Beranda > Artikel > 3 Cara Mengatasi Saraf Kejepit

3 Cara Mengatasi Saraf Kejepit

cara mengatasi saraf kejepit

Bagaimana cara mengatasi saraf kejepit? Saraf adalah salah satu bagian tubuh yang memegang peranan penting. Hal ini karena saraf menjadi serat yang menghubungkan organ tubuh dengan sistem saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Sehingga komunikasi yang terjadi antara tubuh dan sistem saraf pusat dapat berjalan lancar. 

Besarnya peranan yang dilakukan oleh saraf meningkatkan risiko munculnya gangguan. Salah satu masalah yang paling umum terjadi adalah saraf kejepit. Dalam kesempatan kali ini, Carevo akan berbagi informasi seputar pengertian, ciri-ciri, dan cara mengatasi saraf kejepit untuk Anda. 

Apa Itu Saraf Kejepit?

Saraf kejepit adalah kondisi di mana sistem saraf tertekan oleh jaringan yang ada di sekitarnya, sehingga akan menyebabkan timbul rasa sakit, mati rasa, dan kesemutan di beberapa bagian tubuh. 

Sebagian besar kondisi saraf kejepit terjadi di pusat saraf sumsum tulang belakang atau area leher, punggung atas, dan punggung bawah. Namun, tidak menutup kemungkinan saraf kejepit terjadi di area tangan, siku, dan pergelangan tangan. Dalam kondisi ini, tidak hanya bagian saraf saja yang terpengaruh, sebab ada beberapa bagian tubuh pula yang akan terpengaruh.

Berada dalam kondisi saraf kejepit akan membuat leher terasa kaku, mati rasa di bagian bahu hingga lengan, nyeri pada beberapa bagian, hingga muncul rasa sakit di area dada. Maka dari itu, saraf kejepit adalah kondisi yang cukup serius dan membutuhkan pengobatan khusus sesegera mungkin setelah terdiagnosis oleh dokter. 

Apa Ciri-Ciri  Saraf Kejepit?

Saraf kejepit akan menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit berlebihan. Apabila ini terjadi dan didiamkan saja, tentu akan mengganggu seluruh aktivitas dan mobilitas Anda. Mengenal ciri-ciri saraf kejepit lebih dini dapat membantu menentukan cara mengatasi saraf kejepit lebih cepat pula. Berikut ini merupakan ciri-ciri saraf kejepit yang sebaiknya Anda ketahui:

1. Nyeri Menjalar 

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, ciri-ciri umum terjadinya saraf kejepit adalah munculnya nyeri menjalar pada area leher, bahu, lengan, punggung, hingga ke area kaki. Tidak jarang rasa nyeri ini diikuti dengan sensasi terbakar di sepanjang jalur saraf tertentu. 

2. Kondisi Kaki yang Melemah

Biasanya, orang mengenal saraf kejepit sama dengan kelumpuhan. Sebenarnya hal tersebut tidak dapat dibenarkan sepenuhnya. Sebab yang terjadi sesungguhnya adalah kondisi kaki melemah akibat gangguan informasi yang dikirimkan oleh saraf ke otak. Sehingga kaki sulit bergerak karena otak tidak dapat memberikan sinyal untuk bergerak yang jelas. 

3. Berkurangnya Kekuatan Cengkraman

Selain bagian kaki, saraf kejepit juga memengaruhi pergerakan tangan. Gerakan sensorik yang diperintah oleh otak ke tangan akan terganggu sebab saraf tidak dapat mengirimkan informasi dengan tepat. Oleh karenanya, kekuatan cengkraman tangan akan berkurang termasuk juga memengaruhi kemampuan tangan melakukan tugas motorik kecil seperti menulis.

Baca Juga: 10 Cara Mengatasi GERD yang Kambuh

4. Mati Rasa

Saraf kejepit pada dasarnya merupakan kondisi yang mematikan komunikasi antara otak dan saraf di beberapa bagian seperti kaki, lengan, leher, atau beberapa area tubuh lainnya. Akibatnya, otak tidak dapat merasakan bagian tubuh tersebut dan mengakibatkan munculnya mati rasa. 

5. Muncul Sensasi Tertusuk Jarum

Saat saraf menerima tekanan berlebihan, maka tubuh akan menerima sinyal berupa sensasi tertusuk jarum. Dalam saraf kejepit, sensasi tertusuk jarum dapat menjadi ciri yang muncul pertama kali. 

6. Muncul Rasa Sakit Saat Berpindah Posisi

Ketika muncul rasa sakit yang berlebihan saat berpindah posisi dalam beberapa waktu, kondisi tersebut perlu diwaspadai sebagai gejala saraf kejepit. Apalagi saat rasa sakit tersebut muncul berulang dan tidak berkurang atau justru memburuk. 

Kondisi ini tidak hanya muncul saat berpindah posisi dari duduk ke berdiri, atau gerakan cepat lainnya. Tetapi juga saat berbaring dan bergerak miring atau hendak bangun. Jika sudah memengaruhi kualitas tidur, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan. 

PHR

Apa Penyebab Saraf Kejepit?

Setiap masalah pada tubuh terjadi akibat dari aktivitas atau kebiasaan tertentu, tak terkecuali saraf kejepit. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kondisi saraf kejepit. Sebaiknya Anda mengenali penyebabnya di bawah ini agar terhindar dari masalah saraf kejepit.

1. Terlalu Banyak Tekanan Pada Area Saraf

Penyebab utama terjadinya saraf kejepit adalah banyaknya tekanan yang diterima saraf dari jaringan yang ada di sekitar saraf. Umumnya, jaringan yang menekan saraf di bagian tertentu adalah tulang dan otot. Hal ini bisa terjadi karena kebiasaan duduk terlalu lama, melakukan gerakan berulang seperti mengetik dalam waktu lama, dan melakukan kegiatan olahraga berlebihan.

2. Penuaan 

Pada dasarnya, usia dapat memengaruhi kondisi bagian tubuh tertentu. Seiring berjalannya waktu, kondisi cakram tulang belakang akan mengalami pengurangan kadar air di dalamnya. Sehingga tulang akan bergerak lebih dekat dan menekan saraf.

Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Alergi Susu Formula pada Bayi dan Cara Menanganinya

3. Kondisi Fisik Tertentu

Beberapa kondisi fisik seperti obesitas, cedera akibat kecelakaan, terlalu sering mengangkat beban tanpa memperhatikan postur yang tepat, diabetes, dan kehamilan juga dapat memberikan tekanan berlebih pada saraf. 

Bagaimana Cara Mengatasi Saraf Kejepit?

Saat gejala saraf kejepit muncul, sebaiknya Anda tidak mengabaikannya dan menunda untuk melakukan pemeriksaan. Terdapat berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan saraf ini. Berikut ini merupakan beberapa cara mengatasi saraf kejepit yang bisa dilakukan:

1. Istirahat yang Cukup

Saat masih berada pada tahap awal saraf kejepit, gejalanya dapat diredakan dengan istirahat yang cukup. Bahkan sebagian besar orang juga tidak membutuhkan perawatan lanjutan sebab rasa sakit dapat hilang dengan waktu istirahat yang tepat dan berkualitas selama beberapa hari atau minggu. 

2. Terapi 

Dalam kondisi tertentu, cara mengatasi saraf kejepit dilakukan dengan terapi fisik secara rutin pada beberapa titik saraf yang bermasalah. Hal ini dikarenakan proses terapi dapat  meregangkan dan memperkuat otot sekaligus mengurangi tekanan yang diterima saraf.

Baca Juga: Alergi Debu pada Mata: Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Mengobatinya

3. Konsultasi Dokter

Cara mengatasi saraf kejepit yang paling tepat adalah melakukan konsultasi ke dokter spesialis terdekat. Saat merasakan beberapa gejala yang berkelanjutan, sangat disarankan untuk mengunjungi dokter sesegera mungkin. Biasanya, dokter akan memberikan obat-obatan dengan dosis yang paling tepat sesuai dengan gejala dan kondisi saraf kejepit. 

Bila obat-obatan tidak mampu membuat kondisi saraf membaik, maka langkah yang akan diambil dokter spesialis selanjutnya adalah operasi dan perawatan konservatif. Jenis operasi yang dilakukan pun bervariasi tergantung pada lokasi saraf yang bermasalah. 

Demikian tadi merupakan informasi tentang cara mengatasi saraf kejepit. Pastikan untuk selalu jaga kesehatan Anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.

dr. Mikhael Yosia

dr. Mikhael Yosia

dr. Mikhael Yosia

dr. Mikhael menyelesaikan studi dokter umumnya di Universitas Indonesia dan University of Melbourne di Australia. Ia juga mendapatkan gelar Diploma of Tropical Medicine and Hygiene dari Royal College of Physician UK.

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics