Masih banyak orang yang awam dengan apa itu penyakit Parkinson. Mereka hanya mengetahui bahwa penyakit ini hanya menyerang orang berusia lanjut dan penderitanya memiliki gejala tremor. Padahal, penyakit Parkinson tidak hanya ditunjukkan oleh gejala tersebut.
Tanpa disadari, penyakit Parkinson bisa saja menyerang Anda atau orang terdekat. Oleh karena itu, Anda harus mengenal gejala lengkap penderita penyakit ini serta proses diagnosisnya. Baca artikel ini supaya Anda makin familier dengan penyakit Parkinson.
Penyakit Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif yang memengaruhi neuron penghasil hormon dopamin di substansia nigra, salah satu bagian otak. Parkinson juga merupakan kondisi saat beberapa bagian otak telah memburuk.
Parkinson tidak hanya memengaruhi keseimbangan, gerakan dan kontrol otot. Banyak sekali efek dari penyakit ini, mulai panca indra, kemampuan berpikir, kesehatan mental, dan banyak lagi.
Penyakit Parkinson baru bisa dikenali pada pasien usia 60 tahun ke atas dan lebih sering menyerang pria daripada wanita. Kendati berkaitan dengan usia, orang muda berumur 20 tahun bisa pula terserang penyakit ini meski kasusnya lebih jarang.
Parkinson juga merupakan penyakit yang cukup umum terjadi. Penyakit ini bahkan menempati urutan kedua dalam penyakit otak degeneratif yang berkaitan dengan usia. Para ahli memperkirakan bahwa penyakit ini bisa terjadi pada setidaknya 1% orang berusia 60 tahun di seluruh dunia.
Baca Juga: 7 Makanan Yang Mengandung Melatonin untuk Kebutuhan Tidur
Banyak orang menduga bahwa gejala penyakit Parkinson hanya ditunjukkan melalui gerakan tangan yang tremor. Gejala tersebut berkaitan dengan kemampuan motorik penderitanya. Padahal, banyak sekali gejala penyakit Parkinson yang ditunjukkan melalui kondisi motorik dan non-motorik.
Berikut ini adalah gejala penyakit Parkinson yang harus diketahui:
Gejala motorik penyakit Parkinson terdiri dari:
Selain motorik, ada pula gejala non-motorik yang tidak boleh dilewatkan. Gejala non-motorik bisa dikenali sejak awal daripada gejala motorik. Apa saja gejalanya?
Penyebab penyakit Parkinson memang belum ditemukan. Penyakit ini pun bisa terjadi secara mendadak pada siapa pun. Namun, ada pula beberapa faktor risiko yang dapat memicu penyakit Parkinson. Apa saja?
Gejala penyakit Parkinson umumnya lebih mudah dikenali pada penderita berusia 60 tahun ke atas. Namun, ada pula kasus bahwa gejalanya muncul lebih awal sehingga pasiennya mengidap penyakit Parkinson dini.
Pria lebih rentan terkena penyakit Parkinson daripada wanita, tetapi kaum hawa juga berpotensi mengidap penyakit ini seiring bertambahnya usia. Selain jenis kelamin, faktor risiko ini dipengaruhi pula oleh gaya hidup, hormon dan sistem reproduksi, serta perbedaan struktur otak yang memproduksi hormon dopamin.
Faktor genetik juga membawa risiko penyakit Parkinson, tetapi gennya tidak harus berasal dari keluarga atau keturunan pasien. Ada beberapa gen penyebab penyakit Parkinson, tetapi tidak menimbulkan gejalanya, contohnya GBA.
Trauma atau luka berat di kepala mengakibatkan cedera otak sehingga pasien berpotensi menderita penyakit Parkinson. Risiko ini makin bertambah apabila seseorang tidak menggunakan helm pelindung saat beraktivitas dengan kepalanya.
Bahan kimia seperti pestisida, herbisida dan beberapa jenis logam tertentu juga bisa meningkatkan risiko penyakit Parkinson.
Antipsikotik, salah satu jenis obat-obatan untuk menyembuhkan skizofrenia dan paranoid akut, juga bisa menimbulkan gejala Parkinson. Pasalnya, obat-obatan tersebut bisa menghalangi produksi dopamin.
Baca Juga: Mengenal 3 Penyebab Penyakit Parkinson yang Harus Diwaspadai Sejak Dini
Diagnosis penyakit Parkinson harus melalui prosedur medis dan dilakukan oleh dokter. Mereka akan menanyakan tentang kondisi sekaligus meninjau rekam jejak medis Anda. Ada pula beberapa tes yang dilakukan, seperti tes darah, CT scan, genetik, MRI, dan PET. Namun, tes tersebut hanya dilakukan apabila terdapat gejala Parkinson yang disebutkan di atas.
Baca Juga: Gejala Tiroiditis Hashimoto yang Harus Diwaspadai
The Parkinson’s Foundation, organisasi yang bergerak di bidang penanganan penyakit Parkinson, mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang muncul pada orang dengan risiko Parkinson terendah. Faktor tersebut mencakup:
Penyebab Parkinson memang belum bisa diprediksi, jadi risiko penyakit ini tidak bisa dihindari. Anda pun tidak bisa bergantung pada cara di atas karena dapat berakibat buruk apabila terlalu banyak dilakukan. Solusinya, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai gaya hidup yang sehat.
Sudahkah Anda memahami apa itu penyakit Parkinson setelah membaca uraian di atas? Poin penting tentang penyakit Parkinson adalah gejalanya tidak harus berupa tremor. Akhir kata, kami berpesan ‘selalu jaga kesehatan Anda dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Article Reviewed by: dr. Mikhael Yosia
https://www.parkinson.org/understanding-parkinsons/what-is-parkinsons
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8525-parkinsons-disease-an-overview
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics