Pada tahun 2020, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) melakukan penelitian di 15 provinsi di Indonesia. Peserta yang terlibat adalah mereka yang berusia diatas 50 tahun. Dari penelitian tersebut kebutaan yang dialami penduduk disana mencapai angka 3%, dengan penyebab terbanyaknya adalah katarak (81%). Keterbatasan informasi, keterbatasan pengetahuan penduduk terhadap risiko katarak masih memerlukan perhatian khusus. Oleh karena itu mari kita cari tahu bersama-sama terkait katarak.
Ketajaman penglihatan seorang manusia ditentukan oleh kejernihan media refraksi (lensa) dan reseptor saraf mata (retina) yang sehat. Lensa mata yang sehat menjadi bagian terpenting dalam masalah refraksi mata. Ia menjadi bagian dalam fungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke dalam mata. Katarak merupakan kekeruhan lensa mata yang bisa dialami semua kelompok usia. Proses degeneratif menjadi penyebab katarak tersering. Kekeruhan lensa mata disebabkan oleh karena reaksi biokimia yang menyebabkan penggumpalan protein lensa mata.
Lensa mata memiliki komposisi protein khusus yang disebut kristalin. Protein tadi memiliki lapisan (membrana protein) yang bertugas menjaga keseimbangan baik secara ionik maupun keseimbangan cairan. Untuk membentuk lensa agar tampak cembung, di dalamnya terdapat sitoskeleton yang memberikan bentuk khusus bagi lensa.
Di dalam lensa juga terdapat bagian yang disebut inti sel (nukleus) yang memiliki jaringan serat yang berikatan dengan komponen kristalin yang berfungsi untuk melindungi lensa dari stress oksidatif. Pada orangtua, proses stress oksidatif pun terjadi, yang mengakibatkan ketidakseimbangan di dalam lensa. Proses ini menghasilkan racun dan memunculkan kerusakan di dalam lensa mata sehingga akhirnya protein yang harusnya terlindung tersebut akhirnya bocor dan keluar sehingga lensa mata menjadi tampak keruh.
Penderita katarak memiliki keluhan yang berbeda-beda dari satu dengan orang yang lain. Keluhan yang mereka alami seperti:
Keluhan yang dirasakan berupa penurunan fungi penglihatan yang berjalan semakin parah, tanpa ada keluhan rasa sakit. Keluhan bisa terjadi di kedua mata ataupun satu mata.
Pada katarak yang belum matang, keluhan penglihatan ganda disebabkan oleh karena kekeruhan lensa belum terjadi diseluruh lensa, sehingga pada bagian yang relatif masih bersih, dapat melihat jelas, sedangkan pada lensa yang sudah keruh tampak bayangan tidak jelas.
Peristiwa ini terjadi dikarenakan oleh adanya penumpukan air di lapisan lensa mata yang akhirnya terjadi perpendaran cahaya.
Keluhan ini sering dianggap oleh kebanyakan orang sebagai gangguan penglihatan (mata minus atau plus), padahal pada kenyataannya juga disebabkan oleh karena katarak. Pada tahapan awal mungkin pemakaian kacamata dapat membantu, namun seiring perjalanan waktu dan penyakit, keluhan gangguan penglihatan semakin parah.
Usia menjadi faktor risiko yang signifikan pada kasus katarak ini. Artinya usia mempengaruhi kualitas kesehatan lensa seseorang. Selain usia, katarak juga memiliki faktor-faktor risiko lainnya, yaitu:
Operasi menjadi salah satu penanganan yang dipilih. Tindakan yang dilakukan ada beberapa macam, yaitu phacoemulsification,operasi ekstrakapsular, dan operasi intrakapsular. Operasi phacoemulsification yang saat ini menjadi operasi paling popular. Tindakan ini dimulai dengan membuat sayatan kecil dekat kornea mata pasien. Kemudian lensa yang sudah rusak, akan disedot keluar dengan alat hisap. Setelah dilihat cukup bersih, dokter akan memasangkan lensa mata yang baru, sehingga lensa yang sudah tidak ada tersebut digantikan dengan lensa mata buatan.
Sebelum terjadi keterlambatan penanganan, pencegahan wajib dilakukan. Berikut ini adalah cara-cara mencegah terjadinya katarak:
Tingginya kasus katarak di Indonesia memerlukan kesadaran dan perhatian khusus dari setiap individu agar tidak terjadi keterlambatan dan komplikasi yang membahayakan penglihatan seseorang. Kesadaran diri dan kemauan untuk berobat diperlukan agar angka kebutaan oleh karena katarak dapat ditekan dan dicegah. Untuk memperoleh informasi yang baik, maka sangat dianjurkan untuk melakukan konsultasi ke Dokter Spesialis Mata.
Baca juga: Ketahui Penyebab Katarak
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics