Rabun dekat atau hipermetropia merupakan kondisi medis terdapatnya gangguan pada mata yang diakibatkan karena bayangan beda yang anda lihat tidak jatuh tepat pada retina, melainkan jatuh di belakang retina. Hal ini menyebabkan mata anda akan tampak tegang dan berat apabila harus melihat objek yang dekat. Rabut dekat bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti faktor genetik, usia tua, dan faktor-faktor eksternal lainnya seperti penyakit diabetes, merokok, dan alkohol. Walau merupakan penyakit degeneratif yang artinya rabun dekat dapat muncul secara alami seiring bertambahnya usia, biasanya dimulai saat usia 40-60 tahun, namun tidak menutup kemungkinan rabun dekat terjadi lebih awal, bahkan saat usia anak-anak. Ciri-ciri rabun dekat sudah cukup banyak. Jika anda ingin mencoba mendeteksi rabun senja sejak dini, mari simak informasi selengkapnya dari Carevo di sini!
Ciri yang paling sering dapat anda lihat ketika seseorang mengalami rabun dekat adalah kesulitan untuk berkonsentrasi dan cenderung menyipitkan mata ketika melihat objek saat dekat, seperti saat sedang membaca. Namun, terdapat ciri-ciri lain yang tidak boleh anda abaikan.
Ketika anda mengalami rabun dekat, objek-objek yang biasanya anda lihat dalam jarak dekat akan terlihat lebih buram dan berbayang dibandingkan sebelumnya. Anda akan mengalami kesulitan untuk fokus dan melihat benda-benda yang diperlukan penglihatan dalam jarak yang dekat.1,2
Membaca memerlukan jarak kurang lebih 30 cm dari mata. Apabila anda sudah mulai kesulitan dalam membaca buku, bekerja di depan komputer ataupun melihat handphone anda dalam jarak dekat, bisa jadi merupakan pertanda anda mengalami rabun dekat. Hal ini akan lebih sulit jika anda harus membaca tulisan yang cenderung kecil dan rapat.1,2,3
Ketika anda harus melihat objek dalam jarak yang dekat, maka mata anda akan terasa panas, berair, dan lelah karena kontraksi otot mata yang terus-menerus membuat mata anda lelah ketika melihat objek dalam jarak yang dekat. Apabila anda mulai merasakan keluhan ini, bisa jadi anda menderita rabun dekat.1,2
Sakit kepala dapat terjadi karena otot-otot mata dan kepala yang tegang karena harus berusaha untuk melihat objek jarak tertentu, menyebabkan kontraksi dan usaha yang melebihi batas kemampuannya. Sakit kepala dapat menjadi salah satu tanda utama yang dikeluhkan ketika seseorang mengalami rabun dekat.1,2
Penderita rabun dekat akan lebih nyaman ketika harus melihat jarak jauh, dan objek yang jauh akan lebih mudah untuk dilihat maupun dibaca. Biasanya, penderita rabun dekat dapat membaca tulisan-tulisan kecil yang berjarak jauh dengan tepat.1,2,3
Rabun dekat dapat menyebabkan mata berair sehingga menyebabkan kecenderungan untuk mengucek mata. Bintitan (hordeolum) dan infeksi mata (konjungtivitis) dapat terjadi akibat anda sering mengucek mata dengan menggunakan tangan yang kotor.1
Berikut merupakan ciri-ciri awal apabila anda mengalami rabun dekat. Walaupun terkesan gejala yang sepele, namun tidak boleh anda abaikan karena mata merupakan salah satu indera yang paling penting agar anda dapat menjalankan aktivitas anda sehari-hari dengan baik. Berikut merupakan cara-cara yang dapat anda lakukan untuk mengatasi dan mencegah rabun dekat:4
Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo di https://www.carevo.id/personal-health-record
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics