Cara Mengatasi Demam Anak Naik Turun Disertai Batuk Pilek
Kekhawatiran saat anak muncul demam memang bisa membuat Anda tidak fokus dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kesehatan si kecil akan menjadi prioritas utama Anda. Terlebih, kalau demam tersebut disertai batuk dan pilek . Kadang-kadang sebagian orang tua berspekulasi sendiri tentang penyebab si kecil sakit. Orang tua bisa bernapas lega apabila penyebabnya ringan, tetapi perlu waspada ketika anak menampakkan gejala yang tidak biasa, seperti suhu tubuh naik turun, lalu hilangnya nafsu makan.
Maka dari itu, ada baiknya untuk mengetahui lebih dahulu beberapa penyebab demam anak naik turun disertai batuk pilek. Kemudian, atasi dengan cara-cara yang tepat. Simak informasinya berikut ini!
Macam-macam penyebab demam naik turun yang disertai batuk dan pilek membutuhkan respon tanggap yang cepat. Bila kondisi demam si kecil tidak juga mengalami perbaikan, segera konsultasikan ke *dokter rekan Carevo* yang sudah teruji kredibilitasnya. Selain itu, sangat disarankan untuk Anda mulai melakukan rekam jejak kesehatan si kecil melalui *Personal Health Record Carevo* untuk memudahkan Anda dan tenaga medis dalam mencari penyebab saat si kecil sakit.
Salah satu penyebab demam naik turun terjadi karena tubuh manusia bereaksi terhadap infeksi bakteri. Penyebab yang satu ini tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Oleh karena itu, bakteri perlu diperlemah dengan konsumsi obat antibiotik. Umumnya, kondisi akan membaik setelah 3—5 hari kemudian. Untuk bisa mengetahui apakah anak mengalami demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri, ada bainya jika orang tua membawa anak ke rumah sakit dan diperiksa lebih lanjut oleh dokter, serta melakukan tes darah.
Sama halnya dengan bakteri, tubuh akan merespons serangan virus dengan menaikkan suhu badan. Sel darah putih beraksi sebagai pertahanan sehingga wajar saja apabila anak mengalami panas tidak menentu disertai batuk pilek. Tidak hanya demam, ada juga gejala lainnya yang akan dialami oleh anak, seperti:
Virus penyebab demam akan masuk kedalam tubuh anak melewai beberapa cara, bisa melalui inhalasi, makanan atau minuman yang terkontaminasi, atau gigitan dari binatang tertentu seperti nyamuk. Ada baiknya jika Anda sebagai orang tua bisa lebih waspada ketika mengawasi anak. Infeksi virus dapat sembuh dengan sendirinya maksimal dalam 2 minggu sehingga tidak perlu mengonsumsi obat, tapi ada baiknya jika tetap menjaga anak agar tidak dehidrasi dan mendapatkan istirahat yang cukup agar proses penyembuhan bisa berjalan dengan lancar.
Sedikit info bagi Anda, demam yang terjadi pada anak hampir 90-95 persen disebabkan oleh virus, dan hanya 5-10 persen disebabkan oleh bakteri. Apabila anak menderita demam dengan suhu tinggi atau di atas 39 derajat Celsius, dan memiliki durasi yang lama hingga lebih dari 3 hari, keungkinannya demam tersebut disebabkan oleh bakteri.
Satu lagi penyebab badan panas dingin disertai batuk pilek dapat disebabkan oleh penyakit tifus. Penyakit ini bisa menular melalui makanan atau minuman yang di dalamnya terdapat Salmonella. Si kecil bisa merasa tidak enak badan selama 1—2 minggu sejak terinfeksi bakteri tersebut.
Biasanya, pola demam pada penyakit tifus akan cenderung naik-turun. Bisa saja di pagi hari suhu tubuh anak turun, dan bisa saja kembali naik sepanjang hari. Suhu demam juga akan semakin meningkat dari hari ke hari. Penyakit yang satu ini akan sangat membutuhkan penanganan dari dokter. Karena jika tidak, akan sangat fatal dan menyebabkan berbagai komplikasi.
Gigitan nyamuk aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue adalah penyebab dari penyait Demam Berdarah ini. Pada musim hujan, akan sangat rentan sekali menyerang anak-anak. Apabila kondisi kebersihan tidak dijaga, seperti membiarkan genangan air yang dijadikan nyamuk A. aegypti sebagai sarana berkembang biak.
Baca Juga : Pebedaan Gejala Penyakit DBD dan Virus Corona
Gejala awal dari penyakit demam berdarah ini adalah tubuh menggigil, muncul bintik-bintik kemerahan pada kulit, dan wajah memerah, dapat berlangsung selama 2-3 hari. Satu lagi gejala khas dari demam berdarah adalah anak mengalami demam naik turun dengan suhu yang cukup tinggi dalam kurun waktu 2-7 hari pertama. 40° Celcius atau lebih adalah puncak suhu tubuh yang disebabkan oleh penyakit yang satu ini. Setelahnya, suhu tubuh akan turun selama beberapa hari, dan akan naik kembali, tapi tidak setinggi suhu sebelumnya.
Gejala lainna yang juga akan muncul ketika terjangkit penyakit ini adalah sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot serta sendi, letih, mual, muntah, tidak memiliki nafsu makan, serta muncul perdarahan yang disebabkan oleh penurunan jumlah trombosit, berupa mimisan. Ada baiknya bagi orang tua untuk waspada ketika anak menunjukan berbagai gejala ini. Akan lebih baik lagi jika langsung menghubungi dokter.
Apabila anak tidak kunjung sembuh setelah tiga hari dari suhu tubuh dan demam naik turun, ada baiknya untuk membawanya ke dokter spesialis. Dokter akan menelusuri penyebab penyakit dengan melakukan pengecekan fisik sekaligus tes pendukung apabila dibutuhkan.
Baca Juga : 5 Cara Menurunkan Demam Anak Dengan Tepat
Mulai dari tes urine, tes darah, dan X-Ray. Setelah berhasil mendiagnosis, dokter baru bisa menjalankan penanganan yang sesuai dengan kondisi anak.
Selain itu, adapun beberapa anjuran yang bisa orang tua lakukan guna mengurangi gejala seperti yang dikutip dari Clevelandclinic. Berikut beberapa poinnya.
Itulah beberapa penyebab sekaligus cara mengatasi demam panas anak naik turun disertai batuk pilek. Kini tak perlu panik lagi ketika mendapati anak sakit. Perawatan di rumah sendiri sudah cukup jika gejala yang ditunjukkan relatif ringan. Tentu kita tidak ingin anak mengalami demam bukan?
Namun, untuk gejala yang mengkhawatirkan ketika mengalami demam naik turun, ikuti tips di atas dan jangan lupa lakukan tindakan selanjutnya dengan cara memeriksakan si kecil ke dokter yang profesional dan terpercaya. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Kidshealth
What is asthma? (2014, August 4) (https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/asthma/)
Steckelberg, J. M., M.D. (2015, June 5). Is it true that honey calms coughs better than cough medicine does? Retrieved from (http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold/expert-answers/honey/FAQ-20058031)
Mayo Clinic Staff. (2014, July 31). GERD: Symptoms (http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/basics/symptoms/con-20025201)
Mayo Clinic Staff. (2014, July 31). GERD: Lifestyle and home remedies (http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/basics/lifestyle-home-remedies/con-20025201)
Mayo Clinic Staff. (2016, April 26). Coughing: When to see a doctor (http://www.mayoclinic.org/symptoms/cough/basics/when-to-see-doctor/sym-20050846)
Mayo Clinic Staff. (2016, April 26). Coughing: Causes (http://www.mayoclinic.org/symptoms/cough/basics/causes/sym-20050846)
Mayo Clinic Staff. (2016, April 9). Common cold: Treatment (http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold/diagnosis-treatment/treatment/txc-20199829)
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics