Beranda > Artikel > Mari Mengenal Apa Itu Perkembangan Kognitif dan Cara Meningkatkannya 

Mari Mengenal Apa Itu Perkembangan Kognitif dan Cara Meningkatkannya 

mengenal apa itu perkembangan kognitif adalah

Apa Itu Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif adalah bagian dari perkembangan manusia. Ada banyak teori yang membahas tentang hal ini. Dari banyaknya teori-teori tersebut ada beberapa prinsip yang ada dalam setiap teori, yaitu: 

– Berjalan perlahan 

Perkembangan manusia tidak terjadi secara mendadak dalam satu malam, melainkan merupakan proses yang berjalan perlahan dan membutuhkan waktu. 

– Ada urutan tertentu 

Manusia berkembangan sesuai urutan tertentu. Bayi belajar duduk dahulu baru berjalan, hingga dapat berlari. Saat sekolah, anak harus belajar penjumlahan dan pengurangan baru dapat mengerjakan soal yang lebih rumit. 

– Kecepatan perkembangan tiap orang bisa berbeda 

Meskipun perkembangan berjalan perlahan dan sesuai urutan namun kecepatan seseorang melalui tahap tersebut dapat berbeda satu dengan yang lain. 

 

Perkembangan manusia tidak dapat dilepaskan dari neuron. Neuron merupakan sel-sel otak yang bertanggung jawab menghantarkan sinyal-sinyal syaraf. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan otak menjadi sangat penting di mana perkembangan otak sudah dimulai sejak pembuahan dan trimester pertama masa kehamilan. Sedangkan kognitif adalah kemampuan manusia untuk belajar, berpikir, dan memecahkan suatu masalah.  

Baca juga: Masa Pra Sekolah Anak, Ketahui Pertumbuhannya

 

Personal Health Record Carevo

 

Tahap Perkembangan Manusia

Tahap perkembangan manusia menurut Piaget dibagi menjadi 4 tahap, yaitu: 

  1. Tahap sensorimotor: usia 0-2 tahun. 

  1. Tahap preoperasiona: usia 2-7 tahun. 

  1. Tahap operasional konkret: usia 7-11 tahun.  

  1. Tahap operasional formal: usia di atas 11 tahun. 

 

Tahap sensorimotor 

Pada tahap ini anak mengenal lingkungan melalui sistem indra mereka (sensoris) seperti melihat, mendengar, atau mencium bau dan dilanjutkan dengan gerakan (motoris) seperti memegang. Capaian utama pada tahap ini adalah tercapainya object permanence yaitu bahwa objek atau benda itu masih ada meskipun disembunyikan, misalnya apabila ibu menunjukkan bola tenis, bayi memegang, dan kemudian bola tersebut disembunyikan, bayi akan tetap tahu bahwa ada bola tenis.  

Tahap preoperasional 

Imajinasi dan daya ingat semakin berkembang. Anak sulit berpikir di luar sudut pandangnya sendiri (egosentris, mengutamakan diri sendiri). Pada tahap ini anak mulai berpikir secara simbolis, artinya menggunakan kata-kata atau gambar untuk menunjukkan suatu benda, dan sulit berpikir secara logis. Misalnya menggunakan sapu seperti sedang naik kuda. Bermain peran (role-play) juga penting, misalnya anak memainkan peran sebagai ayah, guru, dokter, atau profesi lain. 

Contohnya saat ada segenggam tanah liat dan dibagi 2 sama besar, kemudian satu bagian dibentuk bulat dan bagian lainnya dibuat gepeng dan melebar, anak akan cenderung memilih tanah liat yang gepeng karena tampak ‘lebih besar’ meskipun pada kenyataannya kedua tanah liat tersebut sama besar. 

Tahap operasional konkret 

Anak mulai dapat berpikir logis tentang suatu peristiwa dan lebih tersusun, sehingga mulai dapat memandang sesuatu dari sudut pandang orang lain (sosiosentris), namun masih terbatas pada benda-benda fisik. Anak masih kesulitan berpikir tentang hal-hal abstrak. Contoh bila ada air dalam 1 botol besar dan dibagi rata dalam 2 botol kecil di mana satu botol lebih tinggi dibanding botol lain, anak akan tetap berpikir bahwa kedua botol tersebut berisi air dengan volume yang sama. 

Tahap operasional formal 

Anak yang mencapai perkembangan di tahap ini mulai dapat berpikir lebih lanjut dan lebih kompleks. Anak mulai dapat berpikir secara logis dan sistematis untuk memecahkan suatu masalah. Kemampuan berpikir abstrak dan daya imajinasi juga semakin berkembang, dan menjadi dasar kreatifitas anak. 

Baca juga: Apa Itu Gangguan Kognitif dan Seperti Apa Ciri-Cirinya yang Harus Diwaspadai?

 

Cara Meningkatkan Perkembangan Kognitif 

Setiap anak akan mengalami tahap-tahap perkembangan secara berurutan. Penting untuk mencapai setiap target dalam masing-masing tahap perkembangan, maka orang tua dan guru diharapkan mengetahui anak telah mencapai pada tahap apa sehingga dapat memberikan pengajaran atau pengalaman yang sesuai. 

1. Tahap sensorimotor 

  • Menggunakan objek fisik untuk bermain dan mengenalkan nama objek tersebut. 
  • Ajari menggunakan kelima indra. 

2. Tahap preoperasional 

  • Biarkan anak berinteraksi dengan lingkungan dengan tetap dalam pengawasan, seperti bermain games, interaksi dengan teman, dan membaca buku. 
  • Mengenalkan hal-hal baru dengan memberi contoh. Misalnya cara memberi makan binatang peliharaan. Berikan contoh dahulu baru meminta anak untuk menirukan. 
  • Mengajak liburan ke taman atau kebun binatang, dan meminta anak untuk menceritakan pengalamannya. 

3. Tahap operasional konkret 

  • Ajak anak bermain susun kata dan kalimat atau menyusun puzzle. 
  • Minta anak untuk membaca buku cerita singkat kemudian diminta untuk menceritakan kembali. 

4. Tahap operasional formal 

  • Ajak anak untuk diskusi tentang permasalahan sehari-hari, misalnya pemanasan global atau pandemi. 

 

Selain menyesuaikan stimulasi dengan tahapan perkembangannya, secara umum beberapa aktivitas juga dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif, seperti: 

  • Olahraga dan aktifitas fisik rutin seperti liburan di pantai/taman 
  • Mempelajari hal-hal baru 
  • Mendukung kreatifitas dan hobi anak 
  • Berinteraksi dengan teman 
  • Istirahat yang cukup 

Baca juga: 10 Ciri-Ciri Spastisitas pada Anak yang Harus Diwaspadai


Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo.

 

Referensi 

Bergland, C. (2014, March 12). Eight Habits That Improve Cognitive Function. Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-athletes-way/201403/eight-habits-improve-cognitive-function 

Cherry, K. (2022, May 2). Piaget’s 4 Stages of Cognitive Development Explained. Verywellmind. https://www.verywellmind.com/piagets-stages-of-cognitive-development-2795457 

Gizzonio, V., Bazzini, M. C., Marsella, C., Papangelo, P., Rizzolatti, G., & Fabbri‐Destro, M. (2022). Supporting preschoolers’ cognitive development: Short‐ and mid‐term effects of fluid reasoning, visuospatial, and motor training. Child Development, 93(1), 134–149. https://doi.org/10.1111/cdev.13642 

Marcin, A. (2018, March 29). What Are Piaget’s Stages of Development and How Are They Used? Healthline. https://www.healthline.com/health/piaget-stages-of-development 

McLeod, S. (2022, April 6). Piaget’s Stages of Cognitive Development. SimplyPsychology. https://www.simplypsychology.org/piaget.html#references 

Stanborough, R. J. (2019, December 9). Ages and Stages: How to Monitor Child Development. Healthline. https://www.healthline.com/health/childrens-health/stages-of-child-development 

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics