Botox membuat keriput jadi hilang di wajah sekaligus menambah keelastisannya. Tidak heran perawatan ini populer di kalangan orang berusia lanjut, terutama yang kulit wajahnya mulai kendur. Jika Anda berminat mencoba prosedur ini, pahami dulu efek samping botox yang akan muncul setelah perawatan.
Prosedur botulinum toxin alias botox dilakukan dengan metode suntik atau injeksi ke wajah. Cairan botox berasal toxin yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Saat disuntik, pergerakan otot-otot wajah jadi berkurang sehingga terhindar dari keriput.
Suntik botox awalnya dirancang untuk mengurangi keriput di wajah secara sementara. Namun, ada pula kondisi lain yang bisa disembuhkan dengan botox, seperti kejang leher (cervical dystonia), hiperhidrosis atau keringat berlebihan, dan gejala beser. Masalah mata, seperti keseringan berkedip atau strabismus pun bisa diatasi dengan suntik botox.
Baca Juga: Gejala Tangan Berkeringat
Suntik botox tidak memerlukan waktu lama, bahkan prosedurnya dilakukan dalam beberapa menit. Pasien suntik botox tidak harus diberikan anestesi lantaran rasa sakit yang ditimbulkan pun minim. Jarum suntik yang digunakan tidak terlalu tajam serta dosis botox yang diberikan harus sedikit.
Saat disuntikkan ke wajah, cairan botox menghalangi sinyal dari saraf ke otot. Otot di sekitar area wajah yang disuntik botox tidak bisa berkontraksi karena halangan ini. Hasil akhirnya, garis-garis halus di wajah pun tersamarkan.
Baca Juga: 7 Manfaat Daun Meniran untuk Daya Tahan Tubuh
Adapun area wajah yang biasa disuntikkan adalah garis-garis dahi, garis mata, dan area kerutan lainnya. Botox tidak ampuh untuk kerutan yang muncul akibat paparan sinar matahari.
Setelah suntik botox, pasien harus menunggu setidaknya 7 sampai 14 hari agar hasilnya terlihat. Sebelum melakukan suntik botox, ada pantangan yang harus dipatuhi pasien. Mereka harus menghindari alkohol dan obat-obatan setidaknya dua minggu sebelum prosedur demi menghindari efek memar.
Pasien botox tidak boleh menyentuh area wajah yang disuntik selama 24 jam agar cairannya tidak menyebar. Hindari pula berolahraga setidaknya satu hari setelah melakukan suntik botox.
Keberhasilan suntik botox hanya bertahan selama tiga sampai enam bulan. Pada waktu tersebut, otot-otot kembali berkontraksi, sehingga kerutan dan garis-garis halus pun muncul. Itulah mengapa suntik botox harus dilakukan secara rutin.
Layaknya prosedur perawatan kulit lainnya, botox pun memiliki efek sampingnya meski tergolong aman. Efek samping ini bersifat sementara, jadi akan hilang sewaktu-waktu. Ada pun efek samping botox sebagai berikut:
Baca Juga: Melindungi Hati dengan Temulawak bagi Penderita Hepatitis B
Toxin botox kecil kemungkinan bisa menyebar ke seluruh tubuh. Jika terjadi, ada pula efek samping yang harus dihadapi:
Sah-sah saja jika ingin melakukan prosedur ini, tapi Anda harus ingat pantangan dan efek samping Botox. Pilih juga dokter kulit tepercaya dan lakukan konsultasi sebelum mantap melakukan prosedur ini. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Sumber:
https://medlineplus.gov/botox.html
https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/botox/about/pac-20384658
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics