
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Pingsan (sinkop) merupakan kondisi hilang kesadaran sesaat (transient loss of consciousness) yang disebabkan terutama karena pasokan aliran darah ke otak berkurang secara tiba-tiba. Pada umunya pingsan dapat teratasi dengan cepat tanpa bantuan dan dapat pulih sempurna. Namun pada beberapa kasus dapat berlangsung lebih lama. Seseorang disebut sadara (conscius) bila orang tersebut dapat memberikan respons yang sesuai terhadap orang maupun lingkungan di sekitarnya. Seseorang dapat mengalami kondisi seperti kepala terasa ringan dan sensasi melayang tanpa diikuti dengan hilangnya kesadaran, kondisi ini disebut presinkop (atau near-syncope).
Pingsan harus dibedakan dengan henti jantung, dimana pada kondisi pingsan masih terdapat pola nafas dan detak jantung, sedangkan pada henti jantung maka tidak didapatkan lagi nafas dan detak jantung sehingga orang tersebut harus mendapatkan penanganan medis segera.
Pingsan dapat disebabkan beberapa hal, antara lain:
Pingsan yang disebabkan rasa nyeri, rasa takut yang hebat, atau berdiri terlalu lama. Kondisi ini biasanya didahului dengan wajah tampak pucat, timbul keringat dingin, atau disertai mual muntah. Misalnya melihat genangan darah korban kecelakaan.
Kondisi pingsan yang disebabkan karena perubahan posisi secara mendadak, misalnya dari duduk lama/jongkok kemudian tiba-tiba berdiri, akan menimbulkan sensasi seperti melayang karena penurunan tekanan darah tiba-tiba.
Sinkop yang disebabkan karena gangguan jantung, terutama kelainan irama jantung. Irama jantung yang terlalu lambat (kurang dari 50 kali per menit) atau terlalu cepat (lebih dari 150 kali per menit) dapat menyebabkan sinkop karena pasokan aliran darah berkurang. Bila detak jantung terlalu lambat maka aliran darah yang dipompa akan berkurang, sedangkan bila detak terlalu cepat maka jantung tidak mempunyai cukup waktu untuk mengumpulkan darah (pooling) sehingga darah yang dipompa juga akan berkurang. Kelainan irama jantung relatif mudah dideteksi dengan meraba denyut nadi di leher atau pergelangan tangan dan dihitung selama 1 menit, dan dapat dipastikan dengan pemeriksaan rekam jantung (elektrokardiografi).
Gangguan irama ini juga dapat disebabkan serangan jantung, kelainan bawaan, atau trauma dan gangguan ion tubuh.
Kekurangan gula darah (hipoglikemia) adalah kadar gula darah di bawah 70 mg/dL, sehingga menyebabkan berkurangnya suplai gula ke otak dan menimbulkan rasa pusing dan sensasi seperti melayang, hingga hilang kesadaran.
Kekurangan cairan tubuh juga dapat menyebabkan pingsan karena volume darah berkurang dan tidak mencukupi kebutuhan otak.
Apabila kita melihat orang yang pingsan, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk memberikan pertolongan pertama:
Penting untuk mengetahui penyebab pingsan seseorang sehingga dapat melakukan tindakan untuk mencegah pingsan berulang dan memberikan pengobatan yang sesuai.
Baca juga: Serangan Jantung, Waspadai dan Kenali Gejalanya
Benditt, D. (2021, November 23). Patient education: Syncope (fainting) (Beyond the Basics). UpToDate. https://www.uptodate.com/contents/syncope-fainting-beyond-the-basics?source=related_link#H1
Brignole, M., Moya, A., de Lange, F. J., Deharo, J.-C., Elliott, P. M., Fanciulli, A., Fedorowski, A., Furlan, R., Kenny, R. A., Martín, A., Probst, V., Reed, M. J., Rice, C. P., Sutton, R., Ungar, A., van Dijk, J. G., Torbicki, A., Moreno, J., Aboyans, V., … Lim, P. B. (2018). 2018 ESC Guidelines for the diagnosis and management of syncope. European Heart Journal, 39(21), 1883–1948. https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehy037
Kahn, A. (2021, February 19). First Aid for Unconsciousness. Healthline.
Lights, V. (2019, September 18). Decreased Consciousness. Healthline. https://www.healthline.com/health/consciousness-decreased
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics