Beranda > Artikel > Raja Singa: Pengertian, Ciri-ciri, Cara Menghindarinya

Raja Singa: Pengertian, Ciri-ciri, Cara Menghindarinya

Ciri – Ciri Penyakit Raja Singa

Apa itu Penyakit Raja Singa?

Sifilis, atau dikenal juga dengan nama penyakit raja singa, merupakan infeksi akibat bakteri yang berlangsung secara kronis, dan dapat ditularkan melalui kontak seksual. Sifilis disebabkan oleh bakteri Bernama Treponema pallidum. Terkadang sifilis sulit untuk terdiagnosis karena seseorang dapat terinfeksi sifilis tanpa mengetahuinya. Semakin cepat ditangani, hasilnya semakin baik. Sifilis dapat bertahan lama di dalam tubuh tanpa ditangani selama bertahun – tahun, dan dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh lain seperti otak dan jantung.

Mengenali tanda dan gejala sifilis dapat membantu melindungi diri Anda sendiri, serta membantu pencegahan sifilis kepada orang lain.

Baca juga: Waspadai dan Kenali Jenis Penyakit Infeksi Menular Seksual

 

Apa Saja Ciri – Ciri Penyakit Raja Singa?

Sifilis memberikan berbagai tanda dan gejala, tergantung dari stase penyakit ini. Terkadang stase penyakit dapat tumpang tindih, dan gejala tidak selalu muncul berurutan. Terkadang bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali selama beberapa tahun.

Stase pertama dari sifilis dinamakan stase primer, yang ditandai oleh adanya luka kecil yang dinamakan chancre. Luka ini muncul pada area dimana bakteri masuk ke dalam tubuh. Sebagian besar infeksi primer hanya menimbulkan satu chancre, namun pada beberapa orang dapat muncul beberapa chancre. Chancre biasanya muncul dalam waktu 3 minggu setelah paparan, dan pada umumnya seseorang tidak menyadari kemunculannya karena chancre tidak nyeri. Selain itu, chancre sering berada di dalam vagina maupun rektum sehingga jarang disadari. Chancre akan sembuh dengan sendirinya setelah 3 hingga 6 minggu.

Stase kedua ialah stase sekunder, yang muncul beberapa minggu setelah pennyembuhan chancre. Pada stase ini, Anda akan mengalami ruam, dimulai dari area dada, namun lama – kelamaan akan muncul di seluruh tubuh, hingga telapak tangan dan telapak kaki. Ruam ini tidak gatal, dan terkadang disertai juga dengan adanya luka seperti kutil di mulut dan di alat kelamin. Pada beberapa orang dapat muncul gejala kerontokan rambut, nyeri pada otot, demam, radang tenggorokan, hingga pembesaran kelenjar getah bening. Tanda dan gejala ini akan menghilang dalam waktu beberapa minggu, atau dapat hilang timbul selama satu tahun.

Stase ketiga dinamakan stase laten. Stase ini akan terjadi bila sifilis stase sekunder tidak diatasi. Stase ini dinamakan laten karena tersembunyi dan tidak bergejala. Stase laten dapat bertahan hingga waktu tahunan.

Stase keempat ialah stase tersier. Sebanyak 15% – 30% pasien dengan sifilis yang tidak mendapatkan pengobatan akan mengalami komplikasi yang dinamakan dengan sifilis tersier. Lama kelamaan penyakit ini dapat meruksak otak, saraf, mata, jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi. Hal ini dapat terjadi bila infeksi tidak ditangani selama bertahun – tahun.

Neurosifilis merupakan sifilis yang menyebar dan menyebabkan kerusakan pada sistem saraf dan mata.

Sifilis kongenital merupakan sifilis yang dialami oleh bayi baru lahir yang terinfeksi oleh ibunya melalui plasenta maupun proses persalinan.

 

Apa Saja yang Harus dilakukan untuk Menghindari Penyakit Raja Singa?

Anda berisiko untuk terinfeksi sifilis bila Anda:

  1. Berhubungan seksual yang tidak terproteksi (tanpa menggunakan kondom)
  2. Memiliki lebih dari satu pasangan seksual
  3. Terinfeksi HIV
  4. Merupakan seorang laki – laki yang berhubungan seksual dengan sesama laki – laki
  5. Memiliki pasangan yang terinfeksi sifilis

Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencegah terinfeksi sifilis ialah dengan melakukan hubungan seksual yang aman. Gunakanlah kondom pada setiap kontak seksual apapun. Lakukan juga tips berikut ini:

  1. Gunakan kondom maupun dental dam (berbahan latex) selama hubungan seksual oral
  2. Hindari berbagi sex toys
  3. Lakukan skrining penyakit menular seksual dan diskusikan dengan pasangan Anda tentang hasilnya

Stase primer dari sifilis jarang terdeteksi. Stase kedua dari sifilis juga menimbulkan gejala yang serupa dengan penyakit – penyakit lainnya. Artinya, bila Anda mengalami gejala demikian, segera pikirkan untuk melakukan pemeriksaan sifilis. Dokter aka mengambil sampel darah untuk melakukan beberapa pemeriksaan. Lakukan pemeriksaan ke dokter bila Anda:

  1. Melakukan hubungan seksual yang tidak terproteksi dengan seseorang yang kemungkinan terinfeksi sifilis
  2. Sedang hamil
  3. Merupakan pekerja seksual
  4. Melakukan hubungan seksual dengan lebih dari satu orang, tanpa menggunakan kondom
  5. Memiliki pasangan yang melakukan hubungan seksual lebih dari satu orang tanpa menggunakan kondom
  6. Merupakan seorang laki – laki yang melakukan hubungan seksual dengan sesama laki – laki

 

Penulis : dr. Madelina Serenita

 

Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo di https://www.carevo.id/personal-health-record

 

Bibliography

Johnson, S. (2022, April 28). Syphilis: Symptoms, Diagnosis, Treatment, and Prevention. Retrieved from Healthline: https://www.healthline.com/health/std/syphilis

Syphilis. (2020, August 25). Retrieved from Web MD: https://www.webmd.com/sexual-conditions/syphilis#1

Syphilis. (2021, September 25). Retrieved from Mayo Clinic: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/syphilis/symptoms-causes/syc-20351756#:~:text=Syphilis%20is%20a%20bacterial%20infection,membrane%20contact%20with%20these%20sores.

Sexually Transmitted Diseases (STDs). (2022, February 10). Retrieved from Centers for Disease Control and Prevention: https://www.cdc.gov/std/syphilis/stdfact-syphilis.htm

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics