Beranda > Artikel > Cara Menghitung Balance Cairan pada Anak dengan Tepat

Cara Menghitung Balance Cairan pada Anak dengan Tepat

cara menghitung balance cairan pada anak

Air merupakan komponen terbanyak di dalam tubuh. Pada usia 1 tahun pertama kandungan air di dalam tubuh anak mencapai 65-80% berat badan dan menjadi 60% saat remaja. Sebagian besar air (dua pertiga) terdapat di dalam sel, sisanya ada di luar sel tubuh. Komponen air dan cairan tubuh ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Cairan diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh seperti pencernaan, metabolisme, pengaturan suhu tubuh, hingga fungsi-fungsi sel.

Balance cairan atau keseimbangan cairan tubuh ini harus selalu terjaga pada anak-anak, dimana jumlah cairan masuk sebanding dengan jumlah cairan keluar. Secara umum kebutuhan cairan anak dapat dihitung dengan rumus 4-2-1, yaitu:

  • 0-10 kg = 4 mL/jam
  • 11-20 kg = 2 mL/jam
  • ≥21 kg = 1 mL/jam

Dengan jumlah maksimal 2400 mL/hari.

Sebagai contoh apabila anak dengan berat badan 15 kg, maka kebutuhan cairan hariannya adalah 50 mL/jam, didapatkan dari 40 mL (4 mL x 10 kg pertama) + 10 mL (2 mL x 5 kg).

Selain dengan rumus 4-2-1, kebutuhan cairan anak juga dapat dihitung dari jumlah produksi urine selama 24 jam. Namun cara ini membutuhkan waktu lebih banyak karena harus menghitung jumlah urine yang keluar, meskipun hasil yang didapat relatif lebih akurat karena jumlah cairan keluar dapat dihitung sehingga cairan yang dibutuhkan dapat disesuaikan. Minimal jumlah cairan yang masuk sama dengan jumlah urine yang keluar.

Pada kondisi tertentu seperti demam tinggi, banyak aktivitas fisik, dan pada penyakit tertentu dibutuhkan intake cairan yang lebih banyak.

 

Bagaimana bila anak kekurangan cairan?

Kondisi dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) dapat menyebabkan beragam komplikasi kesehatan yang bahkan dapat berakibat fatal. Kehilangan cairan tubuh hingga dehidrasi dapat disebabkan beragam penyakit, di mana yang paling sering ditemukan adalah muntah dan diare pada anak, di samping penyakit-penyakit infeksi lainnya.

Dehidrasi terbagi menjadi 3 tingkat:

  1. Derajat ringan : kehilangan <5 % cairan tubuh
  2. Derajat sedang : kehilangan 5-9% cairan tubuh
  3. Derajat berat : kehilangan ≥10 % cairan tubuh

Gejala dehidrasi dapat dilihat pada tabel berikut:

  Ringan Sedang Berat
Kesadaran Sadar dan responsif Gelisah, tampak tidak nyaman Hilang kesadaran, koma
Frekuensi nadi Normal Cepat Cepat
Pola napas Normal Meningkat Sangat meningkat, cepat dan dalam
Warna kulit Normal Normal Pucat, kebiruan
Anggota gerak Hangat Hangat – lembab Dingin
Denyut nadi Kuat Kuat Lemah
Mata Normal Cowong, air mata berkurang Sangat cowong/ cekung, tidak keluar air mata saat menangis
Elastisitas kulit (turgor)* Normal Lambat kembali bila dicubit Sangat lambat kembali bila dicubit
Pengisian kapiler jari** Normal Memanjang Sangat memanjang
Jumlah urine Normal Berkurang Sangat berkurang, hingga tidak keluar urine sama sekali

*Elastisitas kulit atau turgor dapat diketahui dengan sedikit mencubit kulit bagian perut anak. Normal bila kulit segera kembali bila cubitan dilepas, melambat bila kulit tampak keriout setelah dicubit.

**Pengisian kapiler jari dapat diketahui dengan menekan kuku jari hingga berwarna pucat (kurang lebih 5-10 detik) kemudian dilepas. Normal bila warna kuku kembali merah kurang dari 2 detik, memanjang bila lebih dari 2 detik atau tetap pucat.

 

Bagaimana cara mengatasi dehidrasi?

Pada prinsipnya cairan yang hilang harus segera digantikan. Pada dehidrasi ringan biasanya anak bisa minum, sehingga dapat diberikan minum sesegera mungkin. Pada dehidrasi sedang dan berat membutuhkan tambahan cairan infus di rumah sakit. Selain mencukupi kebutuhan cairan, pada dehidrasi biasanya juga didapatkan gangguan elektrolit atau ion tubuh, sehingga larutan oralit juga dibutuhkan. Gangguan ion tubuh dapat menyebabkan gangguan fungsi metabolisme dan fungsi sel.

Kecukupan cairan ini (rehidrasi) biasanya ditandai dengan kondisi anak yang tampak lebih baik dan segar, kulit tidak pucat, dan produksi urine berangsur normal kembali.

Baca juga: Ketahui Manfaat Wortel untuk Anak Anda

 

Referensi

Kight BP, Waseem M. Pediatric Fluid Management. [Updated 2021 Nov 7]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560540/

Garone, S. (2021, May 18). How Much Water Should Your Child Drink? Healthline. https://www.healthline.com/health/childrens-health/how-much-water-should-a-toddler-drink

The Royal Children’s Hospital Melbourne. (2020a, September). Dehydration. https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Dehydration/

The Royal Children’s Hospital Melbourne. (2020b, October). Intravenous fluid. https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Intravenous_fluids/

Yolanda, N. (2016, October 24). Kebutuhan Air pada Anak. IDAI. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kebutuhan-air-pada-anak

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics