
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Apakah Anda lebih nyaman sendirian dibandingkan harus berinteraksi dengan orang lain? Mungkin Anda mengenal kondisi tersebut dengan istilah ‘introvert’. Tapi taukah Anda? Seseorang yang sangat suka sendirian belum tentu sama dengan introvert. Dalam dunia medis, kita mengenal istilah skizoid untuk menggambarkan seseorang yang sangat tertutup dan tidak mau bersosialisasi. Berbeda dengan introvert, seseorang yang introvert adalah seseorang yang ‘mawas diri’, sedangkan gangguan kepribadian skizoid adalah seseorang yang ‘mengisolasi diri’. Gangguan kepribadian skizoid umumnya dapat muncul mulai usia anak-anak atau remaja.
Gangguan kepribadian skizoid merupakan salah satu jenis gangguan kepribadian dengan ciri-ciri menarik diri dari kehidupan sosial secara jangka panjang, tertutup, terisolasi, dan tidak nyaman ketika harus berinteraksi dengan orang lain. Hal ini berbeda dengan introvert, dimana seorang introvert biasanya masih mau bersosialisasi, namun hanya lingkaran pertemanan yang kecil karena mengutamakan kualitas pertemanan dibandingkan kuantitas.
Penderita gangguan kepribadian ini cenderung emosinya terlihat datar dan mungkin tampak seolah-olah tidak peduli dengan orang lain atau apa yang terjadi di sekitarnya.
Baca juga: Gangguan Kepribadian Antisosial: Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Beberapa gejala gangguan kepribadian skizoid adalah:
Penderita gangguan ini tidak memiliki keinginan atau menikmati hubungan dekat, termasuk dalam keluarga. Mereka juga (apabila ada) memiliki sedikit ketertarikan untuk berhubungan seksual dengan orang lain. Apabila mereka terpaksa harus berinteraksi dengan orang lain, mereka cenderung akan merasa stress.
Seseorang yang skizoid hampir selalu memilih untuk beraktivitas sendiri atau menikmati sedikit (apabila ada) aktivitas. Mereka sering memilih beraktivitas atau jenis pekerjaan yang dapat dilakukan pada malam hari dengan harapan mereka hanya perlu berinteraksi dengan sedikit orang pada malam hari
3. Tampak Acuh dan Dingin
Mereka akan bersifat acuh tak acuh terhadap pujian atau kritik dari orang lain. Selain itu mereka memiliki emosi yang dingin dan ekpresi tampak datar.
Baca juga: Gangguan Kepribadian Anankastik
Berikut contoh ilustrasi untuk membantu Anda lebih memahami gangguan kepribadian skizoid :
Tn. S, usia 36 tahun, berobat ke dokter karena ia mengalami stress sejak berganti pekerjaan sejak 2 bulan yang lalu. Tn S. mengaku dirinya bekerja dengan baik sebagai software developer, sampai pada suatu ketika ia diminta untuk pindah dari posisi yang sekarang, dan agar dapat terus bekerja dengan perusahaan tersebut, ia dipindahkan ke bagian penjualan. Dirinya menyetujui karena tidak ingin kehilangan asuransi pekerjaan dan uang pensiun, namun kini ia mengaku tidak tahan dengan orang-orang tersebut. Ia mengaku pada posisi sebelumnya ia dapat bekerja sendiri pada hampir seluruh hari kerja. Namun, pekerjaan barunya menuntut dirinya untuk berinteraksi dengan teman kerja dan klien, di mana ia tidak menyukai hal tersebut. Ia mengaku bahwa ia tidak memiliki teman, kecuali sepupu yang sudah dekat sejak masa kanak-kanak. Ia mengaku tidak pernah memiliki hubungan dengan lawan jenis, namun ia mengaku tidak membutuhkan hal-hal tersebut. Tn. S pun mengaku dirinya menikmati bermain internet atau bermain komputer sendirian.
Dari ilustrasi di atas dapat disimpulkan bahwa Tuan S mengalami gangguan kepribadian skizoid yang merupakan gangguan kepribadian karena memiliki ciri-ciri menarik diri dari kehidupan sosial dan tidak nyaman ketika harus berinteraksi dengan orang lain.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Kepribadian Ganda
Risiko gangguan kepribadian skizoid meningkat pada :
Kepribadian yang terbentuk pada masa kanak kanak juga berpengaruh terhadap gangguan kepribadian yang akan diderita seseorang saat dewasa. Kepribadian adalah kombinasi dari pikiran, emosi, dan perilaku yang membuat seseorang unik. Ini adalah cara Anda memandang, memahami, dan berhubungan dengan dunia luar, serta bagaimana Anda melihat diri sendiri. Pembentukan kepribadian dipengaruhi oleh genetik dan lingkungan
Penyebab dari gangguan kepribadian skizoid ini masih belum diketahui secara pasti. Namun kombinasi lingkungan dan faktor genetik diduga berperan, terutama pada seseorang dengan riwayat orang tua yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia atau gangguan kepribadian serupa.
Untuk mengatasi gangguan kepribadian skizoid ini perlu dilakukan terapi psikologis atau psikoterapi yang dilakukan oleh psikiater. Tujuan psikoterapi adalah untuk membina kepercayaan antara penderita dengan orang lain dan menyadarkan pasien dampak dari gangguan kepribadiannya. Umumnya terapi ini dapat dilakukan secara berkelompok dengan harapan penderita akan belajar berinteraksi sosial dan terbentuk hubungan akrab dengan teman sekelompoknya. Obat obatan mungkin akan diberikan apabila gangguan kepribadian tersebut menyebabkan penderitanya menjadi depresi dan cemas.
Penulis : dr. Madelina Serenita
Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics