
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
GCS atau memiliki kepanjangan Glasgow Coma Scale atau dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai skala koma Glasgow. GCS ini merupakan suatu metoda praktis untuk menilai kesadaran seseorang dengan rangsangan yang adekuat. Skala ini dipakai untuk pengukuran secara objektif pasien atau orang dengan gangguan kesadaran. Penilaian yang dilakukan dilihat dari tiga macam aspek, yaitu mata, gerakan, dan respons kata. Ketiganya digabungkan menjadi suatu penjumlahan perhitungan.
Pertama kali skala ini dipublikasikan pada tahun 1974 di Universitas Glasgow oleh Profesor bidang bedah saraf yang bernama Graham Teasdale dan Bryan Jennett. Pada tahun 1980-an penggunaan GCS semakin luas seiring dengan diadakannya pelatihan Advanced Trauma and Life Support (ATLS) bagi kasus pasien yang cedera. Saat ini skala ini sudah dipergunakan secara Internasional di lebih dari 75 negara di dunia.
Skala koma Glasgow dipakai oleh dokter atau perawat dalam menilai kesadaran pasien baik dewasa maupun anak yang datang ke klinik atau rumah sakit, baik dalam kondisi sadar penuh maupun tidak. Skalanya pun dipakai terutama pada mereka yang memiliki riwayat rudapaksa (trauma).
Seperti yang sudah disebutkan skala koma Glasgow ini menilai tiga hal atau parameter, yaitu respons mata, respons gerak, dan respons kata-kata. Penilaian GCS mempunyai nilai minimal hingga nilai maksimalnya, yaitu: 3 hingga 15. Komponen masing-masingnya, untuk respons mata sebanyak 3, respons gerak sebanyak 6, dan respons kata-kata sebanyak 4.
Perhitungan GCS dilakukan oleh tenaga medis seperti dokter ataupun perawat. Penilaian ini dilandaskan pada pemeriksaan, sehingga hasilnya akan menjadi objektif. Lalu apa-apa saja komponen perhitungan GCS dari masing-masing parameter? Berikut ini komponennya:
Pada ketiga parameter diatas, masing-masing tidak memiliki skor 0, skor terendah nya adalah satu. Misalkan pada suatu kasus pasien dilakukan penilaian skala koma Glasgow didapatkan hasil: pada pemeriksaan mata, pasien dapat membuka mata dengan rangsangan suara (seperti dipanggil) maka skor 3. Kemudian pada parameter kata-kata: pasien dapat membentuk suatu kalimat namun tidak bisa memberikan jawaban secara sesuai, maka skor 4. Pada penilaian respons gerak, pasien dapat mengetahui lokasi sumber nyeri, maka skor 5. Dari ketiga parameter tersebut maka didapatkan skor E3 V4 M5, yang berjumlah 12.
Pada praktiknya penggunaan skala ini juga memiliki keterbatasan. Ada beberapa faktor yang dapat mengganggu perhitungan GCS, yaitu:
Peranan pemeriksaan GCS sangat penting untuk mengetahui kondisi seorang pasien yang memiliki riwayat rudapaksa pada bagian kepalanya. Skala ini memiliki 3 parameter penilaian, yaitu respons mata, respons gerak, dan respons kata-kata. Jumlah minimal, yaitu 3 dan jumlah maksimalnya, yaitu 15. Penilaian dan ketepatan perhitungan skala ini kembali pada kemampuan masing-masing pemeriksa.
Baca juga: Cara Menghitung Tetesan Infus dengan Benar
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics