Beranda > Artikel > Mengenal Gangguan Kepribadian Histrionik: Penyebab dan Cara Mengobatinya

Mengenal Gangguan Kepribadian Histrionik: Penyebab dan Cara Mengobatinya

gangguan kepribadian histrionik

Gangguan kepribadian merupakan salah satu gangguan mental yang dapat dialami seseorang. Salah satu contohnya adalah gangguan kepribadian histrionik dimana penderita memiliki kepribadian penuh drama dan harus terus menjadi pusat perhatian. Gangguan ini terkadang tidak dikenali banyak orang dan mudah untuk mengasumsikan penderita sebagai orang yang tidak menyenangkan. Maka, mari cari tahu lebih lanjut mengenai jenis kepribadian histrionik ini. 

Apa Itu Gangguan Kepribadian Histrionik? 

Ganggaun kepribadian histrionik adalah  salah satu bagian dari gangguan psikologis yang masuk dalam grup “cluster B”. Gangguan yang masuk dalam grup ini dikategorikan sebagai tipe yang dramatis dan emosional. Penderita gangguan ini sering memiliki gambaran diri yang terdistorsi dan kepercayaan diri mereka sangat tergantung dengan persetujuan orang lain. Karena hal ini, mereka sangat haus perhatian dan memumnculkan sikap dramatis untuk diakui keberadaannya oleh orang lain. Kebanyakan penderita gangguan kepribadian ini adalah wanita 

Baca juga: Gangguan Kepribadian Paranoid: Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Apa Saja Gejala dari Gangguan Kepribadian Histrionik? 

Gejala dari gangguan kepribadian histrionik tidaklah membuat orang lain kehilangan fungsi sosialnya karena keebanyakan penderita masih dapat bekerja dan berfungsi dengan baik dalam masyarakat. Namun, seringnya kemampuan sosial yang baik ini sering digunakan untuk memanipulasi orang lain dan menjadi pusat perhatian satu-satunya. 

Berdasarkan Diagnostic and Statical Manual of Mental Disorder (DSM), penderita memiliki minimal 5 dari gejala berikut ini : 

  1. Merasa tidak diapresiasi dan depresi pada situasi dimana mereka bukan merupakan pusat perhatian 
  2. Berinteraksi dengan orang lain dengan perilaku seskual yang provokatif atau tidak pantas walaupun mereka sebenarnya tidak tertarik secara seksual pada orang tersebut 
  3. Menampiklan ekspresi emosi yang berubah dengan cepat. 
  4. Menggunakan penampilan fisik sebagai penarik perhatian terhadap diri mereka secara konsisten 
  5. Gaya berbicara yang dramatis dan tidak detail 
  6. Sering mendramatisasi keadaan, melakukan sandiwara dan memunculkan ekspresi emosi yang berlebihan 
  7. Mudah dipengaruhi oleh orang lain dan keadaan terutama oleh orang yang dikagumi 
  8. Menganggap suatu hubungan lebih intim daripada yang sebenarnya 
  9. Sulit untuk mempertahankan suatu hubungan karena suka menampilkan sikap berpura-pura 
  10. Selalu mencari persetujuan dan pembenaran atas tindakan yang dilakukan  

Jika anda memiliki gangguan kepribadian ini, maka seringkali juga merasa lebih frustasi atau bosan dengan rutinitas, membuat keputusan secara cepat tanpa berpikir terlebih dahulu dan dapat melakukan percobaan bunuh diri untuk mendapatkan perhatian. 

Personal Health Record Carevo

Apa Penyebab dari Gangguan Kepribadian Histrionik? 

Penyebab pasti dari gangguan kepribadian histrionik masih belum diketahui. Para peneliti beranggapan bahwa terjadinya dikarenakan gabungan dari faktor lingkungan dan genetik.

Pada keluarga yang memiliki riwayat gangguan kepribadian lebih banyak menurunkannya kepada anaknya, hal ini disebabkan adanya turunan genetik. Selain itu sikap orangtua dengan gangguan kepribadian histrionik yang ditunjukan sehari-hari akan dipelajari dan diikuti oleh anaknya.

Kurangnya sikap disiplin atau tanggapan yang benar terhadap perilaku anak juga dapat menyebabkan anak menjadi dramatis untuk mendapatkan perhatian orangtua. Apapaun penyebabnya, gangguan ini biasanya terjadi pada masa remaja atau dewasa muda.  

Baca juga: Gangguan Kepribadian Narsistik: Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, dan Cara Mengatasinya 

Bagaimana Cara Mengobati Gangguan Kepribadian Histrionik?  

Talaksana untuk gangguan ini cukup sulit karena banyak orang merasa tidak memeplukan pengobatan. Banyak penderita ganggaun kepribadian histrionik tidak merasa bahwa mereka sedang butuh pertolongan. Namun, jika berobat, berikut adalah beberapa tatalaksana yang dapat diberikan 

1. Psikoterapi 

Psikoterapi merupakan pilihan yang paling umum dan efektif untuk dilakukan untuk penderita gangguan kepribadian. Terapi tipe ini melibatkan wawancara dan bercerita kepada dokter ataupun terapis tentang perasaan dan juga pengalaman yang dialami penderita. Terapis akan mencoba menggali alasan dibalik tindakan dan perilaku yang mendasari gangguan yang sekarang dialami.

Pada psikoterapi ini, dokter atau terapis akan mencoba membantu untuk penderita berelasi dengan orang lain dengan tindakan positif bukan dengan cara dramatis untuk mencari pertahtian yang biasa dilakukan oleh penderita 

Baca juga: Gangguan Kepribadian Skizoid: Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, dan Cara Mengatasinya

2. Medikasi 

Jika terdapat gejala kecemasan atau depresi selain gangguan kepribadian histrionik ini, maka dokter dapat memberikan obat antidepresan atau anticemas kepada penderita. Namun, obat ini tidak dapat dibeli bebas dan harus dikonsumsi berdasarkan saran dari dokter.  

Kebanyakan penderita gangguan kepribadian histrionik dapat menjalani kehidupan sehari-harinya secara normal. Mereka dapat bekerja dan menjadi bagian dalam suatu lingkungan. Banyak yang hanya mengalami masalah jika sedang menjalani hubungan intim dengan pasangannya. Kasus yang dialami tiap penderita berbeda satu dengan lainnya, namun bisanya dapat mempengaruhu tujuan hidup, relasi dengan sesama dan dapat menyebabkan seseorang terus-terusan mencari pengalaman yang dapat membahayakan hanya untuk mendapatkan perhatian. 

Penderita gangguan kepribadian histrionik juga lebih beresiko untuk mengalami depresi karena berpengaruh terhadap cara menangani kehilangan dan kegagalan. Penderita akan menjadi lebih frustasi jika tidak mendapatkan yang diinginkannya. Sebaiknya, konsultasilah kepada dokter yang berpengalaman untuk menangani gejala yang dirasakan, terlebih jika sudah mempengaruhi kehidupan sehari-hari. 

Artikel Ditulis Oleh:

dr. Friska Wilda Wijaya

dr. Friska Wilda Wijaya

dr. Friska Wilda Wijaya lahir di Palembang, 7 Maret 1996. Penulis menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran UNIKA Atma Jaya Jakarta pada tahun 2019.

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics