
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Fistula perianal menjadi masalah yang mengganggu bagi pasien karena sifatnya yang kronis dan menimbulkan gejala tidak nyaman seperti nyeri dan keluarnya cairan berbau. Prevalensi kejadian fistula ani yang mencapai 8,6 per 100.000. Perlu diketahui penyebabnya dan cara-cara mengobatinya agar tepat sasaran.
Fistula Perianal adalah saluran kecil yang menghubungkan sumber infeksi di dalam usus besar dengan kulit di luar permukaan tubuh dekat anus. Anus ialah lubang muara dari saluran pencernaan tempat keluarnya kotoran/feces dari dalam tubuh. Di dalam anus ada kelenjar penghasil mucus. Terkadang kelenjar dapat tersumbat menyebabkan infeksi dan terbentuknya abses (benjolan berisi nanah). Lama kelamaan nanahnya membuat jalan keluar baru ke permukaan tubuh dan membentuk fistula perianal tersebut.
Tanda Fistula Perianal ialah:
Diagnosis fistula ani ditegakkan melalui anamnesis adanya discharge perianal, nyeri, atau perdarahan pada daerah kulit sekitar anus. Biasanya disertai riwayat nyeri, bengkak, dan drainase secara sengaja maupun spontan dari abses perianal. Selain itu, pada anamnesis perlu ditanyakan kondisi medis pasien yang dapat menjadi faktor risiko fistula ani, seperti penyakit Crohn, divertikulitis, tuberkulosis, HIV, riwayat terapi steroid, atau riwayat terapi radiasi untuk kanker rektum atau kanker prostat. Faktor risiko gaya hidup juga perlu ditanyakan kepada pasien, seperti riwayat merokok, konsumsi alkohol, duduk terlalu lama di toilet, riwayat diet tinggi garam, dan berat badan berlebih.
Baca Juga: Tracheoesophageal Fistula : Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Penyebab dari Fistula Perianal ialah infeksi dari kelenjar di dalam anus yang menjadi abses dan membuat saluran baru di bawah kulit tempat keluarnya nanah. Penyebab lainnya dari fistula perianal adalah: penyakit Crohn (penyakit peradangan usus besar), cedera pada anus, penyakit menular seksual, diverticulitis, tumor atau kanker pada usus besar. Etiologi fistula ani belum diketahui secara jelas, tetapi biasanya diawali oleh infeksi anorektal. Beberapa mikroba yang menjadi penyebab ialah Bacteroides fragilis, Peptostreptococcus, Prevotella, Fusobacterium, Porphyromonas, Clostridium, Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli. Abses perianal dapat menyebabkan adanya ruang kosong yang menetap, membentuk kista atau fistula antara kanalis analis dengan kulit.
Jenis kelamin pria lebih beresiko. Dan berusia sekitar 30-50 tahun sering mengalami penyakit ini.
Jika mempunyai penyakit peradangan di usus besar seperti penyakir Crohn atau diverticulitis mudah menjadi abses dan fistula perianal.
Yang dimaksud ialah penderita Tuberkulosis dan HIV sering mengalami infeksi di daerah anus ini.
Individu dengan diabetes, hyperlipidemia, dan obesitas.
Yang dimaksud ialah kebiasaan merokok atau duduk lama di toilet atau mengedan lama saat BAB.
Baca Juga: Mari Mengenal Apa Itu Hemoroid dan Perbedaannya dengan Ambeien
Beberapa tes untuk mendiagnosis fistula perianal yaitu:
Merupakan teropong anus dengan ujungnya ada kamera untuk mengevaluasi saluran anus, termasuk melihat pangkal atau sumber dari fistula.
USG menggunakan gelombang suara dan probe yang dimasukkan ke dalam anus bisa memberikan gambaran fistula, otot sphinkter, dan jaringan sekitarnya.
Pemeriksaan MRI daerah anus biasanya menjadi pilihan pemeriksaan untuk evaluasi fistula yang kompleks atau berulang. Pemeriksaan MRI dapat mengidentifikasi lokasi primer traktus fistula dan apabila ditemukan adanya ekstensi ke otot sekitar.
Baca Juga: Ini Dia Manfaat Buah Alpukat untuk Pencernaan Kita
Bila Anda mengalami abses dan/ atau fistula perianal, Anda sebaiknya memeriksakan diri langsung ke dokter atau dokter spesialis bedah. Kebanyakan kasus fistula perianal perlu ditangani dengan pembedahan dan pemberian beberapa jenis obat, termasuk antibiotik jika penyebabnya ialah infeksi bakteri. Tujuan operasi adalah untuk menghilangkan fistula dan melindungi otot sfingter anus guna mencegah inkontinensia tinja, yaitu kehilangan kendali untuk buang air besar. Beberapa pilihan pengobatan untuk fistula perianal yaitu:
Dokter bedah akan memotong lubang pangkal dari fistula, mengosongkan isinya, membuang jaringan yang terkontaminasi, lalu meratakan terowongannya dan menjahit sepanjang terowongannya.
Dokter bedah akan membuat flap dari dinding rektum sebelum mengangkat jaringan pangkal fistula. Flap kemudian digunakan untuk menggantikan jaringan yang diangkat. Hal ini untuk menjaga agar tidak terangkatnya jaringan otot sphinkter ani dalam jumlah besar.
Prosedur LIFT adalah prosedur dua tahap untuk menutup fistula yang lebih kompleks dan dalam. Diindikasikan untuk fistula transphinkter.
Prosedur ini menggunakan benang bedah (seton) yang ditempatkan di saluran fistula untuk menunggu saluran fistula mengering dan mengatasi infeksi untuk kemudian dikombinasikan dengan operasi penutupan.
Segera temui dokter jika anda atau orang yang anda kasihi ditemukan memiliki gejala dan tanda serupa agar tatalaksana yang cepat dan tepat dapat diberikan oleh ahlinya. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Article Reviewed by dr. Andry Yoshua
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics