Paru-paru merupakan salah satu organ yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Fungsi utama dan terpentingnya adalah untuk mengambil oksigen dari luar dan mengalirkan oksigen ke pembuluh darah ke seluruh tubuh. Prosesnya, pertama-tama dimulai dari pengambilan udara melalui hidung atau mulut, lalu melewati trakea dan terbagi menjadi 2 cabang bronkus yang menuju pada paru-paru kiri dan kanan. Bronkus akan bercabang lagi menjadi bronkiolus dan akhirnya adalah alveolus dimana disini terjadi pertukaran antara oksigen dan karbondioksida.
Fungsi lain dari paru-paru yang tidak kalah penting antara lain :
Karbondioksida berlebihan dalam tubuh dapat mengganggu keseimbangan asam basa karena membuat tubuh menjadi lebih asam. Hal ini dapat dideteksi oleh paru-paru, sehingga ventilasi udara akan dinaikan agar gas tersebut dapat terbuang.
Saluran napas memiliki lapisan pelindung, yaitu mukus dan memiliki proyeksi seperti rambut, yaitu silia. Keduanya berfungsi untuk melindungi saluran napas dari partikel debu, bakteri atau mikroorganisme lainnya yang masuk. Jika terdapat benda asing yang masuk, mekanisme pertahanannya adalah dengan cara batuk. Selain itu, terdapat membran pada paru-paru yang mengsekresikan immunoglobulin A yang dapat membatu proteksi paru terhadap infeksi.
Penyakit pada saluran napas sangat sering dijumpai baik dari saluran napas bagian atas sampai bagian bawah. Salah satu penyakit yang sering kita dengar adalah flek paru-paru atau dalam bahasa medis adalah tuberkulosis (TBC). Penyakit ini disebebkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyebaran penyakit ini melalui udara, terutama jika orang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara. TBC merupakan penyakit yang endemis di negara berkembang, salah satunya di Indonesia. Orang yang memiliki sistem imun yang lemah seperti penderita HIV, diabetes, malnutrisi, kanker dan mengkonsumsi obat-obatan yang menekan imun lebih beresiko menderita penyakit ini. Bakteri ini paling banyak menyerang paru-paru sehingga orang yang terkena menjadi memiliki flek paru. Namun, selain paru-paru, organ lain juga dapat diserang serperti pada otak, tulang, sendi dan ginjal.
Gejala yang dapat dijumpai pada flek paru:
Selain dari gejala-gejala tersebut, pemeriksaan untuk mendiagnosis seseorang terkena flek paru-paru adalah dengan melakukan tes darah, tes sputum atau dahak, tes Mantoux dan foto rontgen thoraks. Tes yang dilakukan tergantung dengan dokter dan alat penunjang yang tersedia di layanan kesehatan. Jika sudah dikonformasi menderita tuberkulosis, maka terapi yang dilakukan berupa konsumsi obat antituberkulosis (OAT) dengan pemakaian jangka panjang, yaitu minimal selama 6 bulan.
Pencegahan Flek Paru
Untuk menghentikan penyebaran penyakit ini, maka terdapat beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain :
Referensi
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics