Beranda > Artikel > Apa Saja Gejala Pleuritis yang Harus Diwaspadai?

Apa Saja Gejala Pleuritis yang Harus Diwaspadai?

Artikel Carevo apa saja gejala pleuritis

Bernapas merupakan salah satu kebutuhan vital seluruh makhluk hidup yang diatur oleh organ paru-paru. Paru-paru bekerja untuk pertukaran oksigen dan karbondioksida, apabila paru-paru anda mengalami gangguan, maka otomatis proses pertukaran gas tersebut terganggu, mengakibatkan timbulnya beberapa gejala yang menyebabkan gangguan pernapasan. Salah satu penyebab gangguan paru-paru dapat disebabkan oleh patogen infeksi. Patogen penyebab infeksi dapat menyerang bagian paru mana saja, salah satu bagian tersering adalah selaput pleura. Infeksi yang terjadi pada selaput pleura dinamakan pleuritis. 

 

Personal Health Record Carevo

 

Apa itu Pleuritis? 

Pleuritis adalah peradangan pada selaput pleura, yang dapat disebabkan oleh macam-macam patogen penyebab infeksi, seperti bakteri, virus, maupun jamur; dimana patogen tersering yang dapat menyebabkan pleuritis adalah virus influenza dan bakteri tuberkulosis. Penderita pleuritis sering kali merasakan sensasi nyeri hebat seperti tertusuk benda tajam ketika sedang menarik napas, hal ini disebabkan karena terjadinya peradangan dan perlengketan pada rongga pleura, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada penderita saat menarik napas, batuk, maupun bersin.(1) 

Baca juga: Apa Itu Rheumatoid Arthritis dan Penyebabnya?

 

Siapa Saja yang Rentan Terkena Pleuritis? 

Walau pleuritis rentan terjadi pada usia lanjut, namun anak-anak dan orang dewasa juga perlu diwaspadai terutama bagi individu yang memiliki penyakit paru-paru sebelumnya, diabetes, penyakit jantung, keganasan, dan riwayat operasi khususnya pada bagian dada.(2) 

1. Usia lanjut 

Individu yang berusia lanjut (>65 tahun) memiliki resiko lebih tinggi terkena pleuritis, hal ini disebabkan karena imunitas yang cenderung menurun, sehingga lebih mudah terserang infeksi, khususnya infeksi pada paru-paru.  

2. Penderita penyakit paru sebelumnya 

Pleuritis memiliki kaitan erat dengan beberapa penyakit paru lain, seperti bronchitis, empyema, pneumonia, hingga kanker paru. Penyakit-penyakit paru tersebut memiliki kaitan erat dengan meningkatnya kejadian pleuritis. 

3. Riwayat operasi 

Apabila anda memiliki riwayat operasi, khususnya operasi pada bagian dada, maka bisa saja resiko anda terkena pleuritis akan lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang tidak memiliki riwayat operasi sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan lebih mudahnya masuk patogen penyebab infeksi saat dilakukan pembedahan maupun setelah tindakkan pembedahan. 

4. Riwayat sakit jantung 

Jantung dan paru-paru memiliki hubungan yang erat, sehingga beberapa penyakit jantung tertentu dapat menjadi salah satu faktor resiko penyakit paru-paru, termasuk pleuritis. 

 

Apa Saja Gejala Pleuritis? 

Gejala pleuritis sering kali tidak disadari oleh penderitanya, karena dapat menyerupai penyakit paru lainnya. Oleh sebab itu, pemantauan lebih lanjut diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit paru-paru yang lain. Biasanya, pleuritis akan muncul bersamaan dengan penyakit paru-paru lainnya, seperti yang paling sering adalah tuberkulosis. Berikut beberapa gejala khas pleuritis yang dapat anda rasakan: (1,2) 

1. Nyeri dada  

Beda dengan nyeri dada pada umumnya, jika anda mengalami pleuritis, anda akan merasakan nyeri dada dengan sensasi seperti tertusuk benda tajam, terutama pada saat menarik nafas, batuk, ataupun bersin.  

2. Nyeri pada salah satu sisi dada 

Jangan diabaikan jika anda mengalami nyeri dada hanya pada satu sisi, karena dapat menjadi tanda anda mengalami pleuritis. Nyeri dada pada satu sisi bisa menjalar hingga ke pundak dan semakin nyeri ketika anda bergerak. 

3. Sesak napas 

Sesak napas merupakan tanda khas apabila anda memiliki masalah di paru-paru, tidak terkecuali pleuritis. Sesak napas dapat anda rasakan akibat terganggunya fungsi paru-paru anda untuk menjalankan tugasnya. 

4. Demam 

Walaupun hanya terjadi pada beberapa kasus, namun demam dapat menjadi salah satu tanda anda mengalami pleuritis. Demam terjadi sebagai tanda adanya infeksi pada tubuh anda. 

5. Batuk 

Batuk yang terjadi pada pleuritis umumnya berdahak berwarna kekuningan atau kehijauan. Namun, sama seperti demam, batuk hanya terjadi pada beberapa kasus pleuritis. 

Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Penyakit Flu Tulang 

 

Cara Mengobati Pleuritis 

Pengobatan pleuritis bergantung pada penyebab utamanya. Apabila disebabkan oleh bakteri, maka dokter akan meresepkan obat antibiotic untuk anda. Apabila penyebabnya adalah jamur, maka pengobatan anti-jamur merupakan pilihan yang tepat. Bila penyebabnya adalah virus, maka pleuritis bisa sembuh secara spontan (self-limiting), maupun diberikan antivirus untuk mempercepat penyembuhan.(1,2)  

Berikut cara mengobati pleuritis yang biasa dilakukan oleh dokter: 

1. Antibiotik/Anti-fungal 

Apabila penyebab pleuritis adalah infeksi bakteri, maka dokter akan memberikan anda antibiotik untuk menanganinya. Antibiotik biasanya akan disuntikkan melalui pembuluh darah agar memberikan efek yang lebih cepat dan efektif. 

Sedangkan untuk penyebab infeksi jamur, maka akan diberikan pengobatan anti-fungal untuk “membunuh” jamur akibat infeksi. 

2. Anti-nyeri 

Biasanya dokter juga akan menambahkan antinyeri untuk mengurangi rasa nyeri akibat dari proses peradangan yang disebabkan oleh patogen penyebab infeksi. 

3. Obat batuk 

Batuk merupakan salah satu tanda dari pleuritis, dan biasanya dokter juga akan meresepkan obat batuk guna untuk mengobati batuk anda. 

4. Steroid 

Steroid biasa dipakai untuk meredam inflamasi yang disebabkan oleh infeksi patogen. Berdasarkan penelitian, steroid dapat ampuh mengurangi gejala yang terjadi pada penyakit peradangan, salah satunya adalah pleuritis. 

5. Thorasentesis 

Thorasentesis dilakukan untuk mengurangi cairan yang terdapat pada rongga pleura, hal ini dapat dilakukan sebagai pengobatan sekaligus menegakkan diagnosis. 

Pengobatan tersebut juga akan disertai dengan obat-obatan simptomatik, seperti apabila anda merasakan nyeri dada, maka dapat diobati dengan anti-nyeri seperti parasetamol, ibuprofen, maupun ketorolak. Apabila terjadi komplikasi dari pleuritis yang lebih parah seperti terjadinya efusi pleura (penumpukkan cairan), maka diperlukan tindakkan yang lebih invasif seperti pungsi pleura untuk mengambil cairan tersebut dengan menggunakan jarum khusus. (1,2) 

Baca juga: Inilah Manfaat Daun Pare untuk Batuk

 

Walaupun pleuritis merupakan penyakit yang dapat sembuh secara total, namun apabila tidak ditangani dengan baik, maka pleuritis dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius yang dapat membahayakan nyawa. Oleh sebab itu, selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.  

 

Referensi: 

  1. Hunter MP, Regunath H. Pleurisy. StatPearls [Internet]. 2021. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558958/ 

  1. Kass SM. Pleurisy. Am Fam Physician. 2007; 75(9): 1357-64. Tersedia di: https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2007/0501/p1357.html 

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics