
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Anak yang tiba-tiba mengeluh karena rasa sakit tak tertahankan pada perutnya tentu saja akan membuat orang tua panik. Terlebih lagi saat anak BAB lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Gejala-gejala ini menandakan anak Anda sedang sakit diare. Sebenarnya, Anda tidak perlu panik karena diare adalah cara tubuh untuk mengeluarkan toksin dan Rotavirus.
Berikut ini cara-cara mengobati diare pada anak yang bisa Anda coba di rumah.
Dikarenakan feses yang dikeluarkan saat diare lebih cair, maka anak yang terkena diare cenderung mengalami dehidrasi. Cara mengobati diare pada anak dengan minum air putih memang terlihat sepele, namun Anda perlu tahu bahwa diare juga diklasifikan berdasarkan 3 derajat dehidrasi. Inilah yang akan membantu Anda dalam menentukan seberapa banyak air putih yang harus diminum anak.
Pertama, ada diare tanpa dehidrasi di mana anak terlihat aktif tanpa gejala seperti mata cekung atau hilang nafsu makan. Kedua, ada diare dehidrasi ringan yang menyebabkan anak cenderung lebih rewel dari biasanya, memiliki penampakan mata cekung dan sering kehausan. Terakhir, ada diare dehidrasi berat di mana anak akan terlihat lemas, tidak ingin minum, dan memiliki mata cekung karena anak yang menderita kondisi ini kehilangan cairan sebanyak >10% dari berat badan.
Cara mudah yang bisa Bunda lakukan untuk mengetahui kadar dehidrasi anak adalah dengan mengecek tugor. Tugor merupakan level elastisitas kulit yang bisa di cek dengan menarik kulit anak. Jika kulit kembali ke kondisi semula secara instan, maka anak terhidrasi dengan cukup. Anda pun bisa memberikan cairan oralit dengan mencampurkan ½ sendok teh garam dan 6 sendok teh gula ke dalam 1 liter air putih.
Banyak orang tua yang bingung saat harus memberi makan anak yang sedang diare karena diare sering kali diiringi dengan rasa mual yang akhirnya menyebabkan anak muntah. Namun justru karena hal ini, Anda harus memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. Anda bisa menggunakan cara mengobati diare pada anak dengan memberikan porsi makan yang sedikit namun lebih sering, yakni setiap 2 jam sekali.
Baca Juga : 5 Penyebab Diare Pada Anak dan Cara Mengatasinya
Beberapa pilihan menu yang bisa Anda berikan kepada anak yang sedang diare antara lain buah-buahan, kentang, ubi, makanan berkuah seperti sup, dan sayuran rebus. Hindari memberikan anak makanan yang berminyak, berlemak, pedas, dan manis. Sebaiknya anak tidak mengkonsumsi susu dan telur selama diare.
Bolak-balik ke toilet tentunya akan membuat anak terasa lebih letih dari biasanya. Namun, anak-anak pun cenderung mengabaikan rasa letih ini karena ingin tetap bergerak aktif. Sebagai orang tua, Anda perlu mengajak anak untuk istirahat lebih banyak saat sakit diare agar tubuh mampu memerangi virus yang menyebabkan diare ini.
Anda bisa menjelaskan pada anak bahwa istirahat akan membuat tubuhnya kembali sehat, sehingga ia pun bisa bermain dengan bebas seperti sedia kala. Cara mengobati diare pada anak yang satu ini perlu dilakukan agar imunitas tubuh si kecil tetap terjaga dan tidak menyebabkan kondisi anak semakin drop saat diare.
Cara mengobati diare pada anak yang harus selalu Anda ingat adalah untuk tidak memberikan obat diare sembarangan tanpa resep dokter. Kebutuhan tubuh anak berbeda dengan tubuh orang dewasa, maka dari itu diperlukan dosis obat yang berbeda pula. Selain memberikan air oralit kepada anak yang sedang diare, Anda pun bisa memberikan suplemen Zinc kepada anak.
Suplemen Zinc biasanya dijual di apotek. Berikan suplemen Zinc sekali setiap hari setidaknya selama 10 hari, meskipun anak sudah tidak lagi diare. WHO menganjurkan konsumsi suplemen Zinc kepada pasien diare karena terbukti dapat memperkuat saluran cerna, sehingga memperpendek durasi diare dan mencegah diare datang kembali.
Feses yang dikeluarkan akan menjadi penanda kondisi anak yang sedang diare. Cara mengobati diare pada anak ini berguna agar Anda dapat mengetahui kapan harus berkonsultasi ke dokter. Di beberapa hari pertama diare, umumnya feses yang dikeluarkan sangat cair.
Seiring membaiknya kondisi tubuh, feses pun akan semakin solid. Hal yang harus Anda perhatikan adalah ada atau tidak adanya bercak darah dalam feses. Jika Anda melihat adanya bercak darah, berarti anak Anda perlu penanganan dokter.
Ketika Anda melakukan cara-cara mengobati diare pada anak, Anda tidak perlu sendirian. Anda dapat menggunakan layanan telehealth pada Carevo, di mana Anda dapat berkonsultasi langsung secara online dengan dokter spesialis. Dengan begitu, Anda tidak perlu lagi bingung perihal penanganan sakit diare yang anak Anda derita. Anda pun tidak perlu repot pergi ke Rumah Sakit setiap kali anak Anda menunjukkan gejala sakit, cukup konsultasikan dulu ke dokter yang tersedia di Carevo.
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics