Proses mendiagnosis suatu penyakit, kondisi, atau cedera berdasarkan indikasi dan gejalanya dikenal sebagai diagnosis. Untuk membantu diagnosis, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan pengujian seperti tes darah, studi pencitraan, dan biopsi dapat digunakan. Diagnosis telah didefinisikan sebagai “kumpulan klasifikasi yang sudah ada sebelumnya yang disepakati oleh komunitas medis untuk menunjukkan penyakit tertentu,”. Karena pengambilan keputusan klinis akan disesuaikan dengan pemahaman yang benar tentang masalah kesehatan pasien, ketika diagnosis akurat dan dibuat tepat waktu, pasien memiliki peluang terbaik untuk mendapatkan hasil kesehatan yang terbaik. Selanjutnya, informasi diagnostik mempengaruhi keputusan kebijakan publik seperti aturan pembayaran, keputusan alokasi sumber daya, dan agenda penelitian.
Berikut ini adalah cara kerja prosedur diagnosis: Seorang pasien pertama kali mengalami masalah kesehatan. Pasien cenderung menjadi orang pertama yang memikirkan gejalanya, dan dia mungkin memutuskan untuk mencari bantuan medis saat ini. Ketika seorang pasien mencari bantuan medis, proses berlanjut untuk memperoleh informasi, mengintegrasikan dan menafsirkan informasi itu, dan menentukan diagnosis kerja. Mengambil riwayat kesehatan pasien dan wawancara, memberikan pemeriksaan fisik, melakukan tes diagnostik, dan merujuk atau berkonsultasi dengan praktisi lain adalah cara untuk mengumpulkan informasi yang mungkin berguna dalam mengidentifikasi masalah kesehatan pasien. Metode pengumpulan informasi dapat digunakan pada periode yang berbeda, dan informasi diagnostik dapat dikumpulkan dalam berbagai urutan. Pengembangan hipotesis dan probabilitas penyakit sebelumnya merupakan informasi tambahan yang diperoleh dari proses pengumpulan, integrasi, dan interpretasi informasi yang berkelanjutan. Dalam siklus pengumpulan, integrasi, dan interpretasi informasi ini, komunikasi antara penyedia layanan kesehatan, pasien, dan anggota keluarga pasien sangat penting.
Sepanjang proses diagnosis, penilaian berkelanjutan dilakukan untuk melihat apakah cukup data yang telah dikumpulkan. Jika anggota tim diagnosis tidak puas bahwa semua informasi yang diperlukan telah dikumpulkan untuk menjelaskan masalah kesehatan pasien, atau bahwa informasi yang tersedia tidak sesuai dengan diagnosis, proses pengumpulan, pengintegrasian, dan interpretasi informasi, dan pengembangan kerja diagnosis akan berlanjut. Diagnosis dikomunikasikan kepada pasien setelah anggota tim diagnostik percaya bahwa mereka telah sampai pada penjelasan yang akurat dan tepat waktu tentang masalah kesehatan pasien.
Penting untuk diingat bahwa dokter tidak memerlukan kepastian diagnostik sebelum memulai terapi; tujuan memperoleh informasi selama proses diagnostik adalah untuk mengurangi ambiguitas diagnostik untuk membuat pilihan pengobatan terbaik mungkin. Selanjutnya, umpan balik dari pengobatan awal yang diberikan dapat memberikan informasi tambahan dan menyempurnakan diagnosis kerja. Hal ini lah yang menerangkan alasan mengapa diagnosis secara dinamis dapat berubah bergantung dengan keadaan pasien.
Mendapatkan riwayat klinis saat mewawancarai pasien memberikan informasi penting untuk mendapatkan diagnosis serta meletakkan dasar yang kuat untuk interaksi dokter-pasien. Hal ini dimulai dengan wawancara pasien, di mana seorang dokter mengumpulkan riwayat medis pasien atau mengkonfirmasi bahwa informasi tentang riwayat pasien yang ada dalam rekam medis pasien adalah benar. Dokumentasi masalah saat ini, riwayat medis masa lalu, riwayat keluarga, riwayat sosial, dan informasi terkait lainnya, seperti obat saat ini dan suplemen makanan, adalah bagian dari riwayat klinis pasien. Wawancara pasien ini mencakup 70% kebenaran diagnosis pasien. Oleh sebab itu, kerjasama dari pihak pasien serta keluarga pasien sangat berperan dalam penegakkan diagnosis. Kejujuran informasi yang diberikan saat proses wawancara merupakan hal fundamental agar kelancaran terapi dapat berjalan dengan baik. Untuk itu, pasien harus mempercayai tenaga kesehatan dan memberikan informasi selengkapnya.
Baca juga: Rekam Medis, Segala yang Harus Anda Ketahui
Committee on Diagnostic Error in Health Care; Board on Health Care Services; Institute of Medicine; The National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine; Balogh EP, Miller BT, Ball JR, editors. Improving Diagnosis in Health Care. Washington (DC): National Academies Press (US); 2015 Dec 29. 2, The Diagnostic Process. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK338593/
Barrows HS, Norman GR, Neufeld VR, Feightner JW. The clinical reasoning of randomly selected physicians in general medical practice. Clinical & Investigative Medicine. 1982;5(1):49–55.
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics