
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Kepribadian ganda atau gangguan manik-depresif – lebih umum disebut sebagai gangguan bipolar (BD) – adalah gangguan suasana hati yang kronis dan kompleks yang ditandai dengan kombinasi episode manik, hipomanik, dan depresi, dengan gejala subsindrom yang masih ada di antara episode suasana hati. Gangguan ini telah sering dikaitkan dengan komorbiditas medis dan psikiatri yang serius, kematian dini, tingkat kecacatan fungsional yang tinggi, dan kualitas hidup yang terganggu. BD dapat dibagi lagi menjadi gangguan bipolar I (BD I) dan gangguan bipolar II (BD II).
Baca juga: Jenis-Jenis Bipolar yang Ada Saat Ini
Sejumlah faktor berkontribusi terhadap gangguan bipolar termasuk faktor genetik, biokimia, psikodinamik, dan lingkungan.
Gangguan bipolar, terutama gangguan BD I memiliki komponen genetik utama, dengan keterlibatan beberapa gen. Kerabat sekandung dengan BD I kira-kira 7 kali lebih mungkin untuk berisiko terkena BD I dibandingkan populasi umum.
Beberapa jalur biokimia mungkin berkontribusi pada gangguan bipolar. Sejumlah neurotransmiter (zat kimia dalam sistem saraf) telah dikaitkan dengan gangguan ini, sebagian besar gangguan diduga merupakan respons pasien terhadap agen psikoaktif pada obat-obatan terlarang. Selain itu, ketidakseimbangan hormonal dan respons stres juga dapat berkontribusi pada gangguan bipolar.
Dalam beberapa kasus, episode gejala bipolar mungkin secara langsung terkait dengan tekanan eksternal. Tekanan eksternal (seperti stres akibat lingkungan sosial) dapat memperburuk beberapa kecenderungan genetik atau biokimia yang mendasarinya.
Beberapa terapi pengobatan dapat meningkatkan insiden gangguang bipolar. Salah satu diantaranya adalah obat-obatan antidepresan. Obat tersebut terbukti memicu pasien masuk dalam episode manik pada beberapa penggunanya.
Pasien yang pertama kali datang ke perawatan primer dengan gangguan bipolar dapat menunjukkan berbagai gejala yang berhubungan dengan suasana hati, termasuk depresi, kecemasan, perubahan suasana hati, lekas marah, kelelahan, kesulitan tidur, dan ketidakmampuan untuk fokus dan berkonsentrasi. Komorbiditas psikiatri dan medis tertentu juga sangat umum dan, dengan kehadirannya, meningkatkan kecurigaan gangguan bipolar. Berikut beberapa ciri bipolar sesuai dengan episode gejalanya:
Episode manik lengkap yang mencakup gejala utama dapat dengan mudah diidentifikasi pada sebagian besar pasien dengan gangguan bipolar I, tetapi gejalanya dapat bervariasi berupa: waham kebesaran, tidak tidur, pembicaraan yang berlebihan, ide-ide yang berlebihan, mudah terdistraksi, peningkatan tingkat aktivitas baik di tempat kerja, maupun aktivitas seksual.
Episode mania yang lebih ringan, seperti hipomania, yang merupakan karakteristik gangguan bipolar II, lebih mudah terlewatkan. Episode hipomanik ditandai dengan suasana hati yang meningkat, ekspansif, atau mudah tersinggung setidaknya selama 4 hari berturut-turut. Diagnosis hipomania membutuhkan setidaknya tiga gejala di atas. Perbedaannya adalah bahwa pada hipomania gejala-gejala ini tidak cukup parah untuk menyebabkan gangguan yang nyata dalam fungsi sosial atau pekerjaan atau memerlukan rawat inap dan tidak berhubungan dengan psikosis.
Gejala depresi paling sering dialami dan berlangsung paling lama pada gangguan bipolar, dan merupakan alasan paling umum bagi pasien untuk mencari perawatan. Episode depresi mayor dicirikan dengan setidaknya 1 gejala berupa suasana hati yang tertekan atau ditandai dengan hilangnya kesenangan atau minat serta adanya 5 atau lebih gejala berikut selama 2 minggu: suasana hati yang tertekan, minat yang sangat berkurang di hampir semua aktivitas, penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan atau penurunan atau peningkatan nafsu makan yang signifikan, hipersomnia atau insomnia, agitasi psikomotor, kehilangan energi atau kelelahan, perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan, penurunan kemampuan konsentrasi atau keragu-raguan yang nyata, preokupasi dengan kematian atau bunuh diri.
Pasien dengan gejala manik dan depresi bersamaan dapat mengalami energi yang signifikan, impulsif, dan iritabilitas dalam kombinasi dengan depresi dan keputusasaan. Kehadiran keadaan campuran merupakan bahaya khusus bagi pasien, karena kombinasi disforia, energi tinggi, dan penurunan tidur dapat meningkatkan risiko untuk bunuh diri.
Pengobatan gangguan bipolar secara langsung berkaitan dengan fase episode (yaitu, depresi atau mania) dan tingkat keparahan fase itu. Beberapa cara mengobati kepribadian ganda sesuai tingkat keparahannya adalah:
Rawat inap dilakukan bila pasien sangat depresi dan menunjukkan perilaku bunuh diri.
Rawat inap dilakukan bila pasien memiliki tingkat depresi sedang dan masih dapat bekerja / beraktivitas.
Sebagian besar pasien pulih dari episode manik pertama, tetapi perjalanan mereka di luar itu bervariasi.
Baca juga: Inilah 3 Cara Mengatasi Bipolar
Pasien yang didiagnosis dengan bipolar mania atau depresi dan gejala yang parah harus dirujuk untuk intervensi kesehatan mental yang mendesak/darurat. [3] Indikasi untuk perawatan rawat inap pada orang dengan gangguan bipolar, atau penyakit manik-depresif (MDI), meliputi:
Mendiagnosis gangguan bipolar dalam menghadapi gejala dan gejala sisa yang beragam merupakan tantangan yang besar baik bagi tenaga medis maupun lingkungan sekitar. Kepekaan terhadap deteksi dini penyakit ini serta perawatan yang komperhensif akan menghindarkan penderita dari keadaan yang membahayakan jiwanya maupun orang-orang sekitarnya.
Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics