ASI basi ketika telalu lama disimpan. Padahal, air susu ibu merupakan nutrisi terpenting bayi yang sangat diperlukan agar bayi dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal. Lazimnya, ASI diberikan secara eksklusif kepada bayi yang baru lahir selama enam bulan tanpa tambahan makanan apapun. Pemberian susu formula kepada bayi juga dianjurkan oleh pemerintah serta ahli kesehatan.
Selain karena nutrisinya yang lengkap dan mudah dicerna oleh bayi, ASI juga terbukti dapat melindungi bayi dari berbagai macam kuman, membentuk antibodi bagi bayi, bahkan mengurangi risiko kanker payudara pada ibu.
Oleh karena manfaatnya yang beragam, tak heran hampir semua ibu akan mengalami fasememerah dan menyimpan ASI. Terutama, saat ibu tidak dapat memberikan ASI secara langsung kepada bayi. ASI yang diperah ini dapat disimpan dan bertahan kira-kira 1-2 minggu jika disimpan pada freezer.
Lalu, apa saja ciri-ciri ASI basi dan tidak dapat dikonsumsi lagi oleh bayi? Berikut ciri-ciri yang perlu Anda perhatikan dalam kegiatan menyimpan ASI. Dengan begitu kamu bisa memastikan ASI tersebut tidak akan menjadi basi.
Tanda ASI basi yang pertama adalah adanya lapisan yang tidak tercampur. Pada kondisi normal, ASI memang memiliki komponen yang terlihat terpisah jika dimasukkan kedalam kulkas. Komponen ini terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan lemak menggumpal pada bagian atas dan lapisan susu yang lebih cair di bagian bawah. Lapisan yang terpisah ini akan tetap larut dan menyatu jika diaduk.
Akan tetapi, jika anda sudah mengaduk dengan benar dan kedua lapisan ini tetap sulit tercampur, maka besar kemungkinan ASI basi. Lapisan lemak ini akan terlihat menggumpal dan tidak akan bisa menyatu meskipun anda sudah mengaduk sekeras mungkin. Sangat sayang jika ASI yang disimpan ini akan menjadi sia-sia. Dan tidak bisa di konsumsi untuk membantu tumbuh kembang si kecil.
Salah satu tandan ASI basi adalah aroma yang berubah. ASI segar yang normal akan mengeluarkan aroma seperti susu sapi namun beraroma lebih manis. Bau ASI basi akan memiliki aroma yang tercium tengik seperti susu sapi yang sudah basi atau bau asam yang tidak sedap. Lain halnya dengan ASI yang tercampur aroma makanan yang dikonsumsi ibu.
Terkadang memang makanan yang dikonsumsi ibu bisa mempengaruhi bau dan aroma yang ditimbulkan oleh ASI yang diproduksi. Anda tentu harus jeli dalam membedakan antara aroma makanan yang telah kamu konsumsi dengan aroma ASI basi.
Sebelum Anda mencairkan ASI dari freezer , ada baiknya anda mencoba ASI tersebut terlebih dahulu. ASI basi akan memiliki rasa yang asam dan tidak enak. Akan tetapi, sama seperti aroma yang dipengaruhi oleh apa yang dikonsumsi sang ibu, anda tentu harus jeli dalam membedakan kedua hal tersebut. Jika rasa ASI cenderung tidak enak, maka Anda harus memastikan ASI tersebut tidak diminum bayi. Karena ini adalah tanda ASI sudah basi.
Sebaliknya, anda tidak dapat mendeteksi apakah ASI basi atau tidak dari warnanya. Hal ini karena warna ASI sangat dipengaruhi oleh campuran makanan yang anda konsumsi sebelumnya. Meskipun warna ASI dominan putih, tetapi biasanya warnanya tidak putih pekat dan ini tergantung kepada konsumsi makanan, bahan herbal hingga obat-obatan yang masuk ke tubuh anda.
Selain dari tampilan fisik ASI basi tersebut, Anda juga harus memperhatikan respons bayi terhadap ASI yang dia minum. Jika berat badan bayi susah naik dan bayi terlihat kesal setelah meminum ASI simpanan, bisa jadi ini tanda ASI sudah basi. Hal ini karena ASI basi tidak akan membuat bayi merasa kenyang. Sedangkan, jika urin yang dikeluarkan bayi cenderung pekat, maka bisa jadi bayi anda dehidrasi dan kurang mendapat nutrisi akibat ASI basi yang ia konsumsi. Padahal salah satu fungsi ASI adalah untuk membantu tumbuh kembang bayi.
Jika anda hendak memanaskan ASI simpanan tetapi mendapati botol plastik atau botol kaca tidak tersimpan dengan rapat, maka segeralah membuang ASI tersebut. Bisa dipastikan kualitas ASI tersebut sudah tidak layak dikonsumsi alias basi dan memiliki bau yang tidak enak, tidak layak dikonsumsi bayi tentunya. Oleh karena itu, Anda harus selalu mematuhi prosedur penyimpanan ASI.
Informasi tentang panduan penyimpanan ASI ini sudah banyak ditemui dimana-mana dan dapat anda akses dengan mudah. Panduan penyimpanan ASI di freezer tentu akan berbeda dengan panduan penyimpanan ASI di cooler bag. Bahkan, terdapat perbedaan cara menyimpan serta waktu penyimpanan antara freezer pada kulkas satu pintu dan dua pintu. Namun disini kami akan menyediakan sedikit inforamasi mengenai hal ini disini.
ada baiknya jika Anda mengetahui cara menyimpan ASI yang baik. Ikuti langkah di bawah ini agar Anda bisa menyimpan dan memastikan ASI masih bisa dikonsumsi anak nantinya.
ASI yag sudah disimpan di dalam wadah penyimpanan, seperti botol plastik atau botol kaca akan bisa bertahan selama 4 jam hingga 8 jam bila berada di suhu ruangan kurang dari 25°C. Bila kurang dari suhu tersebut, ASI harus disimpan disimpan di kulkas atau freezer.
Bila disimpan di lemari pendingin yang bersuhu -5 derajat celcius, ASI segar yang disimpan bisa bertahan lebih dari 24 jam, dan maksimum 5 hari. Lebih lama dibanding suhu ruang. Bahkan bila disimpan di freezer yang ada di lemari es atau freezer khusus ASI dengan suhu -15°C, ASI bisa disimpan maksimum selama 2 minggu, sehingga Anda tidak perlu takut ASI menjadi basi.
Nah begitulah cara menyimpan ASIP (Air Susu Ibu Perah), entah dalam suhu ruangan ataupun membekukan ASI. Ini bisa menghindari kerepotan dari para ibu. Simpanlah ASI dengan baik.
Lima ciri-ciri di atas adalah ciri-ciri ASI basi yang sudah tidak layak dikonsumsi bayi. Jika anda menemui ciri-ciri tersebut saat hendak memanaskan ASI simpanan, maka lebih baik tidak memberikan ASI tersebut pada bayi. Kesehatan bayi adalah yang utama.
Ingat untuk selalu mensterilkan peralatan makan dan minum bayi Anda, sama halnya dengan perlatan makan minum anggota keluarga Anda di rumah. Jaga selalu kesehatan, di tengah pandemi berikut adalah hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah penularan virus corona.
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics