
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Paru-paru merupakan salah satu organ vital yang penting untuk dijaga kesehatannya agar fungsi utama paru-paru, yakni untuk mengatur sistem pernafasan dapat berjalan dengan baik. Paru-paru memiliki selaput tipis yang berguna untuk melindungi dari gesekkan dengan rongga dada, yang disebut dengan selaput pleura. Di antara paru-paru dan selaput pleura, terdapat cairan yang memiliki fungsi untuk membantu mengurangi gesekan saat proses pernapasan. Selaput pleura ini sangat rentan mengalami peradangan akibat dari infeksi, yang dikenal dengan sebutan pleuritis.
Pleuritis adalah kondisi yang dapat terjadi karena peradangan selaput pleura, yang dapat disebabkan oleh berbagai patogen seperti bakteri, virus, maupun jamur. Pleuritis merupakan kondisi kronik dimana penderita dapat merasakan nyeri hebat dengan sensasi seperti tertusuk benda tajam ketika menarik napas. Patogen penyebab pleuritis dapat membuat lapisan pleura menjadi meradang, bengkak, dan cairan pleura yang menjadi lengket. Patogen yang paling sering menyebabkan pleuritis adalah virus influenza dan bakteri Tuberkulosis. Selain itu, kondisi seperti emboli paru, penyakit autoimun, dan kanker juga dapat menjadi penyebab pleuritis. Oleh sebab itu, kondisi ini tidak boleh anda sepelekan.(1)
Baca juga: Apa Itu Rheumatoid Arthritis dan Penyebabnya?
Pleuritis dapat dicetuskan oleh beberapa kondisi seperti faktor usia, penyakit paru-paru sebelumnya, diabetes, penyakit jantung, maupun adanya riwayat cedera atau trauma pada bagian dada.(2,3)
Berdasarkan penelitian, orang-orang yang berusia diatas 65 tahun memiliki resiko lebih rentan terkena pleuritis, hal ini disebabkan sistem imun tubuh yang sudah menurun sehingga mudah terkena infeksi.
Apabila anda memiliki riwayat penyakit paru-paru sebelumnya seperti bronchitis, asma, emboli paru, pneumonia, maupun tuberculosis, resiko anda untuk terkena pleuritis akan semakin tinggi.
Organ jantung dan paru-paru memiliki kaitan yang erat, sehingga apabila anda memiliki penyakit jantung tertentu, seperti miokarditis atau peradangan otot jantung, maka resiko untuk terkena pleuritis dapat semakin tinggi.
Riwayat trauma pada dada yang paling sering mengakibatkan pleuritis adalah operasi pembedahan pada bagian dada.
Baca juga: Kenali Penyebab Penyakit Pleuritis
Pleuritis dapat didiagnosa oleh dokter melalui karakteristik nyeri yang anda rasakan. Apabila anda mengalami nyeri tajam ketika bernapas atau batuk, maka dokter akan mendengarkan suara paaru-paru anda menggunakan stetoskop. Apabila ada suara tambahan pada paru-paru anda, maka dokter akan melanjutkan pemeriksaan dengan beberapa penunjang.(1,2)
X-ray dapat menunjukkan apakah ada infeksi pada paru-paru anda, sekaligus untuk menyingkirkan kemungkinan diagnosa lain.
Cek darah merupakan cara paling mudah untuk mengetahui apakah ada infeksi pada tubuh anda atau tidak. Selain itu, melalui cek darah, anda juga dapat mengetahui apakah anda memiliki penyakit autoimmune atau tidak.
Elektrokardiogram dapat membantu menegakkan maupun menyingkitkan kemungkinan anda mengidap penyakit jantung yang dapat menjadi salah satu faktor resiko terjadinya pleuritis.
Thorasentesis dilakukan dengan cara mengambil sampel cairan pada rongga pleura anda dan akan dilakukan pemeriksaan mikroskop setelahnya untuk mengetahui penyebab infeksi anda maupun adanya sel kanker.
Merupakan pemeriksaan non-invasif yang jarang dilakukan, namun dengan cara ini, dokter akan menggunakan alat kecil bernama thorakoskopi yang berfungsi untuk melihat rongga dada anda.
Baca juga: Apa Saja Gejala Pleuritis yang Harus Diwaspadai?
Apabila tidak ditangani secara langsung, pleuritis dapat menyebabkan beberapa komplikasi yang lebih serius seperti efusi pleura, yaitu dimana terjadi penumpukkan cairan pleura yang bisa menyebabkan sesak nafas, hingga kematian. Selain itu, komplikasi lain seperti sepsis hingga shock juga dapat terjadi.(1)
Pleuritis merupakan penyakit yang dapat diobati dan sembuh secara total. Berikut cara mengobati pleuritis yang biasa dilakukan oleh dokter(1,2)
Apabila penyebab pleuritis adalah infeksi bakteri, maka dokter akan memberikan anda antibiotik untuk menanganinya. Antibiotik biasanya akan disuntikkan melalui pembuluh darah agar memberikan efek yang lebih cepat dan efektif.
Sedangkan untuk penyebab infeksi jamur, maka akan diberikan pengobatan anti-fungal untuk “membunuh” jamur akibat infeksi.
Biasanya dokter juga akan menambahkan antinyeri untuk mengurangi rasa nyeri akibat dari proses peradangan yang disebabkan oleh patogen penyebab infeksi.
Batuk merupakan salah satu tanda dari pleuritis, dan biasanya dokter juga akan meresepkan obat batuk guna untuk mengobati batuk anda.
Steroid biasa dipakai untuk meredam inflamasi yang disebabkan oleh infeksi patogen. Berdasarkan penelitian, steroid dapat ampuh mengurangi gejala yang terjadi pada penyakit peradangan, salah satunya adalah pleuritis.
Thorasentesis dilakukan untuk mengurangi cairan yang terdapat pada rongga pleura, hal ini dapat dilakukan sebagai pengobatan sekaligus menegakkan diagnosis.
Baca juga: Inilah Manfaat Daun Pare untuk Batuk
Pleuritis merupakan penyakit yang dapat sembuh secara total, namun apabila tidak ditangani dengan baik, maka pleuritis dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius yang dapat membahayakan nyawa. Oleh sebab itu, selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics