Hemangioblastoma merupakan tumor jinak yang keluhannya bisa bermacam-macam tergantung dari lokasi tumbuhnya. Penampakan tumor ialah massa kemerahan yang kaya aliran darah dan dijumpai ada bagian yang berupa kantung dengan isi cairan. Diagnosis pasti ialah dengan pemeriksaan patologi anatomi setelah pengangkatan tumor. Hemangioblastoma sering muncul di fossa posterior atau bagian otak paling bawah tempat otak kecil dan batang otak. Tetapi dapat juga ditemukan di belahan otak, sumsum tulang belakang, atau bahkan retina.
Hemangioblastoma adalah tumor dari susunan saraf pusat yang tumbuh perlahan dan sering dijumpai pada otak kecil, batang otak, atau sumsum tulang belakang. Insiden hemangioblastoma mencakup 4% dari semua tumor sumsum tulang belakang, dan 7-10% dari tumor otak yang berada di fossa posterior.
Baca Juga: Apakah yang Dimaksud Tumor Jinak? Serta Apa Penyebabnya?
Tanda dari hemangioblastoma biasanya tergantung dari lokasi anatomi dan pertumbuhannya. Secara umum hemangioblastoma menimbulkan gejala ringan bertahun-tahun dan bisa diikuti kejadian akut mendadak sehingga membutuhkan tindakan pembedahan. Kejadian akut ini bisa karena pendarahan oleh tumor ke dalam bagian otak atau sumsum tulang belakang karena sifat tumor yang kaya aliran darah. Tumor kecil di bawah ukuran 1,5 cm umumnya tidak menimbulkan resiko pendarahan.
Tumor di sumsum tulang dapat menimbulkan gejala:
Tumor di otak dapat menimbulkan gejala:
Tumor di retina mata dapat menimbulkan gejala:
Puncak gejala yang dirasakan ialah pada umur 40 tahun. Pada ¼ kasus yang berkaitan dengan penyakit von Hippel-Lindau (VHL) mulai gejala bisa pada usia lebih muda dan lebih beragam mencakup tumor pada organ dalam yaitu ginjal, anak ginjal, hati, dan pankreas. Penyakit VHL merupakan penyakit genetik yang diwariskan secara autosom dominan. Pada 60% pasien dengan VHL tumor hemangioblastoma lokasinya di mata, sementara pada 80% pasien dengan VHL lokasi hemangioblastoma nya adalah di sumsum tulang.
Pada umumnya hemangioblastoma tidak diketahui sebabnya dan tidak diwariskan, tetapi pada 25% kasus merupakan bagian dari sindrom genetik penyakit Von Hippel-Lindau yang merupakan penyakit keturunan sehingga memerlukan konseling genetik.
Faktor resiko dari kanker Hemangioblastoma menurut para ahli adalah:
Pada 25% kasus ada riwayat familial atau diturunkan yaitu sindrom Von Hippel-Lindau dengan perubahan pada gen VHL tetapi selebihnya hemangioblastoma muncul secara sporadis.
Rencana diagnosis dari hemangioblastoma mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik dan neurologis, dan pengkajian adanya tumor lain di bagian susunan saraf pusat atau di abdomen jika diduga merupakan sindrom Von Hippel-Lindau.
Pemeriksaan MRI dengan kontras gadolinium merupakan baku emas untuk melihat tumor susunan saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Karakteristik hemangioblastoma pada MRI ialah nodul dengan penyengatan kontras yang terdapat kista di dalamnya dan berlokasi di otak kecil atau lesi homogen menyengat di permukaan sumsum tulang belakang yang tidak infiltratif. Hemangioblastoma kecil nampak isointense pada mode T1 dan hiperintens pada mode T2 dan menyengat pada kontras.
Angiografi bisa dilakukan untuk diagnostik yaitu menunjukkan suatu tumor yang kaya vaskularisasi dan menentukan asal pembuluh darahnya. Terkadang hemangioblastoma perlu dinilai dulu aliran darahnya. Jikalau tumor besar dan aliran darah cabang arterinya juga besar maka sebaiknya dilakukan embolisasi arteri dulu sebelum operasi untuk meminimalisasi resiko pendarahan intraoperasi.
Baca Juga: Inilah Perbedaan Tumor Jinak dan Ganas yang Harus Anda Pahami
Karena hemangioblastoma adalah tumor jinak maka bisa diangkat melalui operasi dan tidak kambuh lagi. Pembedahan perlu mempertimbangkan posisi dari tumor, ada tidaknya edema otak dan hidrosefalus, hubungan tumor dengan bagian-bagian otak atau sumsum tulang di dekatnya yang merupakan struktur rawan, dan pembuluh darah yang mensuplainya yang menentukan seberapa banyak perdarahan saat operasi pengangkatan.
Penatalaksanaan hemangioblastoma mencakup tim yang beranggotakan dokter spesialis saraf, dokter spesialis bedah saraf, dan dokter rehabilitasi medik. Tim dokter akan menilai kemungkinan keberhasilan dan resiko pembedahan juga prosedur rehabilitasi pasca pembedahan.
Pembedahan merupakan baku emas tatalaksana dari hemangioblastoma. Tumor yang tidak dapat diangkat karena terlalu melekat dengan batang otak akan diradiasi. Teknik untuk lokasi di otak kecil umumnya ialah pembedahan dengan kraniektomi suboksipital sementara untuk lokasi di sumsum tulang belakang dilakukan operasi laminektomi.
Ini merupakan alternatif untuk reseksi bedah. Ini merupakan prosedur non-invasif, yang menggunakan sinar radiasi yang sangat berfokus untuk menargetkan tumor. Meskipun prosedur ini hanya memakan waktu satu sesi, kemungkinan dibutuhkan beberapa bulan sebelum tumor benar-benar musnah. Tidak seperti reseksi bedah, tidak ada risiko pendarahan atau komplikasi lainnya. Radiasi merupakan pilihan jika hemangiblastoma terletak di bagian otak atau sumsum tulang belakang yang sulit dijangkau dengan operasi.
Pada tumor yang kecil dan tidak ditemukan gejala neurologis yang berat bisa dilakukan observasi oleh dokter ahli dan pemeriksaan MRI berkala.
Baca Juga: 7 Perbedaan Tumor dan Kanker yang Wajib Diketahui
Segera temui dokter jika anda atau orang yang anda kasihi ditemukan memiliki gejala dan tanda serupa agar tatalaksana yang cepat dan tepat dapat diberikan oleh ahlinya. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Article Reviewed by dr. Andry Yoshua
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics