
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Anda sering merasakan perasaan cemas berlebihan ketika anda mendapatkan kekurangan pada penampilan fisik anda sendiri? Hati hati! Jangan-jangan anda mengidap sebuah kelainan body dysmorphic disorder. Segera simaklah pengertian, penyebab, tanda, gejala dan cara mengobati nya lebih jelas bersama Carevo!
BDD atau Body dysmorphic disorder adalah sebuah kelainan mental kronis yang menyebabkan anda merasa sedih atau memiliki perasaan cemas yang berlebihan mengenai rasa kurang pada penampilan anda sendiri yang dimana sebetulnya tidak terlihat orang lain. Orang dari berbagai kelompok usia dan jenis kelamin apapun dapat mengidap kelainan ini, namun lebih seringkali ditemukan pada kelompok remaja dan dewasa muda. Tentunya kelainan ini dirasakan tanpa disadari serta memiliki peran yang besar dan penting dalam kehidupan mereka sehingga dapat menganggu keseharian serta kualitas hidup bagi mereka dengan kelainan ini. Mereka akan cendunrg menghindari dan menarik diri dari aktifitas sosial, hubungan yang intim, bersosialisasi serta berpartisipasi ada sebuahh kelompok.
Beberapa kelainan psikiatri lainnya seringkali dapat terjadi pada mereka dengan body dysmorphic disorder. Komplikasi yang seringkali muncul berupa major depressive disorder (MDD), gangguan kecemasan, kecanduan zat dan obat batan, obsessive compulsive disorder (OCD) dan bahkan mungkin terjadi sebuah gangguan jiwa delusional.
Walapun penyakit ini tergolong sebagai suatu kelainan yang kronis, beberapa penelitian menemukan bahwa kelainan ini memiliki respons yang cukup baik pada tatalaksana dan pengobatan yang diberikan. Selain itu, pada terapi jangka panjangnya juga ditemukan berkurangnya angka kekambuhan yang terjadi.
Baca Juga: Mengenal Macam-Macam Eating Disorder yang Perlu Anda Tahu!
Lalu apa saja sih ciri-ciri yang dapat ditemukan pada mereka dengan body dysmorphic disorder? Untuk memenuhi kriteria diagnosis sebuah body dysmorphic disorder mereka harus memiliki perilaku repetitif seperti:
Tentunya perilaku ini akan memakan banyak sekali waktu, menyusahkan serta sulit sangat dikendalikan oleh masihg-masing individu. Perilaku ini dapat berlangung selama 3 sampai 8 jam sehari yang tentunya akan sangat mengurangi kualitas hidup seseorang.
Tindakan-tindakan ini dapat terjadi pada bagian tubuh manapun pada suatu individu, namun bagian yang seringkali terlibat adalah kulit, hidung dan rambut. Mereka dengan kelianan ini dapat merasakan preokupasi pada 5 sampai 7 bagian tubuh yang berbeda sepanjang hidup nya.
Lantas apa saja saja penyebab serta faktor risiko nya? Penyebab dari body dysmorphic disorder dipercaya bersifat mutifaktorial yang terdiri dari masalah biologis, psikososial, kultura, dan neuropsikologikal.
Secara biologis kelainan yang mungkin ditemukan berupa kelainan pada sirkuit bagian frontostriatal dan temporoparietaloccipital yang melibatkan kemampuan visual spatial seseorang. Pada sebuah penelitian ditemukan bahwa aktifitas pada lobus otak bagian kiri khususnya bagian korteks lateral prefrontal dan lateral temporal otak lebih aktif pada mereka dengan kelainan body dysmporphic disorder. Selain itu, dikatakan juga bahwa beberapa kelainan morfologi didalam otak juga dapat mempengarhui kejadian ini.
Baca Juga: Persistent Sexual Arousal Disorder: Pengertian, Gejala, dan Cara Penanganan
Penelitian menunjukan bahwa riwayat seseorang pada masa kecil sangat berhubungan dekat pada kelainan ini. Contohnya riwayat diabaikan oleh orang tua nya secara fisikal maupun emosional saat masa kecil, riwayat mendapatkan kekerasan fisik atau seksual, dan lain sebagainya. Dari sini dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa seluruh kejadian yang menyebabkan suatu kondisi traumatic pada masa kecil seseorang dapat berujung dan berhubungan langsung dengan sebuah kejadian body dysmorphic disorder.
Jika anda merasa memiliki tanda dan gejala kelainan ini, maka terdapat beberapa tatalaksana yang dapat dijalani dan diberikan oleh dokter, antara lain: pengobatan serotonin reuptake inhibitor (SRI) dan psikoterapi.
Tatalaksana pengobatan serotonin reuptake inhibitor yang dimaksud disini merupakan semua golongan obat anti depresan selective SSR (SSRI) yakni fluoxetine, sertraline, paroxetine, citalopram, escitalopram dan fluvoxamine serta satu SRI yang poten yakni clomipramine.
Beberapa penelitian menunjukan keuntungan dari psikoterapi pada pasien pasien dengan kelainan ini. Psikoterapi yang dimaksud adalah terapi perilaku/ Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dan terapi meta kognitif.
Baca Juga: Avoidant Personality Disorder: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Terapi ini bertujuan dalam membantu pasien membentuk pengertian mengenai kesulitan mereka, mengurangi atensi pada diri sendiri yang berlebihan serta mengurangi mekanisme coping terhadap diri sendiri yang bersifat menjatuhkan. Prosedurnya dilakukan dengan memberikan pasien beberapa paparan untuk menguji dan mengetahui ketakutan mereka.
Segera temui dokter jika anda atau orang yang anda kasihi ditemukan memiliki gejala dan tanda serupa agar tatalaksana yang cepat dan tepat dapat diberikan oleh ahlinya. Dengan demikian, anda dapat terhindar dari komplikasi yang mungkin terjadi dan tentunya kualitas hidup anda akan lebih meningkat. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Article Reviewed by dr. Riyandi Fernandes
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics