Beranda > Artikel > Kulit Kering dan Dehidrasi, Kenali Perbedaannya

Kulit Kering dan Dehidrasi, Kenali Perbedaannya

Gejala flu dan COVID-19

Pernahkah anda merasakan kulit anda memproduksi minyak berlebih, namun di saat yang bersamaan kulit anda cenderung kasar, tampak kusam, kering, dan mengelupas di area tertentu? Bisa jadi, kulit anda sedang dalam kondisi dehidrasi.

Kulit kering, berminyak, dan kombinasi sering kali sulit untuk dibedakan dan cenderung tricky. Ditambah lagi dengan istilah dehidrasi, maka anda dapat merasa semakin sulit untuk menentukan perawatan yang tepat untuk kulit anda. Masih banyak orang yang memiliki presepsi bahwa kulit kering sama dengan kondisi kulit dehidrasi. Memang apabila dikaitkan dengan segi kelembaban, keduanya sekilas terlihat mirip, namun tidak boleh disamakan karena memiliki penyebab dan penanganan yang berbeda.

Perbedaan Kulit Kering dan Dehidrasi

Berikut ini adalah beberapa perbedaan Kulit Kering dan Dehidrasi yaitu : 

Kulit Kering

Jenis kulit kering memiliki kandungan atau lapisan minyak yang cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan jenis-jenis kulit lainnya dan berkaitan dengan faktor usia dan genetik. Oleh sebab itu, dapat dirasakan pada pemilik kulit kering kelembabannya mudah menghilang, sehingga pemilik jenis kulit ini cenderung dapat merasakan kulit kasar, kering, bersisik, hingga mengelupas. 

Produksi minyak pada kulit akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Oleh sebab itu kulit kering cenderung muncul pada orang usia lanjut. Komponen minyak yang dihasilkan oleh kelenjar minyak pada kulit memiliki sifat yang tidak larut dalam air (non-water soluble), sehingga memiliki fungsi untuk mempertahankan kelembaban pada kulit. Pada jenis kulit kering, kandungan minyak yang dihasilkan cenderung lebih sedikit.

Kulit Dehidrasi

Dehidrasi secara sederhana memiliki arti kulit yang kekurangan cairan. Berbeda dengan kulit kering, kondisi ini hanya bersifat sementara dan dapat kembali normal apabila kadar air pada kulit terpenuhi. Kulit dehidrasi dapat muncul pada seluruh jenis kulit, namun sering kali disalah artikan sebagai kulit kering atau berminyak karena ditandai dengan kulit yang terasa kencang atau kering, namun cenderung berminyak. 

Kulit dehidrasi dapat terjadi karena minimnya kandungan air pada bagian terluar kulit yang dikenal dengan stratum korneum, sehingga sebagai responsnya, minyak akan diproduksi lebih banyak untuk mempertahankan kandungan air tersebut. Hal inilah yang dapat menyebabkan kulit terlihat kusam, berjerawat, iritasi, hingga mengelupas. 

Penyebab dari kulit dehidrasi yang paling sering terjadi adalah pemakaian produk perawatan kulit yang tidak sesuai atau terlalu banyak mengandung kandungan eksfoliasi aktif seperti AHA dan BHA. Kurang tidur, pola makan tidak sehat, terlalu lama berada di ruangan ber AC, dan kurang minum air putih juga dapat menjadi pencetus terjadinya kulit dehidrasi.

Penanganan kulit kering dan dehidrasi berbeda dari kadar hidrasi dan pelembabnya. Produk hidrasi cenderung cocok pada kulit yang dehidrasi karena bersifat menarik lebih banyak air atau mengikat air yang ada di dalam kulit, sedangkan produk pelembab cenderung lebih banyak mengandung minyak yang berfungsi untuk melembabkan kulit.

Mengenali jenis kulit anda sangat penting untuk mengetahui kebutuhan utamanya. Kondisi kulit dapat berubah-ubah bergantung pada aktivitas, pola makan, hormone, dan lingkungan sekitar, jadi penting bagi anda untuk mengenali perubahannya. Cara paling mudah untuk mempertahankan kesehatan kulit adalah dengan banyak mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari, memakai produk perawatan sesuai dengan kulit anda, tidur cukup minimal 6-7 jam sehari, banyak minum air putih, olahraga ringan 30 menit per hari, dan yang terpenting adalah, jangan lupa untuk selalu catat pola hidup anda di Carevo untuk tindakan preventif pada kesehatan kulit anda.

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics