Beranda > Artikel > Klebsiella Pneumonia: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Klebsiella Pneumonia: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

klebsiella pneumoniae adalah

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kuman yang dapat menyebabkan penyakit, salah satunya Klebsiella Pneumonia yang menyebabkan sebuah infeksi radang pada paru paru. Lalu apakah anda tau apa itu infeksi radang paru akibat Klebsiella pneumonia? Bagaimana kuman ini dapat menyebabkan infeksi radang paru, siapa saja yang berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini serta bagaimana cara penangannya? Segera simak lebih jauh bersama Carevo! 

 

Apa itu Klebsiella Pneumonia?  

 

Klebsiella pneumonia adalah bakteri gram negatif yang termasuk dalam family Enterobacteriaceae yang tidak dapat bergerak dan ditemukan pada lingkungan sehari-hari. Bakteri ini berhubungan erat dengan sebuah kejadian infeksi radang paru paru atau dalam dunia medis dikenal sebagai pneumonia. Pada umumnya, kuman ini banyak berkolonisasi pada permukaan mukosa hidung, tenggorokan dan saluran pencernaan manusia. Pneumonia/ infeksi radang paru yang diakibatkan kuman Klebsiella Pneumonia dapat dibagi lagi menjadi 2 kategori, yakni: community acquired/ didapat dari lingkungan atau hospital acquired/ didapat dari lingkungan rumah sakit.  

 

Saat ini, bakteri Klebsiella Pneumonia ini diketahui sebagai penyebab tersering sebuah hospital acquired pneumonia/ infeksi paru yang didapat dari lingkungan rumah sakit (menyumbang sebanyak 3 sampai 8% dari seluruh infeksi nosokomial akibat bakteri. Selain itu, studi juga menemukan bahwa bakteri Klebsiella Pneumonia ditemukan sebagai salah satu bakteri yang memiliki tingkat resistensi terhadap antibiotik yang cukup tinggi.

 

Baca Juga: Berbagai Pilihan Makanan Untuk Penderita TBC yang Aman 

 

Apa saja sih gejala yang mungkin muncul akibat infeksi Klebsiella Pneumonia? Gejala yang seringkali muncul pada pasien pasien dengan infeksi paru/ pneumonia adalah batuk, demam, nyeri pada dada serta rasa sesak nafas. Selain itu, ciri khas dari infeksi radang paru akibat bakteri Klebsiella Pneumonia adalah jenis dahak yang berwarna kemerahan yang sering dikatakan seperti “currant jelly“. Dahak yang dihasilkan dapat dikatakan seperti “currant jelly” karena terbentuk dari jaringan yang mati dan rusak secara berat.  

 

Beberapa pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah, urin atau sputum serta bantuan radiologi dapat digunakan guna membantu menegakkan sebuah diagnosis pneumonia akibat bakteri Klebsiella Pneumonia. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, penyakit infeksi paru ini dapat berujung fatal, dimana dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti bakteremia (bakteri masuk ke dalam darah), terbentuknya empiema pada paru dan abses paru-paru. Maka dari itu, sebaiknya kenali gejalanya dengan cepat dan segera cari fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.  

 

Baca Juga: Pityriasis Rosea: Pengertian, Gejala, dan Cara Menanganinya 

 

Apa Faktor Risiko dari Klebsiella Pneumonia? 

 

Menurut studi, bakteri Klebsiella Pneumonia ini lebih sering ditemukan sebagai penyebab infeksi radang paru/ pneumonia jenis hospital acquired atau didapat di lingkungan rumah sakit. Maka dari itu, beberapa faktor risiko dari seseorang calon yang mungkin ditularkan oleh bakteri ini seperti:  

 

  1. Perawatan lama di ruangan intensive care unit/ ICU. 
  2. Pengaturan infeksi yang buruk.
  3. Pasien pasien dengan keadaan imun yang tidak baik/ immunocompromised (diabetes melitus, pengguna alkohol, HIV).
  4. Penggunaan antibiotik spektrum luas yang cukup lama.
  5. Pengunaan alat invasif di rumah sakit  

 

PHR

 

Bagaimana Klebsiella Pneumoniae Dapat Ditularkan?  

 

Bagaimana sih kuman ini dapat menyebabkan sebuah infeksi radang paru? Secara umum, bakteri ini dapat menularkan seseorang dengan beberapa cara yakni: penularan langsung/ inokulasi langsung, dan aspirasi orofaring. Pada umumnya, bakteri ini banyak ditemukan dan berkembang biak pada saluran pencernaan pasien yang dapat menular melalui tangan tenaga kesehatan yang terkontaminasi. Contohnya, penyakit ini dapat menular melalui alat bantu nafas yang terkontaminasi. Maka dari itu, menjaga kebersihan, serta mengurangi faktor risiko yang cenderung memperburuk kondisi ini dapat mengurangi sebuah kondisi infeksi radang paru akibat Klebsiella Pneumoniae. 

 

Bagaimana Cara Menangani Klebsiella Pneumonia? 

 

Jika saya tertular dan mengidap penyakit ini, apa saja sih yang saya dapat lakukan? Pada dasarnya, pengobatan pneumonia perlu mengikuti pedoman terapi antibiotik yang tepat. Mengingat tingkat resistensi antibiotiknya yang cukup tinggi, maka ketika seseorang diagnosis dengan infeksi paru akibat Klebsiella Pneumonia, seorang dokter akan mulai memilih antibiotik yang cocok dan tepat agar pengobatannya pasien mendapatkan pengobatan yang sesuai sehingga komplikasi yang mungkin terjadi akan berkurang.  

 

Saat ini, pilihan antibiotik untuk infeksi radang paru akibat bakteri Klebsiella Pneumonia adalah sefalosporin generasi tiga dan empat yang perlu diberikan selama 14 hari sebagai monoterapi atau penggunaan antibiotik golongan quinolon sebagai monoterapi. Beberapa antibiotik lainnya yang dapat digunakan adalah carbapenem, tigecycline, fosfomycin, aminoglycosides dan sebagainya. Tentunya, pemilihan antibiotik ini harus tepat agar anda terhindar dari sebuah kondisi resistensi antibiotik (kuman yang tidak lagi sensitif terhadap suatu antibiotik sehingga kuman tersebut tidak dapat dieradikasi).

 

Baca Juga: Kenali Gejala Pneumonia pada Anak Agar Dapat Mengobatinya dengan Cepat

 

Dikarenakan penyakit ini memiliki sifat resistensi yang tinggi terhadap antibiotik, maka pemilihan antibiotik yang tepat sebaiknya berdasarkan instruksi dari dokter. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dan Carevo.

 

Article Reviewed by dr. Riyandi Fernandes

  1. Ashurst JV, Dawson A. Klebsiella Pneumonia. [Updated 2022 Feb 2]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519004/ 
  2. World Health Organization [Internet]. Pneumonia. WHO. November 2021. Diakses dari: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia. Diakses pada tanggal: 25 Oktober 2022. 
  3. Sinha S [Internet]. What Is a Klebsiella Pneumoniae Infection? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. EverydayHealth.com. Nov 2020. Diakses dari: https://www.everydayhealth.com/klebsiella-pneumoniae/guide/. Diakses pada tanggal: 25 Oktober 2022.

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics