
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Selama pandemi COVID-19 melanda dunia, mungkin telinga Anda akrab mendengar salah satu obat atau senyawa kimia yaitu N-acetylcysteine (NAC). Lalu apakah manfaat dan terbuat dari apakah obat tersebut ? Mari kita bahas bersama-sama.
‘Acetylcysteine’ merupakan senyawa yang dibuat dari asam amino L-cysteine. Dalam dunia kedokteran komponen kimiawi tersebut memiliki fungsi atau manfaat yang sangat banyak. Berikut ini adalah manfaatnya:
NAC yang dikonsumsi secara oral maupun dihisap (inhalant) mempunyai efek memecah dahak, sehingga melegakan nafas para penderita gangguan saluran pernafasan. Pada zaman pandemi COVID-19, NAC seringkali diresepkan bagi mereka yang positif dengan tujuan yang sama yaitu melegakan saluran nafas.
Dalam suatu penelitian terbatas NAC bisa mengatasi permasalahan adiksi, penyalahgunaan zat-zat terlarang, dan gangguan kompulsif. Namun efektivitas dalam kondisi gangguan jiwa masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Dalam suatu studi terbatas NAC memberikan manfaat dalam mengatasi toksisitas pada hati dan saraf. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memperoleh data apakah memang efek NAC berdampak besar dalam menekan toksisitas.
Pada penelitian dasar NAC memberikan efek yaitu meningkatkan kadar antioksidan dan memperbaiki fungsi ginjal. Manfaat yang lebih besar masih perlu diteliti lebih dalam lagi.
N-Acetylcysteine merupakan suatu prekursor Glutathione. NAC disini dapat melewati sawar darah-otak sehingga dapat meningkatkan kadar hormon Glutathione. Melalui reaksi inilah fungsi pelindung hati (hepatoprotektor) muncul setelah diberikan pada mereka yang mengalami keracunan paracetamol. Sedangkan pada fungsinya mengatasi dahak yang membandel, NAC menurunkan ikatan disulfida pada struktur sulfhydryl sehingga jumlah dahak bisa dikurangi.
Obat NAC yang tersedia di Indonesia dijual dalam bentuk tablet, sirup, maupun dalam bentuk bubuk yang harus dilarutkan ke dalam air. Dosis yang tersedia di Indonesia yaitu 200 miligram – 400 miligram. Pemberiannya dilakukan 3 kali sehari 1 tablet sekali minum (kecuali dokter menyarankan hal lain).
Sama seperti obat-obatan yang lain NAC juga memiliki efek samping yang bisa muncul pada setiap individu yang mengonsumsinya. Efek samping ini bisa berbeda dari satu orang dengan orang lain. Berikut ini efek samping yang mungkin terjadi:
Sebelum mengonsumsi obat ini, ada baiknya Anda mengetahui informasi berikut:
Obat NAC ini aman untuk dikonsumsi oleh Ibu hamil. Komponen obat ini dapat melewati sawar darah plasenta, namun sampai saat ini belum ditemukan dampak pada janin.
Informasi mengenai efek obat ini pada Ibu menyusui belum cukup banyak, sehingga jika Anda merupakan Ibu menyusui ada baiknya berkonsultasi dahulu sebelum mengonsumsi obat ini.
Pada anak-anak obat ini masih tergolong aman untuk diberikan kepada anak Anda. Namun sebelum memberikan obat ini, lakukan konsultasi terlebih dahulu, sehingga Anda dapat mengetahui berapa dosis yang tepat untuk anak.
Setiap kali Anda mengonsumsi suatu jenis obat, perhatikan selalu apakah Anda menunjukkan gejala alergi seperti gatal-gatal, bengkak, sesak nafas, dan sebagainya. Bila menunjukkan gejala seperti itu segera hentikan obat dan saat kontrol selanjutnya beritahukan kepada dokter pemeriksa bahwa Anda alergi terhadap obat ini.
Obat NAC memberikan banyak manfaat, namun karena ini adalah obat, maka konsumsinya tidak bisa dilakukan sembarangan dan tanpa instruksi dari dokter. Sebelum mengonsumsi obat selalu pikirkan keamanan bagi diri Anda. Saat ini yang terbaik adalah berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter agar Anda bisa memperoleh aturan minum, efek samping, dan berapa lama obat tersebut harus dikonsumsi.
Baca juga: Bagaimana Cara Meminum Obat yang Baik dan Benar?
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics