
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Estrogen merupakan suatu hormon yang berperan utama dalam perkembangan sistem reproduksi dan karakteristik perempuan, seperti pada perkembangan payudara, siklus menstruasi, dan pertumbuhan rambut pubis. Bersama dengan progesteron, estrogen memegang peranan penting dalam kesehatan reproduksi seorang wanita. Terdapat beberapa tipe estrogen antara lain estrone, estradiol, dan estriol. Estrone (E1) merupakan tipe estrogen yang berada di dalam tubuh setelah menopause. Estrone merupakan bentuk estrogen yang lebih lemah dan dapat diubah menjadi bentuk estrogen yang lain bila diperlukan. Estradiol (E2) merupakan hormon yang diproduksi baik wanita maupun pria. Estradiol adalah tipe hormon estrogen yang diproduksi paling banyak oleh wanita saat masa reproduksi. Estriol (E3) merupakan hormon estrogen yang meningkat selama kehamilan dan berperan dalam pembesaran uterus dan mempersiapkan tubuh untuk proses persalinan. Kadar maksimal estriol didapatkan tepat sebelum proses persalinan.
Estrogen merupakan hormon utama yang berperan dalam kesehatan reproduksi wanita. Estrogen diproduksi oleh ovarium, sel lemak, dan kelenjar adrenal. Sejak awal pubertas, estrogen mempengaruhi perkembangan karakteristik seks sekunder pada wanita seperti payudara, panggul menjadi lebih lebar, serta pertumbuhan rambut pubis dan rambut ketiak. Selain itu estrogen mempengaruhi siklus menstruasi, kesuburan dan kehamilan, serta menopause.
Baca Juga: 14 Ciri-Ciri Kelebihan Hormon Estrogen yang Harus Diketahui
Estrogen mengontrol pertumbuhan dinding paling dalam uterus (endometrium) pada awal siklus menstruasi. Setelah ovulasi dan tidak terjadi pembuahan, kadar estrogen dalam darah akan turun drastis, sehingga menyebabkan terjadinya peluruhan dinding uterus sehingga terjadi menstruasi. Apabila sel telur dibuahi, estrogen, bersamaan dengan progesteron, akan dipertahankan dalam jumlah tinggi untuk mencegah ovulasi selama kehamilan. Selama kehamilan, estrogen (terutama dalam bentuk estriol) diproduksi oleh plasenta. Estrogen berperan dalam pengaturan produksi air susu ibu.
Estrogen juga memiliki peran dalam kesehatan tulang. Estrogen bersama dengan vitamin D, kalsium dan hormon lainnya dalam formasi tulang. Setelah estrogen dalam darah turun pada usia lanjut, maka tulang yang pembentukan tulang berhenti sehingga tulang yang rusak tidak dapat diganti dan menjadi rapuh. Hal ini menyebabkan wanita lebih rentan untuk mengalami osteoporosis dibandingkan dengan laki-laki. Selain itu, estrogen memiliki peran dalam proses pembekuan darah, mempertahankan kekuatan dan ketebalan dinding vagina dan dinding urethra, serta mempengaruhi cairan vagina.
Sebelum pubertas, estrogen ada di dalam darah dalam jumlah yang sedikit. Setelah pubertas, kadar estrogen dalam darah meningkat. Estrogen akan berkurang produksinya pada periode perimenopause. Kekurangan estrogen dalam tubuh dapat terjadi pada seluruh usia. Wanita muda dapat mengalami kekurangan estrogen akibat adanya aktivitas fisik yang berlebihan, gangguan makan seperti anoreksia, penurunan fungsi hipofisis, adanya penyakit autoimun, sindrom Turner, dan penyakit ginjal kronik.
Kekurangan estrogen dapat menyebabkan beberapa gejala seperti:
Laki-laki juga dapat mengalami masalah akibat kekurangan estrogen. Rendahnya estrogen pada laki-laki berpengaruh pada kesehatan sperma (jumlah dan kualitasnya), libido, dan dapat mempengaruhi kemampuan untuk memiliki keturunan.
Berbagai terapi hormonal dan terapi non-hormonal dapat diberikan pada wanita yang mengalami kekurangan estrogen. Terapi non-hormonal dapat digunakan untuk meredakan gejala. Terapi non-hormonal juga menjadi pilihan untuk wanita yang memiliki risiko tinggi mengalami kanker payudara, pembekuan darah, dan penyakit hati. Terdapat beberapa cara yang dapat dengan alami meningkatkan kadar estrogen dalam darah, yaitu: konsumsi kacang kedele, flaxseeds, sesame seed, vitamin B, dan vitamin D. Kacang kedelai banyak diteliti sebagai salah satu bahan makanan yang dapat meningkatkan kadar estrogen dalam darah.
Baca Juga: 10 Cara Menyeimbangkan Hormon Pada Pria dan Wanita
Selain itu, dengan mencapai berat badan yang ideal dapat meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko penyakit jantung akibat kekurangan estrogen. Aktivitas fisik atau olahraga dapat membantu mempertahankan berat badan. Latihan kekuatan dapat meningkatkan kekuatan tulang, yang dapat menguntungkan untuk pasien osteoporosis. Namun, orang yang memiliki berat badan yang rendah atau sering melakukan olahraga yang intensif dapat menurunkan kadar estrogen sehingga membutuhkan penyesuaian aktivitas
Apabila cara alamiah masih belum dapat mengatasi gejala, dan gejala yang dirasakan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, maka Anda dapat disarankan untuk mengkonsumsi obat. Terapi pengganti hormon dengan preparat yang mengandung estrogen dan progesteron, seperti pil, injeksi / suntikan, dan preparat yang dimasukan langsung ke dalam vagina. Namun, terapi pengganti hormon memiliki beberapa efek samping yang dapat mengganggu kesehatan seperti meningkatkan pembekuan darah, meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, dan kanker payudara.
Baca Juga: Penyebab Terlambat Menstruasi yang Wajib Diwaspadai
Estrogen merupakan salah satu hormon penting dalam kesehatan perempuan. Kekurangan hormon estrogen berhubungan dengan berbagai masalah kesehatan. Gejala yang ditimbulkan oleh kurangnya kadar estrogen dalam darah dapat mengganggu. Apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, Anda dapat berkonsultasi pada Dokter di Aplikasi Carevo.
Article Reviewed by dr. Angelina Yuwono
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics