
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Salah satu gangguan yang berpengaruh pada keseimbangan, gerakan dan tonus dari otot adalah cerebral palsy. Banyak orang yang sudah pasti mengenal penyakit ini karena gejalanya yang khas dan biasanya terjadi dari masa kanak-kanak. Mari kita mengenal lebih lanjut mengenai cerebral palsy.
Cerebral palsy (CP) adalah salah satu gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak, menjaga keseimbangan dan postur tubuh. CP merupakan salah satu gangguan motorik tersering pada anak-anak. Cerebral berarti gangguan terjadi karena ada masalah pada otak dan palsy berarti ada kelemahan atau masalah dengan penggunaan otot tubuh. Penyakit ini disebabkan karena gangguan perkembangan otak yang abnormal atau adanya kerusakan saat perkembangan otak yang menyebabkan gangguan pengontrolan otot pada seseorang.
Gejala dari CP biasanya tidak langsung terlihat saat bayi lahir. Gejala ini biasanya muncul pada tahun ke-2 atau ke-3 dari kehidupan anak. Gejala yang muncul dapat berupa :
Tingkat keparahan dari gejala sangat bervariasi dari satu orang dengan lainnya. Beberapa hanya memiliki gejala ringan, namun ada pula yang memiliki gejala berat dan mengganggu segala aspek kehidupan.
Kerusakan otak yang terjadi yang menyebabkan CP tidak akan berubah seiring waktu, jadi gejala biasanya tidak akan bertambah berat seiring berjalannya waktu. Namun, saat anak bertambah dewasa, beberapa gejala dapat lebih jelas atau lebih samar terlihat. Jika tidak diterapi sejak awal, otot yang kaku atau lemas dapat menjadi lebih parah.
Terdapat 4 tipe dari cerebral palsy, tergantung dari area otak yang terkena. Beberapa orang memiliki tipe kombinasi, dan tampilan gejala dapat berbeda seiring anak yang bertumbuh dan selalu melakukan hal baru seperti saat belajar keseimbangan dengan cara berjalan. Berikut klasifikasinya :
Tipe ini adalah tipe yang paling sering dijumpai, mencapai 80% dari kasus CP. Pada tipe spastik, otot akan menjadi kaku dan refleks berlebihan yang menyebabkan kesulitan berjalan. Gejala ini dapat muncul hanya pada salah satu sisi tubuh atau pada kedua sisi.
Pada tipe dyskinetik, penderita akan sulit untuk mengontrol gerakan tubuh mereka yang akan menyebabkan pergerakan involunter dan tidak biasa pada lengan, kaki, tangan, terkadang sampai pada wajah dan lidah. Gerakan ini dapat muncul secara perlahan atau cepat. Hal ini dapat menyebabkan seseorang sulit untuk duduk, berjalan menelan atau berbicara
Baca juga: Kenali 9 Penyebab Tumor Otak yang Wajib Dipahami
Tipe ataxic ini paling jarang terjadi. Gejalanya dikarakteristikan dengan gerakan otot volunter yang tidak teratur sehingga penderitanya akan sulit menjaga keseimbangan dan koordinasi tubuhnya. Pada kehidupan sehari-hari penderita sulit untuk berjalan dan menjalankan fungsi motorik halus seperti menggenggam dan menulis
Tipe hipotonik menyebabkan hilangnya tonus otot dan otot menjadi relaksasi dan kenas. Lengan dan tungkai sangat mudah digerakkan dan lunglai seperti boneka kain. Pada bayi, gejala yang terlihat adalah sulit untuk menggerakan kepala dan memiliki masalah pernapasan. Ketika sudah bertumbuh, maka akan sulit untuk duduk tegak karena tonus otot yang lemah.
Gejala yang muncul pada tipe ini adalah gabungan dari tipe diatas. Yang paling sering dijumpai adalah gabungan dari tipe spastik dan diskinetik
Baca juga: 5 Makanan Penghancur Tumor Otak yang Harus Anda Ketahui
Secara medis sampai sekarang masih belum ada terapi yang dapat menyembuhkan cerebral palsy. Namun, terapi yang ada ini membantu penderita dapat menjadi aktif dan independen sebagai individu. Terapi yang ada antara lain :
Teknik yang digunakan seperti terapi fisik dan peregangan otot dapat membantu meningkatkan abilitas fisik dan meningkatkan pergerakan penderita
Terapi ini bertujuan untuk membantu agar kemampuan bicara, komunikasi dan menelan yang lebih baik
Pada terapi ini, terapis akan mengidentifikasi masalah atau tugas yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari penderita dan menyarankan jalan untuk memperingan hal tersebut
Obat-obatan terkadang digunakan untuk mengatasi gejala kaku atau spastik pada otot. Tipe obat yang diberi biasanya adalah pelemas otot
Baca juga: Mengenal Perbedaan Penyakit Alzheimer dan Demensia
Pada beberapa orang, terkadang dibutuhkan operasi tulang untuk meningkatkan mobilitas dan mengurangi rasa nyeri.
dr. Friska Wilda Wijaya lahir di Palembang, 7 Maret 1996. Penulis menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran UNIKA Atma Jaya Jakarta pada tahun 2019.
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics