal-hal abstrak. Contoh bila ada air dalam 1 botol besar dan dibagi rata dalam 2 botol kecil di mana satu botol lebih tinggi dibanding botol lain, kita akan tetap berpikir bahwa kedua botol tersebut berisi air dengan volume yang sama. 

4. Tahap operasional formal (di atas 11 tahun) 

Pemikiran menjadi semakin kompleks, logis dan sistematis untuk memecahkan suatu masalah. Kemampuan berpikir abstrak dan daya imajinasi juga semakin berkembang, dan menjadi dasar kreatifitas. 

Perkembangan yang dimulai sejak lahir hingga dewasa ini juga pada akhirnya akan dipengaruhi oleh proses penuaan (aging) yang berkontribusi dalam penurunan fungsi pada orang lanjut usia. Gangguan perkembangan dan fungsi ini dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan mengingat, mempelajari hal baru, berkonsentrasi, dan mengambil keputusan yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. 

 

Ciri-ciri gangguan kognitif 

Gangguan kognitif dapat disebabkan banyak hal mulai dari kelahiran hingga adanya cedera otak, infeksi, tumor, penggunaan obat-obatan, dan lain-lain. Meskipun banyak ditemukan pada lansia, tidak berati semua lansia akan mengalami gangguan kognitif. 

Gejala utama adanya gangguan kognitif yaitu: 

  • Lupa ingatan (memory loss), mulai dari hal kecil seperti lupa tempat meletakkan kunci atau lupa ingin melakukan suatu aktivitas saat sampai di suatu tempat (misalnya ingin mengambil barang di kamar, namun setelah sampai di kamar lupa apa yang ingin diambil) hingga melupakan nama orang dan nama benda. 

  • Kebingungan (confusion), sulit mengutarakan keinginan dalam bentuk kalimat. 
  • Mudah cemas dan gelisah (anxiety

Selain itu juga ada beberapa gejala lain yang dapat muncul: 

  • Nyeri kepala, terutama apabila berkaitan dengan adanya cedera kepala 
  • Tidak dapat berkonsentrasi, menanyakan hal yang sama berulang-ulang 

  • Sulit melakukan aktivitas sehari-hari yang rutin dilakukan seperti menyetir, memasak, mandi, dan bahkan pada kondisi yang berat dapat menyebabkan kesulitan saat berjalan. 

Faktor risiko timbulnya gangguan kognitif juga dipengaruhi oleh gaya hidup dan kebiasaan, selain itu kondisi lingkungan dengan paparan polusi yang tinggi, khususnya logam berat, juga meningkatkan risiko timbulnya gangguan kognitif karena dapat merusak sistem syaraf. Usia di atas 60 th dan penyalahgunaan obat, terutama obat terlarang, dan alkohol juga meningkatkan risiko. Perlu diingat bahwa penuaan merupakan proses yang normal terjadi (normal aging) namun adanya faktor-faktor risiko dapat mempercepat prosesnya. 

 

Personal Health Record Carevo

 

Kategori Gangguan Kognitif

Gangguan kognitif dibagi menjadi 3 kategori utama, yaitu: 

  1. Delirium: gangguan kesadaran akan lingkungan, kebingungan yang terjadi secara mendadak (akut) 
  2. Gangguan kognitif ringan (mild neurocognitive disorder
  3. Gangguan kognitif mayor (major neurocognitive disorder

Perbedaan utama gangguan kognitif ringan dan mayor adalah pada kemampuan orang tersebut melakukan aktivitas dasar sehari-hari, di mana pada gangguan mayor orang tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain. Salah satu contoh gangguan kognitif mayor adalah penyakit Alzheimer (Alzheimer’s disease, AD).

 

Cara Mengatasi Gangguan Kognitif 

Mengenali gejala gangguan kognitif lebih dini dapat membantu mencegah perburukan, sehingga dokter dapat memberikan terapi yang tepat. Hingga saat ini belum ada pengobatan pasti yang dapat menyembuhkan gangguan kognitif, namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah perburukan, antara lain: 

  • Berolahraga secara teratur 
  • Membuat to-do-list dan catatan-catatan penting 
  • Mengerjakan puzzle atau teka teki silang 
  • Membaca buku dan bermain musik 
  • Mengikuti kegiatan-kegiatan di luar rumah 
  • Menjaga pola makan dan menghindari makanan-makanan cepat saji 
  • Tidak merokok dan minum alkohol berlebihan 
  • Menjaga kadar gula dan tekanan darah 
  • Terapi okupasi untuk beradaptasi dengan kondisi saat ini 
  • Kontrol rutin sesuai petunjuk dokter yang merawat 

 

Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo.

 

Referensi 

Bergland, C. (2014, March 12). Eight Habits That Improve Cognitive Function. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-athletes-way/201403/eight-habits-improve-cognitive-function 

Claveland Clinic. (2019, March 18). Mild Cognitive Impairment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17990-mild-cognitive-impairment 

Dhakal A, Bobrin BD. Cognitive Deficits. [Updated 2021 Nov 23]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559052/?report=classic 

McDonald, W. M. (2017). Overview of Neurocognitive Disorders. FOCUS, 15(1), 4–12. https://doi.org/10.1176/appi.focus.20160030 

NIA. (2020, November 21). Memory, Forgetfulness, and Aging: What’s Normal and What’s Not? NIH National Institute on Aging. https://www.nia.nih.gov/health/memory-forgetfulness-and-aging-whats-normal-and-whats-not 

NIA. (2021, March 21). Assessing Cognitive Impairment in Older Patients. NIH National Institute on Aging. https://www.nia.nih.gov/health/assessing-cognitive-impairment-older-patients 

Ramírez Echeverría MdL, Paul M. Delirium. [Updated 2021 Jul 26]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470399/?report=classic 

Stokin, G. B., Krell-Roesch, J., Petersen, R. C., & Geda, Y. E. (n.d.). Mild Neurocognitive Disorder: An Old Wine in a New Bottle. Harvard Review of Psychiatry, 23(5), 368–376. https://doi.org/10.1097/HRP.0000000000000084 

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics