
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Pernahkah Anda mendengar sebuah penyakit bernama herpes labialis? Mungkin sebelumnya Anda telah mengenal infeksi atau penyakit herpes yang dapat muncul di beberapa bagian tubuh. Herpes labialis adalah salah satu dari banyak jenis herpes, yang terjadi pada area mulut.
Anda perlu mengenal penyebab, gejala, dan cara mengatasi herpes labialis agar dapat menghindari atau mengatasi permasalahan herpes pada bagian bibir. Berikut informasi selengkapnya.
Herpes labialis adalah infeksi yang menyebabkan luka menyakitkan di bagian oral seperti bibir, gusi, langit-langit mulut, bahkan hingga pipi akibat munculnya virus herpes simpleks. Herpes labialis akan terlihat dengan bentuk bintik kecil yang berisi cairan namun dalam jumlah yang banyak dan berada pada area mulut.
Virus herpes simplex yang menyebabkan munculnya herpes labialis ini umumnya dapat bertahan hingga 3 minggu dan mulai menunjukkan gejalanya pada 1 hingga 3 minggu awal.
Setiap infeksi yang terjadi pada bagian tubuh, pasti memiliki ciri-ciri sebelum akhirnya menjadi luka atau kumpulan bintik kecil. Ciri-ciri pada penyakit ini dapat muncul sebagai gejala besar atau ringan. Adapun ciri-ciri yang terjadi pada herpes labialis di antaranya yaitu:
Saat bibir terinfeksi herpes labialis, bagian sekitar mulut akan terasa gatal, kesemutan bahkan muncul rasa panas layaknya terbakar. Gejala ini umumnya muncul satu hari sebelum bintik kecil berair mulai tampak pada bagian bibir.
Bintik kecil yang disertai dengan cairan akan muncul dalam jumlah banyak di sepanjang bibir. Tidak jarang, penyebaran bintik dengan cairan ini juga muncul pada area hidung, pipi, atau bahkan di dalam mulut. Bintik muncul pada satu sisi yang sama baik berkumpul atau memanjang. Saat terjadi pembengkakan, bintik ini dapat mengeras dan pecah sehingga menyebabkan luka terbuka.
Baca Juga: Gejala Cacar Air pada Anak dan Cara Penanganannya
Sebelum bintik-bintik air muncul, Anda mungkin akan merasakan sakit pada bagian tenggorokan diikuti dengan suhu tubuh yang meningkat. Sehingga, tubuh akan terasa lemas dan sulit untuk menelan sebab munculnya rasa nyeri setiap terjadi gerakan menelan.
Pada dasarnya, penyebab herpes labialis adalah Virus Herpes Simplex (HSV) tipe 1. Tetapi tidak dapat menutup kemungkinan pula dapat disebabkan oleh HSV tipe 2. Agar dapat terhindar dari infeksi virus herpes, simak berbagai penyebab yang memicu penyebaran virus tersebut di bawah ini:
HSV tipe 2 merupakan jenis virus herpes yang umum terjadi pada daerah alat vital. Saat seseorang melakukan oral seks atau aktivitas seksual menggunakan mulut, risiko penyebaran virus HSV tipe 2 pada wajah, pipi, dan tentunya mulut akan lebih besar.
Media penularan virus herpes simplex yang paling banyak terjadi adalah penggunaan peralatan makan bersama tanpa memastikan kebersihan alat makan. Saat ditempat umum, Anda tidak mengetahui siapa dan bagaimana kondisi pengguna alat makan tersebut sebelumnya.
Maka dari itu disarankan untuk membiasakan membawa peralatan makan sendiri dan meminimalisir penggunaan alat yang sama dengan orang lain.
Baca Juga: HELLP Syndrome : Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Penyebaran herpes labialis yang paling cepat disebabkan oleh menyebarnya cairan dalam bintik atau luka herpes. Penyebaran cairan tersebut umumnya dapat melalui penggunaan alat cukur, handuk, atau peralatan yang berkaitan dengan wajah yang sama.
Pastikan Anda tetap selalu waspada dengan herpes labialis sebab terdapat beberapa faktor risiko yang membuat tubuh lebih rentan terinfeksi virus herpes tersebut. Berikut ini merupakan faktor risiko dari herpes labialis yang harus Anda ketahui:
Penderita HIV/AIDS memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi untuk terserang virus herpes simplex karena memiliki penurunan kekebalan tubuh terhadap virus. Tidak menutup kemungkinan bahwa infeksi virus akan berdampak lebih besar bagi orang dengan HIV/AIDS.
Eczema adalah gangguan eksem pada kulit yang menyebabkan bagian tubuh tertentu menjadi lebih sensitif dan mudah terluka. Pada dasarnya eczema disebabkan oleh respon sistem kekebalan tubuh yang terlalu besar terhadap iritasi atau alergi. Sehingga kondisi tersebut akan membuat virus herpes tersebar lebih cepat.
Baca Juga: Dyspepsia Syndrome: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Penurunan sistem kekebalan tubuh tidak hanya disebabkan oleh HIV/AIDS saja, melainkan juga imunosupresi. Kondisi imunosupresi atau pengurangan sistem kekebalan tubuh akan memberikan peluang penyebaran HSV yang lebih serius. Hal yang termasuk dalam kondisi imunosupresi antara lain kanker, pengobatan kemoterapi, transplantasi organ, dan imunoglobulin A.
Herpes labialis menular saat terlihat, tetapi juga bisa menyebar saat tidak terlihat. Sebelum virus menyerang dan menimbulkan luka, Anda mungkin akan merasakan sensasi menyengat atau terbakar di mulut atau wajah. Pada saat inilah waktu yang tepat untuk menangani herpes labialis dengan beberapa cara berikut ini:
Untuk menenangkan rasa tidak nyaman pada luka, Anda dapat mengompres bagian tersebut dengan kain yang telah dibasahi dengan air dingin. Selain itu, kompres air dingin juga dapat mengurangi bengkak pada bagian yang terinfeksi herpes serta meredakan kemerahan di area sekitarnya.
Paparan sinar matahari langsung dalam frekuensi yang berulang kali akan memicu penyebaran dan menghidupkan kembali virus dengan lebih cepat. Oleh karenanya, penting untuk menggunakan lip balm dan cream yang dilengkapi dengan SPF untuk melindungi wajah dan bibir dari paparan sinar UV.
Baca Juga: Mari Mengenal Apa Itu Rhinitis Alergi dan Ciri-Ciri Penderitanya
Jika gejala herpes labialis tidak menghilang dalam kisaran waktu 2 minggu dan luka atau bintik mulai menyebar ke beberapa bagian wajah lainnya, sebaiknya segera kunjungi dokter. Herpes labialis memiliki faktor risiko yang cukup berbahaya berkaitan dengan sistem imun.
Konsultasi dengan dokter akan membantu Anda mengatasi herpes labialis dengan berbagai obat atau tindakan medis sesuai dengan kondisi infeksi.
Kesimpulannya, herpes labialis adalah infeksi yang terjadi pada area bibir dan disebabkan oleh virus herpes simpleks. Demikian tadi merupakan informasi mengenai herpes labialis yang harus Anda ketahui. Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
dr. Mikhael menyelesaikan studi dokter umumnya di Universitas Indonesia dan University of Melbourne di Australia. Ia juga mendapatkan gelar Diploma of Tropical Medicine and Hygiene dari Royal College of Physician UK.
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cold-sore/symptoms-causes/syc-20371017
https://www.winchesterhospital.org/health-library/article?id=19303
https://www.verywellhealth.com/herpes-causes-risk-factors-1068800#toc-health-risk-factors
https://www.healthline.com/health/how-to-stop-a-cold-sore-in-the-early-stages#fa-qs
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics