
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Ternyata patah hati bukan melulu hanya diakibat karena putus hubungan cinta saja, namun hal ini juga ternyata dapat berhubungan langsung dengan beberapa kondisi kondisi lainnya salah satunya emosi yang berlebihan yang mempengaruhi kondisi jantung anda yang disebut sebagai sebuah sindrom patah hati. Lalu apakah anda sudah mengatahui apa itu sindrom patah hati, apa saja tanda dan gejalanya, penyebab, pengobatan serta tatalaksananya? Atau sebetulnya hal ini masih terdengar asing di telinga anda? Segera simak selengkapnya bersama Carevo!
Ternyata dalam dunia kedokteran sindrom patah hati dikenal sebagai Takotsubo cardiomyopathy. Hal ini merupakan sindroma jantung yang bersifat transien yang melibatkan gangguan pergerakan otot jantung secara dramatis dan menyerupai sebuah serangan jantung akut. Angka kejadiannya di dunia tidak pasti, namun dapat ditemukan pada 1 dari 2% pasien dengan dugaan serangan jantung.
Baca juga: Apa itu Penyakit Murmur Jantung?
Beberapa tanda dan gejala yang dapat muncul berupa nyeri dada, sesak nafas, pingsan, gambaran gagal jantung, kelainan irama jantung, kebocoran katup yang disertai dengan perubahan gambaran rekaman jantung dan kenaikan enzim jantung yang menyerupai sebuah serangan jantung. Tentunya anda sebaiknya segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Gejala Awal Penyakit Jantung dan Pencegahan yang Bisa Anda Lakukan
Lalu bagaimana cara membedakan kedua penyakit ini yang memiliki tanda dan gejala yang cendrung mirip? Beberapa serial pemeriksaan seperti pemeriksaan EKG berulang, pemeriksaan laboratorium, echocardiography/ USG jantung, MRI jantung, katerisasi dapat dijalankan untuk membedakan keduanya. Tentunya penunjang ini perlu disertai dengan anamnesis serta pemeriksaan fisik yang kuat yang dapat mengarah ke sebuah penyakit Takotsubo cardiomyopathy. Gambaran seperti sebuah “balon” pada bilik kiri jantung dapat ditemukan pada penyakit Takotsubo cardiomyopathy di pemeriksaan echocardiography/ USG jantung dan tidak ditemukan penyempitan pada pembuluh darah.
Baca juga: Penyakit Jantung Koroner
Lalu apa saja penyebab sebuah sindrom patah hati/ Takotsubo Cardiomyopathy? Penyebab pasti dari Takotsubo Cardiomyopathy masih belum diketahui dengan jelas. Namun beberapa penyebab yang mungkin dapat menyebabkan penyakit ini berupa spasme dari arteri koroner, disfungsi aliran darah kecil/ microvascular, peningkatan katekolamin, rendahnya kadar estrogen, inflamasi atau gangguan metabolisme dari asam lemak jantung. Selain keadaan keadaan ini, penyakit ini juga sangat berhubungan kuat dengan faktor risiko yang sangat berperan penting dalam mempengaruhi dan menyebabkan tercetusnya sebuah kejadian sindrom patah hati/ Takotsubo Cardiomyopathy.
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Jantung yang Sederhana, Jaga Pola Makan, Yuk!
Setelah mengetahui beberapa penyebabnya, anda juga perlu mengetahui beberapa faktor risiko yang dapat mendukung tercetusnya sebuah kejadian takotsubo cardiomyopathy yakni kekerasan dalam rumah tangga, meninggalnya keluarga, bencana alam, kecelakaan, trauma, argumen, kerugian finansial atau perjudian, terdiagnosa sebuah penyakit akut, kejadian positif kehidupan dan obat-obatan stimulant seperti kokain, amfetamin. Semua faktor risiko yang dapat meningkatkan kadar stres seseorang tentunya sangat berpotensi dalam mencetuskan sebuah episode penyakit sindrom patah hati/ Takotsubo Cardiomyopathy.
Baca juga: Waspadai Gejala-gejala Berikut yang Bisa Menjadi Tanda Jantung Anda Bermasalah
Sampai saat ini masih belum ada panduan yang khusus dan pasti mengenai tatalaksana dari Takotsubo cardiomyopathy. Namun dikarenakan gambarannya menyerupai sebuah serangan jantung, maka tatalaksana awal yang perlu diberikan hampir mirip dan serupa dengan tatalaksana sebuah serangan jantung.
Tatalaksana yang diberikan berupa aspirin, beta bloker, pengambat ACE/ ACE inhibitor, statin sebagai obat penurun kolestrol, dan tentunya katerisasi koroner untuk mengesampingkan sebuah serangan jantung. Tatalaksana ini diberikan berdasarakan klinis dan status hemodinamik pasien. Pada pasien-pasien yang memiliki klinis yang stabil, maka pemberian obat dapat diberikan selama 3 sampai 6 bulan dengan pemeriksaan penunjang ultrasonography/USG jantung serial untuk melihat progresifitasnya. Pada pasien dengan gambaran klinis yang kurang baik atau tidak tabil, obat-obatan penyangga tensi atau alat-alat bantuan lainnya dapat dipikirkan dan menjadi opsi sesuai kondisi dan keadaan pasien.
Baca juga: 10 Buah untuk Kesehatan Jantung dan Paru-Paru
Tidak ada cara yang pasti untuk mencegah sebuah kejadian sindroma patah hati/ takotsubo cardiomyopathy. Pencegahan yang holistik sangatlah dibutuhkan dalam pencegahannya, baik dari keluarga, lingkungan maupun dari pasien itu sendiri. Khususnya pengendalian faktor risiko yang memungkinan dapat tercetusnya sebuah kejadian sindrom patah hati/ Takotsubo Cardiomyopathy sebaiknya di hindari untuk mengurangi tingkat kejadiannya. Dukungan dari keluarga, teman, serta motivasi dari dalam diri sendiri sangatlah berguna dalam menghindari stres yang mungkin tercetus sehingga menyebabkan penyakit ini.
Jika anda atau keluarga anda mengalami keluhan serupa sebaiknya anda pergi ke fasilitas kesehat terdekat agar dapat mendapatkan tatalaksana yang pasti dan cepat. Jangan lupa catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics