
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Mungkin Anda cukup sering mendengar tentang penyakit herpes, tetapi pernahkah Anda mendengar tentang apa itu herpes genital? Berbedakah herpes biasa dan herpes genital? Dalam artikel ini akan dibahas secara mendetil tentang keduanya. Mari kita lihat perbedaan keduanya.
Herpes genital merupakan salah satu jenis infeksi virus yang menyerang area genitalia baik pada pria maupun wanita. Virus yang menyebabkan penyakit ini disebut virus herpes simpleks. Berbeda dari herpes yang sering ditemukan pada masa kanak-kanak, herpes genital berasal dari virus HSV-2, sedangkan virus herpes yang terjadi pada masa kanak-kanak itu disebabkan oleh virus HSV-1.
Penyakit herpes merupakan salah satu penyakit yang terus meningkat dari waktu ke waktu, di Amerika Serikat angka kejadiannya yang diperkirakan sebanyak 31% di tahun 1993 meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 78% di tahun 2001. Penelitian dilakukan pada para mahasiswa. Bila melihat angka kejadian di dunia diperkirakan 23 juta kasus terjadi per tahunnya.
Pada suatu survei perbandingan antara HSV-1 dan HSV-2, yaitu di angka 47.8% dan 11.9%. Kasus HSV-2 ini dapat meningkat seiring dengan pertambahan usia seorang remaja dan ditambah lagi dengan peningkatan aktivitas seksual seseorang. Herpes genitalia ini paling sering disebarkan melalui hubungan seksual melalui mulut (oral) dan yang kedua melalui hubungan senggama.
Baca Juga: Waspadai dan Kenali Jenis Penyakit Infeksi Menular Seksual
Penularan penyakit herpes simpleks baik yang disebabkan oleh HSV-1 dan HSV-2 memiliki cara memperbanyak diri yang sama, yaitu berkembang di dalam sistem saraf. Ketika virus ini menyerang mereka akan masuk dan menyerang sistem saraf terlebih dahulu, kemudian mereka akan berkembang biak. Selama perkembangan ini, penyakit memasuki yang disebut masa-masa inkubasi.
Umumnya belum ada gejala yang muncul pada penderitanya. Lalu kapan akan memunculkan gejala? Gejala akan muncul setelah beberapa hari masa inkubasi, rata-rata selama 4 hari dan dengan rentang waktu 2 hingga 12 hari, bahkan hingga mencapai 3 minggu. Masa-masa inkubasi dilanjutkan dengan masa munculnya gejala yang paling tampak selama 3 sampai 4 hari.
Setelah beberapa hari masa inkubasi, penderitanya akan memunculkan gejala seperti:
Baca Juga: Cara Mengatasi Ketidakseimbangan Hormon pada Pria dan Wanita
Setelah gejala-gejala yang disebut flu-like syndrome tadi, herpes genital akan memunculkan gejala pada kulit yang lokasinya tersebar seperti di daerah bokong, lubang anus dan sekitarnya, selain itu pada perempuan di sekitaran area vagina, hingga sampai di leher rahim, sedangkan pada laki-laki lokasinya pada daerah penis dan kulit buah zakar. Pada kulit herpes genital dapat memunculkan beberapa gejala berikut:
Pengobatan penyakit herpes genital dapat dilakukan dengan pemberian antivirus sesuai dengan penyebab penyakit ini. Dokter akan memberikan antivirus ini dalam dua bentuk, yaitu bentuk yang diminum dan berupa salep. Keduanya sama-sama memiliki efektivitas yang sama untuk mengobati penyakit ini. Obat ini memiliki efektivitas yang paling baik dalam 72 jam pasca munculnya keluhan pada kulit pertama.
Pada kasus-kasus yang lebih berat seperti mereka dengan adanya keluhan tambahan lainnya seperti penurunan berat badan, penurunan kesadaran, para tenaga medis akan menyarankan penderita untuk dirawat di rumah sakit sehingga pemberian antivirus dilakukan dengan cara disuntikan. Selain itu mencegah terjadinya infeksi saluran nafas akibat komplikasi dari infeksi herpes simpleks.
Ketika penderita mengalami luka bergaung, mereka akan diberikan obat antinyeri dan antibiotik. Keduanya tidak selalu diberikan pada penderita herpes genital, bersamaan dengan analisis lanjutan dari dokter pemeriksa. Mengapa penderita diberikan antibiotik padahal penyakit ini disebabkan oleh virus? Antibiotik disini dimaksudkan untuk mengatasi kemungkinan infeksi bakteri yang ditimbulkan oleh akibat luka bergaung.
Baca Juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi
Ketika seseorang didiagnosis menderita suatu penyakit, seringkali kita menjadi panik dan khawatir akan berat ringannya penyakit yang dideritanya. Mari kita lihat bersama apa saja yang harus diperhatikan oleh penderita herpes:
Aktivitas seksual menjadi salah satu faktor yang memicu seseorang menderita penyakit herpes genital. Ditambah dengan risiko berganti-ganti pasangan menyebabkan peningkatan kasus begitu cepat. Jadi untuk mencegah penyebaran kasus, dilakukan dengan cara menghentikan aktivitas seksual bagi penderita.
Meminum obat asal-asalan dan tidak sesuai aturan minum yang seharusnya menyebabkan obat yang dikonsumsi berisiko menjadikan virus tersebut kebal. Ketika sudah kebal menyebabkan dokter harus berpikir untuk memberikan obat lain yang bisa jadi obat tersebut sulit didapatkan.
Penderita tetap harus menjaga kebersihan daerah organ intim guna mencegah terjadinya komplikasi dan kemungkinan infeksi bakteri yang bisa berisiko memunculkan permasalahan baru.
Herpes genital merupakan salah satu penyakit seksual yang semakin bertambah banyak jumlah kasusnya. Pencegahan menjadi alternatif untuk mengatasi penyebaran kasus.
Bagi penderita disarankan untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis untuk memperoleh penanganan yang tepat dan mencegah terjadinya resistensi obat. Jangan mengonsumsi obat secara sembarang dan tidak sesuai dengan anjuran yang diberikan.
Albert
Dr. Albert Novianto lahir di Jakarta, 14 November 1992. Penulis menempuh pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya Jakarta dan menyelesaikan pendidikan di tahun 2017.
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics