
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Gangguan afektif bipolar atau yang biasa disebut kepribadian ganda adalah gangguan suasana hati kronis dan kompleks yang ditandai dengan kombinasi episode manik (mania bipolar), hipomanik, dan depresif (depresi bipolar), dengan gejala yang biasanya muncul di antara episode suasana hati utama. Gangguan ini adalah salah satu penyebab utama kecacatan di seluruh dunia. Gangguan bipolar 1 telah sering dikaitkan dengan komorbiditas medis dan psikiatri yang serius, kematian dini, tingkat kecacatan fungsional yang tinggi, dan kualitas hidup yang terganggu. Gejala dari gangguan bipolar 1 meliputi terjadinya setidaknya satu episode manik seumur hidup, meskipun episode depresi sering terjadi. Gangguan bipolar 2 membutuhkan setidaknya satu episode hipomanik dan satu episode depresi mayor.
Baca juga: Jenis-Jenis Bipolar yang Ada Saat Ini
Gangguan afektif bipolar dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa di antaranya tercantum di bawah ini:
Risiko gangguan bipolar sekitar 10-25% pada seseorang jika salah satu orang tua memiliki gangguan tersebut. Gangguan bipolar 1 memiliki hubungan genetik tertinggi dari semua gangguan kejiwaan dan terbukti memiliki kaitannya dengan beberapa gen yang diturunkan.
Beberapa bagian dari otak merupakan area penting untuk pengaturan emosi, pengkondisian respons, dan respons perilaku terhadap rangsangan. Bila terjadi kerusakan pada area otak tertentu, baik oleh zat-zat tertentu maupun oleh karena faktor lain, hal tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya bipolar.
Pasien dengan depresi berat atau riwayat keluarga gangguan mood menunjukkan kelainan struktur dan fungsi otak yang tampak serupa dengan bipolar.
Hiperaktivitas hormonal didapatkan pada penderita bipolar. Hal tersebut mengganggu konektifitas dalam otak sehingga dapat memunculkan gejala pada penderita bipolar.
Faktor Psikososial
Stresor kehidupan yang signifikan dapat menyebabkan perubahan saraf seperti tingkat neurotransmiter, perubahan sinyal otak, serta hilangnya sel saraf. Hal ini berimplikasi pada episode pertama gangguan mood, serta pengulangan episode berikutnya.
Mereka yang memiliki ciri kepribadian histrionik, obsesif-kompulsif, atau ambang lebih rentan terhadap pengendapan episode depresi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gejala bipolar akan terlihat berbeda-beda sesuai dengan tipe maupun episode ganguang yang sedang terjadi. Secara keseluruhan, gangguang bipolar dapat dilihat sebagai berikut:
Seorang pasien dengan episode mania sering hiperaktif, tak terduga, dan tidak menentu. Mereka sering berpakaian norak, menunjukkan kelalaian kesopanan sosial – ditunjukkan melalui keramahan yang berlebihan, pelanggaran terhadap peraturan, agitasi, atau ketidakpantasan lainnya – dan tampak tidak wajar “bahagia” atau euforia, bagaimanapun, lekas marah juga diamati, disposisi. Sebaliknya pasien dengan episode depresi akan tampak lesu, tidak bergairah, dan lemas.
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, suasana hati sering meningkat atau euforia, pada mania. Afek sering meningkat, intens, dan sangat labil. Tersirat dengan labilitas afektif mania adalah hiperaktif dan mobilitas parah. Saat datang dalam keadaan depresi, pasien akan melaporkan suasana hati yang sedih atau elegi, sambil mengekspresikan afek yang sejalan (sering menangis).
Seorang pasien manik akan menunjukkan tekanan bicara, yang menyiratkan produksi bicara yang cepat dan terus menerus yang sulit untuk diinterupsi. Sebaliknya, bicara lambat dan lembut, dalam depresi.
Waham dapat hadir baik dalam fase depresi atau manik (misalnya delusi rasa bersalah selama fase depresi atau delusi kebesaran kekuasaan dan kekayaan selama fase manik) Seorang pasien manik juga dapat memiliki delusi yang sesuai dengan mood-nya.
Pasien dengan mania umumnya mudah terdistraksi, kurang konsentrasi, kondensasi yang tidak logis, delusi kebesaran, dan pelarian ide. Seorang pasien depresi biasanya memiliki pikiran negatif dan perenungan negatif.
Pada saat berorientasi pada orang, tempat, dan waktu; pasien depresi mungkin memiliki beberapa gangguan dalam kognisi dan memori. Sedangkan pasien manik mungkin memiliki ingatan yang sangat utuh. Namun, terkadang orientasi terganggu dan disebut delirium manik.
Pasien yang sangat depresi menunjukkan keengganan dan abulia (kurangnya kemauan). Sedangkan pasien manik cenderung mengancam dan menyerang.
Penilaian yang terganggu adalah ciri khas mania bersama dengan wawasan yang terbatas. Sedangkan pasien depresi sering terlalu menekankan gejala mereka.
Baca juga: Apa Saja Ciri-ciri Kepribadian Ganda?
Stigma negatif terhadap gangguan ini mengakibatkan penderita umumnya enggan mencari pertolongan medis. Padahal, orang dengan gangguan bipolar sangat membutuhkan perawatan komperhensif yang meliputi koordinasi antara tim medis, keluarga, serta lingkungan sosial sekitarnya. Dukungan sosial terutama dari orang-orang terdekat sangat penting untuk menjaga kestabilan pasien dan juga untuk mencegah kekambuhan pasien dari gejalanya.
Selalu jaga kesehatan Anda dan catat gejalanya dengan aplikasi Carevo Health Record dari Carevo.
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics