
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Pada atresia bilier aliran empedu yang seharusnya dialirkan ke usus menumpuk di hati karena tidak ada salurannya. Akibatnya bayi kuning lebih lama dari dua minggu setelah kelahiran. Perlu pengenalan akan gejala dan tanda karena penanganan yang diberikan pada dua bulan pertama akan meningkatkan angka keberhasilan sebelum kerusakan hati terjadi. Penanganan atresia bilier adalah dengan operasi segera.
Atresia bilier adalah kondisi pada bayi baru lahir dimana empedu tidak mengalir dari hati ke usus halus. Empedu adalah zat yang dibuat dan dilepaskan dari hati yang berfungsi memecah lemak dan menyerap vitamin untuk proses pencernaan dan penyerapan makanan. Saluran empedu merupakan anyaman kapiler seperti tube yang bermuara di kantung empedu. Pada atresia bilier saluran ini tidak berfungsi karena tidak terbentuk atau rusak dan obstruksi sehingga akibatnya empedu menumpuk di hati menyebabkan kerusakan hati.
Ciri-ciri Atresia Bilier mencakup:
Gejala ini dapat dilihat pada tubuh bayi semenjak usia 3-6 minggu. Penyakit kuning yang disebabkan oleh hati yang belum matang sering terjadi pada bayi baru lahir. Tapi biasanya hilang dalam minggu pertama hingga 10 hari kehidupan. Bayi dengan atresia bilier biasanya tampak normal saat lahir, tapi mengalami perubahan warna pada dua atau tiga minggu setelah lahir.
Disebabkan oleh penumpukan bilirubin (produk pemecahan dari hemoglobin) dalam darah. Bilirubin kemudian disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urin.
Disebabkan tidak adanya empedu yang mengalir ke usus halus dan usus besar dan memberi warna pada feses atau kotoran bayi.
Disebabkan karena hati berukuran lebih besar dari biasanya.
Terkadang pada pemeriksaan ditemukan juga suara jantung abnormal menunjukkan adanya kelainan pembentukan jantung juga.
Pada kondisi lanjut melewati minggu ke-10 terjadi berat badan sukar naik, bayi rewel, dan tanda-tanda hipertensi portal seperti ascites (perut membuncit berisi cairan).
Pada atresia bilier bilirubin yang berasal dari pemecahan sel darah merah tua yang seharusnya dibuang bersama empedu ke dalam feses menumpuk tidak tersalurkan ke usus halus sehingga bayi menjadi kuning dan fesesnya justru menjadi berwarna dempul.
Baca Juga: Susah Buang Air Kecil? Hati-Hati Pembesaran Prostat!
Penyebab pasti dari Atresia Bilier belum jelas diduga merupakan salah satu atau gabungan dari faktor-faktor imunologi, toksin/infeksi, dan genetik. Penjabarannya sebagai berikut:
Atresia Bilier umumnya terjadi pada pasien yang memiliki faktor resiko berikut ini:
Jenis kelamin perempuan lebih berpeluang terkena Atresia Bilier dibandingkan dengan laki-laki.
Ras Asia atau Afrika lebih berpeluang terkena Atresia Bilier dibandingkan dengan ras lainnya.
Untuk mendiagnosis atresia bilier dokter akan melakukan penggalian riwayat kehamilan dan kelahiran bayi dan juga melakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan merujuk ke dokter anak sub hepatologi yang ahli mengatasi masalah hati anak. Pemeriksaan penunjang meliputi laboratorium, USG, intraoperative cholangiogram dan biopsi hati.
Dari darah bisa didapati kadar bilirubin meningkat terutama bilirubin jenis direk (>20% total bilirubin). Selain itu juga bisa diperiksa alkali fosfatase dan GGTP untuk mengetahui kerusakan pada hati, pemeriksaan serum alfa-antitripsin untuk menyingkirkan penyakit defisiensi alfa antitripsin dan sweat chloride untuk menyingkirkan penyakit cystic fibrosis.
Dengan USG tampak kandung empedu dan saluran-saluran empedu yang tidak mengembang.
Merupakan pengambilan sampel dari sel atau jaringan hati untuk diperiksa di bawah mikroskop. Tampak abnormalitas saluran empedu. Diambil dengan biopsi hati perkutan. Bisa membedakan atresia bilier dengan gangguan hati lainnya seperti hepatitis.
Intraoperative cholangiogram merupakan baku emas. Prosedur yang dikerjakan sewaktu pembedahan dimana zat kontras dimasukkan ke dalam saluran empedu dan dilihat apakah mengisi saluran-saluran empedu yang ada. Menunjukkan bagian mana dari saluran empedu yang masih berfungsi.
Baca Juga: 5 Pantangan Makanan Penderita Kanker Hati yang Harus Diwaspadai
Tidak ada pengobatan selain pembedahan. Pembedahan disebut juga prosedur Kasai. Pada prosedur Kasai dokter bedah anak membuang bagian-bagian saluran empedu yang tidak berfungsi dan menggantikannya dengan saluran baru yang dibentuk dari usus halus. Operasi ini dapat memberikan hasil yang efektif jika dilakukan sebelum bayi berusia 3 bulan. Setelah prosedur dilakukan, maka dapat diberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi pada saluran dan kantung empedu.. Suplemen spesial, formula, dan pengaturan diet khusus diperlukan untuk bayi-bayi yang menjalani operasi. Bila operasi Kasai tidak berhasil maka bayi tersebut akan memerlukan transplantasi hati. Pada sumbatan aliran di dalam hati, dapat diberikan obat-obatan dan vitamin A, D, dan E. Obat-obatan yang dapat diberikan seperti ursodiol juga bertujuan untuk dapat membantu aliran empedu.
Baca Juga: Cara Mengatasi Heartburn dari Gaya Hidup hingga Obat-obatan
Segera temui dokter jika anda atau orang yang anda kasihi ditemukan memiliki gejala dan tanda serupa agar tatalaksana yang cepat dan tepat dapat diberikan oleh ahlinya. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Article Reviewed by dr. Andry Yoshua
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics