Anda mungkin tidak asing dengan nyeri kepala sebelah. Nyeri kepala, atau biasa disebut juga dengan migrain, merupakan salah satu jenis nyeri kepala yang umum dijumpai. Meskipun migrain tidak tergolong penyakit yang berbahaya, nyeri kepala yang dirasakan saat mengalami migrain biasanya cukup berat sehingga membuat penderitanya tidak nyaman dan dapat sangat menganggu aktivitas.
Migrain adalah istilah yang digunakan untuk nyeri kepala dengan karakteristik berdenyut. Serangan migrain umumnya dimulai pada salah satu sisi kepala kemudian diikuti dengan rasa tidak nyaman saat melihat cahaya atau mendengarkan suara tertentu.
Baca juga: 5 Penyebab Kepala Sering Pusing Tiba-Tiba
Karakteristik nyeri kepala yang dirasakan penderita migrain umumnya memiliki intensitas sedang hingga berat, terasa berdenyut dan semakin parah dengan aktivitas fisik. Nyeri kepala tidak selalu hanya terjadi pada salah satu sisi kepala saja, namun beberapa penderita migrain dapat merasakan pada kedua sisi kepala juga. Selain nyeri kepala, penderita migraine sering merasakan gejala lain juga seperti :
Prodomal merupakan gejala yang muncul sebelum suatu gangguan. Sekitar 60% satu hingga dua hari sebelum migrain beberapa orang dapat merasakan gejala seperti kelelahan, perubahan nafsu makan, perubahan suasana hati, diare atau konstipasi.
Aura merupakan salah satu kondisi penyerta pada migrain yang biasanya terjadi selama 5-20 menit. Aura yang dirasakan pada penderita migrain umumnya berupa sensasi pengelihatan yang tidak biasa misalnya seperti melihat kilatan cahaya dan melihat titik hitam. Gejala aura lain dapat juga berupa kesemutan, telinga berdenging, perubahan pada indra perasa dan penghidu. Meskipun aura merupakan salah satu gejala khas yang terjadi pada migrain, tidak semua migrain disertai dengan aura.
Sekitar 80% seseorang akan merasakan mual saat mengalami serangan migrain dan sebagian akan muntah. Gejala ini dapat muncul sangat berat sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada penderitanya. Apabila mual dan muntah tidak diatasi, penderita gangguan migrain akan kehilangan nafsu makan.
Beberapa orang akan merasakan perasaan lelah dan lemah setelah serangan nyeri kepala mereda. Ada juga yang merasakan hilangnya nafsu makan dan suasana hati menurun.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Kepala Pusing, Berikut Cara Ampuhnya
Migrain diduga terjadi karena adanya kombinasi dari berbagai ketidakseimbangan mekanisme kerja sistem saraf kepala sehingga saraf kepala menjadi lebih sensitif terhadap rangsangan nyeri.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut adalah :
Seseorang yang anggota keluarganya mengalami migrain akan berisiko 3 kali lipat untuk menderita migrain juga.
Perubahan hormonal yang terjadi saat menstruasi merupakan salah satu penyebab migrain. Istilah menstrual migrain digunakan untuk menggambarkan migrain yang berhubungan dengan siklus menstruasi wanita.
Stress merupakan salah satu faktor pemicu yang paling sering menyebabkan munculnya serangan migrain.
Tidur larut, tidur berlebihan atau kurang tidur, makan tidak teratur, konsumsi alkohol dan merokok seringkali menjadi salah satu faktor yang paling banyak menyumbang terjadinya serangan migrain.
Beberapa makanan yang dapat menjadi pemicu serangan migrain pada seseorang yang adalah: alkohol, coklat, susu, keju, kacang, alpukat, pisang, daging asap dan makanan kaleng.
Penderita migrain umumnya lebih senstif pada cahaya sehingga milihat kilatan cahaya atau berkedip dapat merangsang serangan migrain.
Baca juga: Cara Menurunkan Panas Badan dan Pusing
Serangan migrain seringkali terjadi berulang, dan apabila tidak diobati serangan akan berlangsung sekitar 4-72 jam
Langkah awal yang dapat Anda lakukan saat serangan migrain adalah beristirahat di tepat gelap dan tenang. Penderita juga sebaiknya menghindari melihat cahaya, mendengar suara dan mencium aroma tertentu.
Menghindari rokok, olahraga aerobik secara teratur, tidur cukup dan teratur dapat mencegah serangan migrain berulang
Ibuprofen dan Asetaminofen dapat mengurangi nyeri kepala intensitas sedang.
Terkadang serangan migrain sangat berat, tak tertahankan, dan tidak menghilang meskipun Anda sudah beristirahat dan meminum obat. Oleh karena itu Anda mungkin membutuhkan obat obatan nyeri kepala yang lebih kuat dari dokter. Selain itu tujuan lain dari berobat adalah untuk mengetahui penyakit lain yang mungkin mendasari terjadinya nyeri kepala dan memastikan tidak ada penyakit serius lain yang diderita.
Sebaiknya Anda tidak menyepelekan gejala nyeri kepala, sebab nyeri kepala tertentu menandakan kondisi serius. Anda harus mewaspadai dan segera ke dokter bila nyeri kepala yang Anda rasakan sebagai berikut :
Baca juga: 11 Cara Menghilangkan Pusing Berkepanjangan
Penulis : dr. Madelina Serenita
Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics