ASI memang banyak nutrisi dan gizinya. Sebegitu pentingnya ASI bagi bayi, membuat seorang ibu harus ekstra menjaga pola konsumsinya untuk memastikan produksi ASI baik untuk si kecil. Mengapa demikian? Ini dikarenakan komposisi ASI itu sendiri dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh sang ibu.
Umumnya, seorang ibu bisa mengkonsumsi apa saja. Namun, memang ada beberapa pantangan makanan untuk ibu menyusui. Apa saja makanan juga minuman yang sebaiknya dihindari seorang ibu selama periode menyusui? Anda dapat mengetahuinya dengan membaca ulasan lengkap di bawah ini.
Sebelum mengetahui apa saja pantangan makanan untuk ibu menyusui, Anda harus paham pentingnya menyusui bagi anak. Memberi si kecil ASI tidak hanya memastikan ia mendapat asupan gizi yang diperlukan bayi sejak dini, tetapi juga penting dalam membantu tubuh sang bayi membangun sistem imun serta anti peradangan yang kuat agar si kecil terlindungi dari berbagai macam penyakit. Tidak hanya memberi perlindungan secara fisik pada si kecil, kegiatan menyusui juga memiliki pengaruh psikologis yang kuat untuk anak dan ibu.
Baca Juga: Penyakit Jaundice: Ciri – Ciri, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Kini, Anda tahu betapa ASI itu penting dan menjaga kualitas komposisinya tetap baik juga perlu dilakukan. Berikut ini beberapa pantangan makanan untuk ibu menyusui, termasuk juga beberapa minuman yang sebaiknya dihindari konsumsinya selama masa menyusui.
Mengkonsumsi ikan tentu baik bagi tubuh, mengingat bahan makanan ini sendiri kaya dengan kandungan gizi dan protein tinggi. Ikan memiliki kandungan omega 3 tinggi yang baik bagi perkembangan otak bayi, dan sulit ditemukan di makanan yang lain. Namun, perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis ikan yang sebaiknya tidak dimakan oleh ibu menyusui, antara lain ikan dengan kadar merkuri yang tinggi.
Merkuri, kandungan logam pada ikan, adalah pantangan makanan untuk ibu menyusui karena dapat bersifat racun jika masuk ketubuh bayi dan anak-anak. Merkuri dapat menghambat tumbuh kembang bayi, termasuk dalam keterampilan motorik halusnya, kemampuan berkomunikasi, hingga kesadaran visualnya.
Ikan yang mengandung merkuri cukup tinggi ada banyak, mulai dari ikan tuna, tenggiri, todak, marlin, dan ikan nila. Selain itu, jika ingin mengkonsumsi ikan, disarankan untuk mengkonsumsi ikan lainnya sebanyak 225-340 gram dalam seminggu untuk tetap mendapat asupan omega 3 yang cukup.
Untuk memastikan nutrisi selama masa menyusui dapat terpenuhi, seorang ibu juga harus menjaga agar terus mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang. Sebisa mungkin menghindari mengkonsumsi makanan olahan tinggi atau junk food dan makanan-makanan instan lainnya. Selain itu, makanan instan cenderung memiliki kandungan gula yang tinggi dan lemak olahan yang tidak baik untuk tubuh.
Sebaiknya, konsumsi makanan segar yang diolah sendiri di rumah setiap hari. Dengan begini, kesegaran serta kebersihan makanan yang disantap juga dapat terjaga dengan baik. Selain alasan pemenuhan nutrisi anak, pola makan ibu perlu diperhatikan juga karena dapat mempengaruhi pola makan anak nantinya.
Baca Juga: Polakisuria: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Pantangan makanan untuk ibu menyusui juga termasuk minuman berkafein. Ibu yang sedang menyusui diminta untuk mengurangi konsumsi kafein atau bahkan tidak mengkonsumsi kafein sama sekali. Kafein ini umumnya terdapat pada cokelat, kopi, soda, dan juga teh. Kafein yang dikonsumsi ini dapat masuk ke dalam komposisi ASI.
Menurut studi, ibu yang menyusui sebaiknya tidak mengkonsumsi lebih dari 300 mg kafein setiap harinya. Ukuran ini setara dengan dua hingga tiga cangkir kopi. Dengan mengurangi atau bahkan tidak mengkonsumsi kafein, Anda dapat mencegah iritabilitas serta gangguan tidur pada bayi yang tentunya akan sangat mengganggu.
Selain makanan dan minuman berkafein, seorang ibu menyusui juga disarankan untuk tidak mengkonsumsi alkohol karena akan masuk ke dalam ASI sang ibu. Tepat 30-60 menit setelah minum alkohol, ASI sang ibu akan memiliki komposisi minuman yang memabukkan ini, dan bila dikonsumsi si kecil tentu akan memengaruhi mereka.
Meminum alkohol, terutama dengan jumlah yang berlebihan dalam satu waktu atau secara konsisten, selama masa menyusui dapat menyebabkan produksi ASI berkurang. Jika produksi ASI sudah berkurang, asupan nutrisi yang seharusnya diterima si kecil pun jadi ikut berkurang. Selain itu, komposisi alkohol dalam ASI juga dapat memberikan komplikasi buruk pada si kecil.
Baca Juga: Migrain: Gejala, Penyebab, Cara Mencegah, dan Cara Mengobatinya
Mungkin kacang-kacangan bisa menjadi salah satu makanan yang penuh dengan nutrisi serta mineral seperti zat besi, kalsium, zinc, vitamin K serta B, dan membantu meningkatkan gizi. Namun ada banyak dokter yang menyarankan para ibu menyusui untuk bisa menghindari mengkonsumsi makanan yang satu ini. Ternyata, makanan yang satu ini bisa menjadi makanan yang menimbulkan gas dan juga alergi pada bayi, sehingga ada baiknya jika ibu menyusui bisa menghindari jenis makanan yang satu ini.
Bayi akan bisa merasakan apa yang dikonsumsi oleh ibu melalui air susu ibu yang diberikan, sehingga apabila ibu suka makan makanan pedas, maka rasa pedas akan dirasakan bayi melalui ASI, dan mungkin mereka tidak akan suka. Jadi ada baiknya jika ibu menyusui mengurangi atau hindari konsumsi makanan pedas ini.
Herbal yang satu ini dikenal sebagai anti-galactogogues, jika dikonsumsi dalam dosis tinggi ibu menyusui akan mengalami penurunan produksi ASI. Tentu ini sangat bahaya karena ASI pentign untuk pertumbuhan tubuh bayi. Jadi buat ibu menyusui yang senang untuk minum teh peppermint bisa di hindari dulu ya selama masih dalam proses menyusui.
Berikut ini adalah beragam rekomendasi yang sangat bagus apabila dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui. Simak beragam rekomendasi makanan untuk ibu menyusui di bawah ini.
Ikan Salmon
Produk Susu Rendah Lemak
Daging Sapi Tanpa Lemak
Beras Merah
Buah Jeruk
Telur
Roti Gandum
Sayuran Hijau/Brokoli
Air Putih
dan masih banyak lagi.
Selain menjaga makanan yang tepat, selalu jaga kesehatan dan jika ada keluhan gejala sakit, maka ibu menyusui dapat mencatat gejala tersebut melalui aplikasi Carevo yang menyediakan kebutuhan kesehatan, mulai dari pencatatan gejala, melakukan pemeriksaan, hingga membuat resume kesehatan. Dengan begini, ibu dapat memantau kondisi kesehatan dengan saksama dan efisien.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK52687/
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17697422/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK501467/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4530286/
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics