Buah dan sayur adalah makanan yang penting dikonsumsi untuk menjaga diet yang seimbang. Kandungan nutrisi didalamnya seperti karbohidrat, serat, vitamin, mineral dan antioksidan diperlukan agar sel dapat berfungsi secara optimal. Bayi yang berusia 6 bulan sudah dapat mulai diberikan makanan tambahan selain ASI untuk melengkapi kebutuhan nutrisi tubuhnya. Salah satu yang dapat ditambahkan ke dalam makanan pendaming ASI adalah daun pare.
Pare merupakan salah satu buah yang termasuk dalam famili cucurbitaceae. Dengan nama latin Momordica charantia, tanaman ini banyak dibudidayakan di daerah tropis seperti Afrika, Asia, Amerika selatan dan termasuk di Indonesia. Tanaman ini merambat, memiliki daun dan bunga dan dapat tumbuh setinggi 5 meter. Buah dari pare memiliki bentuk seperti timun dengan permukaan yang kasar dengan daging buah berwarna putih. Daun pare memiliki lebar 4-12 cm dan berwarna hijau dengan tepi yang bergerigi. Baik buah dan daun pare memiliki rasa pahit yang kuat karena memiliki kandungan kuinin yang memberi rasa pahit. Daun pare sudah digunakan sebagai pengobatan tradisional dan terbukti manfaatnya untuk mengobati diabetes, inflamasi, hipertensi dan infeksi baik dari virus, bakteri maupun cacingan
Proses inflamasi dapat terjadi pada siapapun termasuk pada bayi. Apapun penyebabnya, inflamasi terus-menerus dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Kandungan antioksidan dan vitamin C pada daun pare dapat membantu tubuh meengurangi proses inflamasi yang terjadi. Kandungan tersebut juga dapat mencegah kerusakan sel dari radikal bebas dan meningkatkan kekebalan tubuh secara keseluruhan.
Bayi memiliki sistem imun yang belum terbentuk secara sempurna, maka dari itu termasuk golongan yang rentan terkena infeksi baik dari virus, bakteri maupun parasit. Target dari infeksi tersebut dapat pada berbagai organ tubuh. Kandungan antioksidan seperti saponin, alkaloid dan flavonoid dapat mencegah metabolisme parasit dalam tubuh sehingga nutrisi yang mereka perlukan untuk bertahan hidup tidak tersedia. Dengan hal itu, lama-kelamaan parasit akan mati dan penyebab infeksi dapat dihilangkan.
Luka seringkali terjadi pada bayi terutama saat memasuki fase belajar berjalan, merangkak dan ingin memegang segala hal. Jika tidak berhati-hati dan anak terjatuh, dapat menimbulkan luka pada kulit. Walaupun bukan hal yang berbahaya, luka pasti akan menimbulkan rasa nyeri pada anak. Daun pare terbukti dapat mempercepat proses epitelisasi atau pembentukan kulit baru dan penutupan luka yang lebih cepat
Secara keseluruhan, jika memasukkan daun pare sebagai salah satu makanan pendampinguntuk bayi anda akan menambah nutrisi makanan tersebut. Namun, konsumsinya tetap harus dibatasi karena terdapat beberapa efek yang dapat merugikan pada bayi seperti efek hipoglikemik. Jika seseorang mengalami diabetes, maka efek ini sangat baik karena dapat menurunkan kadar gula secara alami. Jika diberikan pada bayi atau anak dengan kadar gula darah yang normal, efek ini tentu tidak diharapkan karena kondisi hipoglikemia atau kekurangan gula dalam tubuh menimbulkan efek negatif seperti mudah mengantuk, lemas dan jika sudah berat sampai koma dan kematian. Jika anak anda sedang mengkonsumsi obat, sebaiknya menunda konsumsi daun pare karena dapat mempengaruhi penyerapan obat tersebut. Perlu diketahui pula apakah anak memiliki alergi terhadap buah melon atau blewah yang masuk dalam famili cucurbitaceae, karena kemungkinan besar juga akan mengalami alergi dengan konsumsi daun pare. Jika masih ragu untuk mengkonsumsinya, anda dapat mengkonsultasikannya pada dokter terlebih dahulu.
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics