
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Buah pir merupakan buah dengan rasa yang enak dan digemari secara luas di seluruh dunia. Pohon pir tergolong dari keluarga Rosaceae dengan nama ilmiah Pyrus communis berasal dari daerah yang beriklim sedang. Berdasarkan Dietary Guidelines for Americans (DGA), buah sendiri merupakan makanan padat nutrisi yang tergolong pada diet sehat. Rekomendasi konsumsi buah bergantung sesuai usia, jenis kelamin, dan aktivitas fisik; namun rekomendasi untuk kebanyakan orang dewasa adalah 1,5 hingga 2 cangkir per hari. Buah segar, beku, kalengan, kering maupun jus buah murni dapat digunakan untuk memenuhi rekomendasi buah.
Satu porsi buah pir (166 g) menyediakan sekitar 397 kilojoule (kJ) (95 kilokalori), 16 g gula total, 5 g serat makanan (20% Nilai Harian – NH), dan 193 g kalium (5% NH). Lalu buah pir hampir tidak mengandung lemak total, asam lemak jenuh, natrium, maupun kolesterol. Kulit dari buah pir juga merupakan sumber yang kaya antioksidan, diantaranya fenolat, flavonoid, dan antosianin; dan senyawa anti-inflamasi, terutama triterpenoid total. Kandungan ini kemungkinan berkontribusi pada efek kesehatan yang dilaporkan untuk buah pir.
Buah pir memiliki kalori yang rendah dan rasa yang tidak terlalu asam. Pir memiliki nilai gizi yang tinggi dengan jumlah vitamin A, B1, B2, B3, dan C yang seimbang dan mineral seperti natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan zat besi. Pir juga memiliki banyak serat dan dapat memberikan hasil yang sangat baik dalam pengobatan sembelit serta radang usus.
Walaupun buah pir memiliki kandungan sangat baik untuk tubuh seperti yang telah dijelaskan di atas, namun apabila dikonsumsi secara berlebihan buah ini akan berdampak terbalik ke kesehatan tubuh. Semakin banyak buah pir yang dikonsumsi, maka akan semakin banyak kadar yang terakumulasi di dalam tubuh.
Serat makanan seperti pektin dalam pir memiliki sifat sebagai pencahar alami yang dapat meningkatkan pergerakan usus dan meredakan sembelit maupun masalah pencernaan lainnya seperti sindrom iritasi usus, mulas, gangguan pencernaan, gas, kembung, dan perut kembung, dll. Namun apabila dikonsumsi berlebihan maka dapat menimbulkan masalah seperti kram, diare, malabsorpsi, sembelit, gas usus, penyumbatan usus, dll. Hal ini dapat menyebabkan metabolisme yang buruk dan terjadinya akumulasi lemak.
Selain pada sistem pencernaan, pektin juga dapat meningkatkan risiko asma yang diinduksi oleh pektin, dan reaksi alergi lainnya seperti sakit perut, ruam kulit, gatal, iritasi, pembengkakan bibir dan lidah, dll.
Masalah pencernaan akibat konsumsi buah pir berlebih tidak hanya disebabkan oleh serat makanan, namun juga dapat disebabkan oleh kadar mikronutrien yang. Gejala yang timbul dapat berupa mual, muntah, diare, mulas, perut kembung, dan sakit perut. Namun selain pada sistem pencernaan, kelebihan kadar mikronutrien dapat menimbulkan gejala-gejala lain pada masing-masing mikronutriennya.
Asam folat berlebih dapat menyebabkan terjadinya ruam, kram otot, kejang, gangguan tidur, dll. Kelebihan vitamin A juga dapat mnyebabkan masalah seperti pandangan kabur, pembengkakan tulang, nyeri tulang, pusing, kulit kasar, dan sensitif terhadap matahari. Vitamin C berlebih dapat menimbulkan sakit kepala. Terlalu banyak zat besi dapat menimbulkan gejala seperti kelelahan kronis, nyeri sendi, detak jantung tidak teratur, rambut rontok, depresi, gula darah tinggi. Kadar kalium yang tinggi dapat menurunkan tekanan darah secara tidak normal sehingga menimbulkan gejala seperti pusing, pingsan, kesulitan bernapas, detak jantung tidak teratur, dehidrasi, kurang konsentrasi, penglihatan kabur, dan kulit pucat, dll.
Buah pir juga mengandung kadar fruktosa lebih tinggi daripada glukosa, hal ini tidak cocok pada individu dengan sensitivitas terhadap FODMAP (fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides, and polyols). Hal ini dapat menimbulkan gas, kembung, nyeri, diare, dan sindrom iritasi usus.
Selain itu, pada efek sampingnya, konsumsi buah pir yang berlebihan dapat menyebabkan tingginya kandungan antioksidan dalam tubuh, yang mengarah pada peningkatan risiko terjadinya kanker.
Seperti halnya makanan lain, moderasi adalah kuncinya. Apa pun yang berlebihan tidaklah baik buat tubuh kita. Jadi bahaya konsumsi buah pir dapat dihindari apabila dikonsumsi dengan sewajarnya.
Referensi
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics