Beranda > Artikel > Ciri-Ciri Rabun Dekat yang Wajib Diketahui

Ciri-Ciri Rabun Dekat yang Wajib Diketahui

Ciri-Ciri Rabun Dekat

Rabun dekat atau hipermetropia merupakan kondisi medis terdapatnya gangguan pada mata yang diakibatkan karena bayangan beda yang anda lihat tidak jatuh tepat pada retina, melainkan jatuh di belakang retina. Hal ini menyebabkan mata anda akan tampak tegang dan berat apabila harus melihat objek yang dekat. Rabut dekat bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti faktor genetik, usia tua, dan faktor-faktor eksternal lainnya seperti penyakit diabetes, merokok, dan alkohol. Walau merupakan penyakit degeneratif yang artinya rabun dekat dapat muncul secara alami seiring bertambahnya usia, biasanya dimulai saat usia 40-60 tahun, namun tidak menutup kemungkinan rabun dekat terjadi lebih awal, bahkan saat usia anak-anak. Ciri-ciri rabun dekat sudah cukup banyak. Jika anda ingin mencoba mendeteksi rabun senja sejak dini, mari simak informasi selengkapnya dari Carevo di sini!

 

Apa saja ciri-ciri dari rabun dekat?

Ciri yang paling sering dapat anda lihat ketika seseorang mengalami rabun dekat adalah kesulitan untuk berkonsentrasi dan cenderung menyipitkan mata ketika melihat objek saat dekat, seperti saat sedang membaca. Namun, terdapat ciri-ciri lain yang tidak boleh anda abaikan.

1. Objek dekat tampak buram

Ketika anda mengalami rabun dekat, objek-objek yang biasanya anda lihat dalam jarak dekat akan terlihat lebih buram dan berbayang dibandingkan sebelumnya. Anda akan mengalami kesulitan untuk fokus dan melihat benda-benda yang diperlukan penglihatan dalam jarak yang dekat.1,2

2. Kesulitan membaca tulisan

Membaca memerlukan jarak kurang lebih 30 cm dari mata. Apabila anda sudah mulai kesulitan dalam membaca buku, bekerja di depan komputer ataupun melihat handphone anda dalam jarak dekat, bisa jadi merupakan pertanda anda mengalami rabun dekat. Hal ini akan lebih sulit jika anda harus membaca tulisan yang cenderung kecil dan rapat.1,2,3

3. Mata panas, berair, dan lelah

Ketika anda harus melihat objek dalam jarak yang dekat, maka mata anda akan terasa panas, berair, dan lelah karena kontraksi otot mata yang terus-menerus membuat mata anda lelah ketika melihat objek dalam jarak yang dekat. Apabila anda mulai merasakan keluhan ini, bisa jadi anda menderita rabun dekat.1,2

4. Sakit kepala, dan rasa tegang di kepala

Sakit kepala dapat terjadi karena otot-otot mata dan kepala yang tegang karena harus berusaha untuk melihat objek jarak tertentu, menyebabkan kontraksi dan usaha yang melebihi batas kemampuannya. Sakit kepala dapat menjadi salah satu tanda utama yang dikeluhkan ketika seseorang mengalami rabun dekat.1,2

5. Lebih nyaman melihat objek yang jauh

Penderita rabun dekat akan lebih nyaman ketika harus melihat jarak jauh, dan objek yang jauh akan lebih mudah untuk dilihat maupun dibaca. Biasanya, penderita rabun dekat dapat membaca tulisan-tulisan kecil yang berjarak jauh dengan tepat.1,2,3

6. Sering mengalami bintitan dan infeksi pada mata

Rabun dekat dapat menyebabkan mata berair sehingga menyebabkan kecenderungan untuk mengucek mata. Bintitan (hordeolum) dan infeksi mata (konjungtivitis) dapat terjadi akibat anda sering mengucek mata dengan menggunakan tangan yang kotor.1

 

Berikut merupakan ciri-ciri awal apabila anda mengalami rabun dekat. Walaupun terkesan gejala yang sepele, namun tidak boleh anda abaikan karena mata merupakan salah satu indera yang paling penting agar anda dapat menjalankan aktivitas anda sehari-hari dengan baik. Berikut merupakan cara-cara yang dapat anda lakukan untuk mengatasi dan mencegah rabun dekat:4

  1. Cek mata anda secara berkala ke optik atau dokter mata
  2. Gunakan penerangan yang cukup ketika harus beraktivitas di ruangan gelap
  3. Makan makanan yang kaya akan vitamin A dan antioksidan, seperti buah dan sayuran yang berwarna jingga atau merah
  4. Hindari asap rokok, karena asap rokok dapat berpengaruh terhadap kualitas penglihatan
  5. Berhenti minum alkohol
  6. Pastikan anda mendapatkan istirahat yang cukup, karena mata yang lelah dapat memperburuk kualitas penglihatan.
  7. Lakukan olahraga bola mata agar mata anda lebih relaks, seperti mengedipkan mata dan memutar bola mata anda
  8. Atasi penyakit-penyakit kronik yang dapat memperburuk penglihatan seperti diabetes
  9. Gunakan kacamata lensa cembung (plus/positif) agar anda dapat melihat dengan lebih jelas

Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo di https://www.carevo.id/personal-health-record

 

Referensi

  1. Majumdar S, Tripathy K. Hyperopia. StatPearls [Internet]. 2022. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560716/
  2. College of Optometrists in Vision Development. Hyperopia or farsightedness. Tersedia di: https://www.covd.org/page/hyperopia
  3. Carlson NB, Denial A. Hyperopia and presbyopia: a teaching case report. Optometric Education. 2016; Vol. 41, No. 2. Tersedia di: https://journal.opted.org/article/hyperopia-and-presbyopia-a-teaching-case-report/
  4. Rebuild Your Vision. Eye exercise for farsightedness. Tersedia di: https://www.rebuildyourvision.com/blog/vision-conditions/farsightedness/eye-exercises-for-farsightedness/

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics