Beranda > Artikel > Cara Mengatasi Alergi Debu yang Perlu Anda Ketahui

Cara Mengatasi Alergi Debu yang Perlu Anda Ketahui

Cara Mengatasi Alergi Debu

Alergi merupakan respon tubuh yang ditimbulkan akibat paparan alergen (partikel atau zat tertentu yang menimbulkan reaksi alergi). Ada beberapa jenis alergi berdasarkan jenis paparan alergen yang menyebabkannya, yaitu alergi obat, makanan, serangga (termasuk debu rumah), alergi lateks, bulu binatang, dan serbuk bunga.

Alergi debu merupakan kondisi timbulnya reaksi alergi terhadap debu dan partikel-partikel yang terkandung di dalamnya, seperti tungau (dust mite), spora jamur, bangkai kutu, bulu dan sel kulit mati hewan. Dust mite merupakan komponen utama penyebab alergi debu tersebut. Tungau ini dapat hidup pada suhu ruangan 21-25oC dan tingkat kelembaban 70%, yang umum dijumpai di daerah tropis. Karena ukuran nya yang sangat kecil (kurang dari 0,3 milimeter), tungau ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, dan dapat bersembunyi dan berkembang di furnitur, karpet, tempat tidur, dan bahkan di dalam boneka. Sehingga rumah yang tampak bersih pun tidak menjamin dapat terbebas total dari keberadaan dust mite ini.

 

Apa saja gejala alergi debu?

Paparan alergen menimbulkan reaksi imun tubuh yang membentuk kekebalan untuk melawan alergen tersebut, namun reaksi imun yang berlebihan ini dapat menimbulkan gejala pada tubuh, yaitu:

  • Bersin
  • Hidung berair atau buntu
  • Mata gatal dan berair
  • Batuk-batuk
  • Wajah kemerahan dan tampak bengkak kebiruan di sekitar mata
  • Pada anak-anak sering dijumpai menggaruk hidung

 

Apabila seseorang juga memiliki asma, dust mite juga turut berkontribusi dalam menimbulkan serangan akut seperti sesak napas, napas berbunyi ‘ngik-ngik’, dada terasa berat hingga tidak bisa tidur. Kondisi ini dapat diperberat apabila berada di suhu dingin.

 

Beberapa faktor risiko seseorang mempunyai alergi debu yaitu:

  • Ada anggota keluarga dengan riwayat alergi debu
  • Paparan debu rumah dalam jumlah banyak sejak kecil
  • Riwayat menderita alergi yang lain

 

Untuk mendiagnosis ada tidaknya alergi debu dapat dilakukan dengan tes alergi. Tes yang paling sering dilakukan dokter dengan cara skin prick test, yaitu dengan menyuntikan alergen di kulit seperti mencubit. Apabila seseorang mempunyai alergi terhadap alergen tersebut akan muncul reaksi di kulit seperti bengkak dan kemerahan di area suntikan. Tes darah juga dapat dikerjakan, namun karena tes ini berbasis antibodi dalam darah sehingga hasil yang didapatkan juga sangat bervariasi tergantung kadar antibodi tersebut.

 

Bagaimana cara mengatasi alergi debu?

Cara terbaik mengatasi alergi debu adalah menghindari alergen sebisa mungkin, meskipun tidak mungkin untuk menghilangkan debu rumah seutuhnya.

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meminimalkan paparan debu antara lain:

1. Mengganti sprei dan sarung bantal/guling secara rutin

Sprei dan sarung bantal/guling yang tidak diganti dalam waktu lama dapat menjadi tempat tumbuh dan berkembang biaknya tungau penyebab alergi debu.

 

2. Mencuci selimut dan sprei dengan air panas

Merendam dalam air panas dapat membunuh tungau sehingga dapat mengurangi paparan. Selalu ganti seminggu sekali.

 

3. Rutin membersihkan rumah

Membersihkan rumah dengan rutin membuat debu tidak menumpuk terlalu banyak, dan selalu menggunakan masker untuk meminimalkan dampak paparan debu.

 

4. Hindari menggunakan karpet yang sulit dilepas

Penggunaan karpet baik untuk tembok maupun lantai dapat digunakan tempat terkumpulnya debu, ditambah bila jarang dibersihkan.

 

5. Menggunakan filter dan humidifier

Penggunaan filter pada ac maupun air purifyer dan humidifier dapat membantu mengurangi debu rumah yang beterbangan.

 

6. Menggunakan bahan-bahan yang allergy-friendly

Beberapa bahan pembuatan selimut, sprei dan perlengkapan rumah lainnya sudah didesign untuk bebas alergi, dengan material-material yang menghalangi tumbuhnya dust mite.

 

Untuk mengatasi reaksi akut alergi debu, ada beberapa jenis obat yang dapat dikonsumsi seperti antihistamin dan steroid. Penggunaan imunoterapi untuk mengobati alergi juga dapat dilakukan sesuai petunjuk dokter. Apabila reaksi alergi yang muncul menyebabkan reaksi berat seperti sesak napas atau bengkak seluruh tubuh, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat.

Baca juga: Benarkah Alergi Dapat Sembuh dengan Sendirinya?

 

Referensi

AAFA. (2015, October). Dust Mite Allergy. Asthma and Allergy Foundation of America.

Healthwise Staff. (2020, November 6). Controlling Dust, Dust Mites, and Other Allergens in Your Home. University of Michigan Health. https://www.uofmhealth.org/health-library/rt1233

Kerr, M. (2020, March 12). Dust Mite Allergies. Healthline. https://www.healthline.com/health/allergies/dust-mites

Mayo Clinic Staff. (2021, July 31). Dust mite allergy. Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dust-mites/diagnosis-treatment/drc-20352178

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics