Pubertas merupakan masa-masa yang dilalui oleh setiap manusia sebelum memasuki masa dewasa muda. Pubertas memiliki penanda berupa pertumbuhan yang sangat cepat pada manusia, selain masa-masa bayi (1000 hari pertama). Pertumbuhan pada remaja banyak dipengaruhi oleh peran hormonal. Pada remaja perempuan ditandai dengan hadirnya menstruasi, sedangkan pada remaja laki-laki ditandai dengan adanya mimpi basah.
Beranjak dari menstruasi dan ejakulasi, kita pun juga dapat mengetahui bahwa seorang anak memasuki masa remaja ditandai dengan perubahan fisik yang dialami, berikut ini perbedaan kedua nya.
Laki-laki | Perempuan |
Badan menjadi lebih tegap | Tampak pertumbuhan payudara |
Suara terdengar menjadi lebih berat | Pertumbuhan rambut-rambut halus di daerah ketiak, dan perut bawah. |
Pertumbuhan rambut halus di daerah ketik, dada, lengan, kaki, serta daerah perut bawah. |
Tadi adalah perbedaan fisik yang muncul pada remaja perempuan dan remaja laki-laki. Sekarang selain faktor fisik dan faktor seksual, ada pula pertumbuhan faktor emosional. Seiring pertumbuhan nya, emosi pada remaja pun juga akan terbentuk. Pengaruh lingkungan, cara ajar, dan cara berpikir memberikan dampak pembentukan emosional yang semakin terbentuk sempurna. Disinilah kita dapat melihat terjadinya pembentukan identitas pada seorang remaja.
Pada seorang wanita, banyak yang mengartikan masa pubertas sebagai munculnya menstruasi. Isu menstruasi merupakan suatu hal yang sensitif dan dianggap sulit untuk dibicarakan dengan orang lain. Pada kasus tertentu, orangtua pun juga tidak mengajarkan tentang menstruasi ini, sehingga seringkali remaja perempuan tidak mengetahui apa yang sedang terjadi pada mereka.
Jadi disinilah waktu yang tepat bagi orangtua untuk masuk dan menjelaskan pada anak nya perihal kondisi saat pubertas yang akan muncul dan apa yang akan terjadi.
Pada seorang laki-laki, edukasi pun tidak boleh dilupakan, karena mereka juga mengalami perubahan secara perilaku, fisik, dan seksual. Edukasi bagi remaja laki-laki dilakukan untuk membangun gambaran bahwa mereka bertumbuh dan akan ada perubahan-perubahan yang muncul.
Tujuan edukasi ini adalah membangun pemahaman, pemikiran apa-apa saja yang akan terjadi seperti perubahan fungsi, proses nya, serta membangun pola pikir untuk menjaga diri dan kesehatan organ intim sangatlah penting. Selain itu membangun pikiran bahwa pria dan wanita itu setara, dan mencegah terjadinya penyalahgunaan perilaku seksual.
Membahas kesehatan reproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang mencakup banyak hal, termasuk membahas tentang kesehatan organ reproduksi. Seperti yang sudah dipahami bersama-sama, usia remaja atau masa pubertas sebagai masa transisi terjadinya perubahan emosi, psikis, dan fisik. Lalu apa manfaat nya untuk remaja-remaja ini mengetahui edukasi tersebut ?
Setelah kita sama-sama memahami arti pubertas, kemudian manfaat edukasi seksual, sekarang ada baiknya kita juga mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan organ reproduksi tersebut. Berikut adalah cara-cara untuk menjaga kesehatan organ reproduksi yang dapat dilakukan bagi remaja laki-laki dan perempuan
Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo, download Carevo sekarang.
Penulis
Dr. Albert Novianto lahir di Jakarta, 14 November 1992. Penulis menempuh pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya Jakarta dan menyelesaikan pendidikan di tahun 2017. Penulis sempat menempuh sejumlah pelatihan seperti pelatihan di bidang kegawatdaruratan jantung (ACLS), kegawatdaruratan trauma (ATLS), dan pelatihan kedokteran kerja (Hiperkes). Saat ini penulis bekerja di RS Marianum, Halilulik, Nusa Tenggara Timur.
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics