Beranda > Artikel > Cerebral Palsy : Gejala, Klasifikasi dan Cara Mengobatinya

Cerebral Palsy : Gejala, Klasifikasi dan Cara Mengobatinya

klasifikasi cerebral palsy

Salah satu gangguan yang berpengaruh pada keseimbangan, gerakan dan tonus dari otot adalah cerebral palsy. Banyak orang yang sudah pasti mengenal penyakit ini karena gejalanya yang khas dan biasanya terjadi dari masa kanak-kanak. Mari kita mengenal lebih lanjut mengenai cerebral palsy. 

 

Apa Itu Cerebral Palsy? 

Cerebral palsy (CP) adalah salah satu gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bergerak, menjaga keseimbangan dan postur tubuh. CP merupakan salah satu gangguan motorik tersering pada anak-anak. Cerebral berarti gangguan terjadi karena ada masalah pada otak dan palsy berarti ada kelemahan atau masalah dengan penggunaan otot tubuh. Penyakit ini disebabkan karena gangguan perkembangan otak yang abnormal atau adanya kerusakan saat perkembangan otak yang menyebabkan gangguan pengontrolan otot pada seseorang.  

 

Personal Health Record Carevo

 

Apa Gejala dari Cerebral Palsy? 

Gejala dari CP biasanya tidak langsung terlihat saat bayi lahir. Gejala ini biasanya muncul pada tahun ke-2 atau ke-3 dari kehidupan anak. Gejala yang muncul dapat berupa : 

  1. Keterlambatan dalam gangguan perkembangan motorik dan global anak, contohnya tidak dapat duduk pada saat usia anak 8 bulan atau tidak dapat berjalan saat usia anak menginjak 18 bulan
  2. Tonus otot dapat terlalu kaku atau terlalu lemas 
  3. Lengan dan tungkai yang lemah 
  4. Menciptakan gerakan yang aneh seperti gelisah, seperti tersentak dan postur yang kikuk 
  5. Gerakan yang tidak terkontrol 
  6. Sulit berjalan, sehingga dapat berjalan dengan berjinjit, asimetris, langkah yang lebar, postur kaki seperti gunting dengan lutut yang bertemu 
  7. Gangguan dalam gerakan motorik halus seperti mengancingkan baju atau menggunakan peralatan kerja.  
  8. Gangguan menelan  
  9. Sulit berbicara 
  10. Gangguan penglihatan dan pergerakan mata 
  11. Gangguan dalam belajar 
  12. Kejang 
  13. Gangguan pendengaran 
  14. Gangguan rasa nyeri 
  15. Gangguan pencernaan dan urinari, termasuk konstipasi dan tidak dapat menahan buang air kecil 
  16. Gangguan mental seperti gangguan emosional dan kepribadian 

Tingkat keparahan dari gejala sangat bervariasi dari satu orang dengan lainnya. Beberapa hanya memiliki gejala ringan, namun ada pula yang memiliki gejala berat dan mengganggu segala aspek kehidupan.

Kerusakan otak yang terjadi yang menyebabkan CP tidak akan berubah seiring waktu, jadi gejala biasanya tidak akan bertambah berat seiring berjalannya waktu. Namun, saat anak bertambah dewasa, beberapa gejala dapat lebih jelas atau lebih samar terlihat. Jika tidak diterapi sejak awal, otot yang kaku atau lemas dapat menjadi lebih parah.  

 

Apa Saja Klasifikasi Cerebral Palsy? 

Terdapat 4 tipe dari cerebral palsy, tergantung dari area otak yang terkena. Beberapa orang memiliki tipe kombinasi, dan tampilan gejala dapat berbeda seiring anak yang bertumbuh dan selalu melakukan hal baru seperti saat belajar keseimbangan dengan cara berjalan. Berikut klasifikasinya : 

1. Spastik cerebral palsy 

Tipe ini adalah tipe yang paling sering dijumpai, mencapai 80% dari kasus CP. Pada tipe spastik, otot akan menjadi kaku dan refleks berlebihan yang menyebabkan kesulitan berjalan. Gejala ini dapat muncul hanya pada salah satu sisi tubuh atau pada kedua sisi. 

2. Dyskinetik cerebral palsy 

Pada tipe dyskinetik, penderita akan sulit untuk mengontrol gerakan tubuh mereka yang akan menyebabkan pergerakan involunter dan tidak biasa pada lengan, kaki, tangan, terkadang sampai pada wajah dan lidah. Gerakan ini dapat muncul secara perlahan atau cepat. Hal ini dapat menyebabkan seseorang sulit untuk duduk, berjalan menelan atau berbicara 

Baca juga: Kenali 9 Penyebab Tumor Otak yang Wajib Dipahami

3. Ataxik cerebral palsy 

Tipe ataxic ini paling jarang terjadi. Gejalanya dikarakteristikan dengan gerakan otot volunter yang tidak teratur sehingga penderitanya akan sulit menjaga keseimbangan dan koordinasi tubuhnya. Pada kehidupan sehari-hari penderita sulit untuk berjalan dan menjalankan fungsi motorik halus seperti menggenggam dan menulis 

4. Hypotonick cerebral palsy 

Tipe hipotonik menyebabkan hilangnya tonus otot dan otot menjadi relaksasi dan kenas. Lengan dan tungkai sangat mudah digerakkan dan lunglai seperti boneka kain. Pada bayi, gejala yang terlihat adalah sulit untuk menggerakan kepala dan memiliki masalah pernapasan. Ketika sudah bertumbuh, maka akan sulit untuk duduk tegak karena tonus otot yang lemah. 

5. Mixed cerebral palsy 

Gejala yang muncul pada tipe ini adalah gabungan dari tipe diatas. Yang paling sering dijumpai adalah gabungan dari tipe spastik dan diskinetik 

Baca juga: 5 Makanan Penghancur Tumor Otak yang Harus Anda Ketahui 

 

Bagaimana Cara Mengobati Penyakit Cerebral Palsy? 

Secara medis sampai sekarang masih belum ada terapi yang dapat menyembuhkan cerebral palsy. Namun, terapi yang ada ini membantu penderita dapat menjadi aktif dan independen sebagai individu. Terapi yang ada antara lain : 

1. Fisioterapi 

Teknik yang digunakan seperti terapi fisik dan peregangan otot dapat membantu meningkatkan abilitas fisik dan meningkatkan pergerakan penderita 

2. Terapi wicara 

Terapi ini bertujuan untuk membantu agar kemampuan bicara, komunikasi dan menelan yang lebih baik 

3. Terapi okupasional 

Pada terapi ini, terapis akan mengidentifikasi masalah atau tugas yang dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari penderita dan menyarankan jalan untuk memperingan hal tersebut 

4. Medikasi 

Obat-obatan terkadang digunakan untuk mengatasi gejala kaku atau spastik pada otot. Tipe obat yang diberi biasanya adalah pelemas otot 

Baca juga: Mengenal Perbedaan Penyakit Alzheimer dan Demensia

5. Operasi 

Pada beberapa orang, terkadang dibutuhkan operasi tulang untuk meningkatkan mobilitas dan mengurangi rasa nyeri.

 

dr. Friska Wilda Wijaya

dr. Friska Wilda Wijaya

dr. Friska Wilda Wijaya lahir di Palembang, 7 Maret 1996. Penulis menyelesaikan pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran UNIKA Atma Jaya Jakarta pada tahun 2019.

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics