Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah salah satu komplikasi berat dari penyakit diabetes melitus (kencing manis atau penyakit gula) dan termasuk golongan krisis hiperglikemia. Diabetes merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah dan dapat diketahui dari pemeriksaan laboratorium berupa gula darah puasa (fasting blood glucose), gula darah 2 jam setelah makan (2 hour post perandial blood glucose), dan HbA1C. Diagnosis ditegakkan bila didapatkan salah satu atau kombinasi dari keadaan berikut:
Diabetes melitus digolongkan menjadi 4 kategori:
Apabila tidak ditangani dengan baik, diabetes dapat menyebabkan komplikasi krisi hiperglikemia, salah satunya adalah ketoasidosis diabetik (KAD). KAD lebih banyak ditemui pada pasien dengan diabetes tipe 1, meskipun kondisi ini juga tidak jarang dijumpai pada diabetes tipe 2.
KAD ditandai dengan 3 kondisi, yaitu :
KAD disebabkan karena tubuh gagal memetabolisme glukosa dengan baik, akibat kegagalan fungsi atau jumlah insulin. Insulin juga sangat dibutuhkan untuk membantu sel mengambil glukosa dari darah. Hal ini menyebabkan sel tubuh mengalami ‘kekurangan gula’ karena tidak dapat menggunakan gula yang ada di darah akibat gangguan insulin tersebut sehingga tubuh akan menggunakan cadangan gula baik di hati maupun lemak untuk mencukupi kebutuhan. Hal ini berakibat meningkatnya kadar gula darah secara signifikan dan meningkatkan kadar keton darah akibat pemecahan lemak. Keton dalam jumlah besar bersifat asam, dan dapat menurunkan pH darah yang berakibat timbulnya asidosis. Kombinasi kesemuanya ini akan semakin mengganggu fungsi sel-sel tubuh dan menimbulkan gejala pada pasien.
Penyebab utama dan paling banyak didapatkan pada kasus KAD adalah infeksi, yang menyumbang 40% kasus KAD. Selain infeksi, tidak menyuntik insulin karena lupa atau alasan lain menyebabkan 25% kasus. 15% kasus KAD juga didapatkan pada orang yang tidak diketahui mempunyai diabetes. Pada diabetes tipe 1, 25% mengalami kondisi KAD akibat kekurangan hormin insulin secara akut. Pada diabetes tipe 2, infeksi dan kondisi penyakit lain (serangan jantung, pneumonua dan lain-lain) dapat menyebabkan terjadinya KAD.
Apabila tidak ditangani dengan baik, tingkat kematian akibat KAD dapat mencapai 2% kasus.
Gejala yang dapat ditimbulkan pada KAD, yaitu:
Segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat apabila didapatkan gejala tersebut, karena penanganan yang cepat dan tepat dapat meningkatkan angka kesembuhan.
KAD dapat dicegah dengan rutin memeriksakan kadar gula darah dan menggunakan obat sesuai petunjuk dokter.
Baca juga: Langkah Pencegahan Diabetes, Mari Jaga Kesehatan Anda
American Diabetes Association. (2021a). Classification and diagnosis of diabetes: Standards of medical care in diabetes-2021. Diabetes Care, 44, S15–S33. https://doi.org/10.2337/dc21-S002
American Diabetes Association. (2021b). Comprehensive medical evaluation and assessment of comorbidities: Standards of medical care in diabetes−2021. Diabetes Care, 44, S40–S52. https://doi.org/10.2337/dc21-S004
CDC. (2021). Diabetic Ketoacidosis. CDC. https://www.cdc.gov/diabetes/basics/diabetic-ketoacidosis.html
Hamdy, O. (2021, January 19). Diabetic Ketoacidosis (DKA). Medscape.
NHS. (2020). Diabetic ketoacidosis. Health A to Z. https://www.nhs.uk/conditions/diabetic-ketoacidosis/
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics