Leukosit Tinggi, Berbahayakah?

Leukosit atau yang dikenal sebagai sel darah putih merupakan sel di dalam darah anda yang dibuat di sumsum tulang dan berperan penting untuk membantu tubuh dalam melawan infeksi dan beberapa penyakit lainnya. Keadaan peningkatan sel darah putih/ leukositosis dapat terjadi ketika terjadi infeksi didalam tubuh. Namun hal ini juga bisa menandakan adanya beberapa kelainan darah sehingga perlu diwaspadai.

Fungsi dari leukosit

Sebelum mengetahui penyebab peningkatan sel darah putih, anda harus mengetahui serta memahami beberapa tipe sel darah putih yang ada. Didalam darah terdapat 5 jenis sel darah putih yang masing-masing memiliki kegunaannya masing-masing.

1. Neutrofil

Sel ini memiiki jumlah paling banyak (40-60% dari seluruh sel darah putih). Sel ini berguna untuk membantu tubuh dalam melawan kuman-kuman penyakit

2. Limfosit

Limfosit ditemukan sebanyak 20-40% dari jumlah sel darah putih ditubuh. Sel ini memiliki fungsi yang penting pada sistem imun dimana limfosit berperan penting pada sistem imun humoral tubuh. Sel ini terdiri dari 2 macam sel yaitu limfosit sel B dan limfosit sel T

3. Monosit

Sel ini meruapakan jenis leukosit dengan sel yang paling besar dan ditemukan hanya sebanyak 2-8% sel darah putih terdiri dari monosit. Monosit bertugas dalam menyerap partikel asing yang berukuran lebih besar.

4. Eosinofil

Eosinofil ditemukan sebanyak 1-4% dari sel darah putih. Sel ini berguna dalam melawan parasite dan cacing yang berusah menginfeksi tubuh serta memicu munculnya respon peradangan pada reaksi alergi.

5. Basofil

Sel ini tidak ditemukan banyak dalam sel darah putih, mereka hanya membentuk 0,1-1% dari keseluruhan sel darah putih. Basofil berguna dalam membentuk antibodi serta berperan dalam beberapa respon hipersensitifitas tubuh.

Penyebab leukosit tinggi

Peningkatan leukosit atau leukositosis dapat disebabkan oleh beberapa penyebab. Maka dari itu, penting sekali bagi anda untuk mengetahui beberapa penyebab yang menyebabkan peningkatan sel darah putih:

• Neutofilia/ peningkatan sel darah putih tipe neutofil dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti infeksi bakteri, peradangan akibat cedera atau luka, pasca operasi, stress atau olahraga berlebihan, kanker darah atau leukemia
• Limfositosis/ peningkatan sel darah putih tipe limfosit dapat terjadi akibat beberap penyebab seperti infeksi virus (campak, cacar, herpes, influenza, dan virus-virus lainnya), pertussis, keganasan (leukemia, multiple myeloma, limfoma), dan sebagainya.
• Monositosis/ peningkatan sel darah putih tipe monosit dapat mengarah kearah beberapa penyebab seperti infeksi virus, keganasan sel darah putih, lupus, vasculitis, artritis rematik, dan sebagainya.
• Basofilia atau peningkatan sel darah putih tipe basopfil dapat disebabkan akibat beberapa penyebab seperti artritis rematik, leukemia, penyakit mieloproliferatif (keganasan pada sum-sum tulang), dan sebagainya.
• Eosinofilia/ atau peningkatan sel darah tipe eosinophil dapat disebabkan akibat beberapa kondisi seperti infeksi cacing, parasit, reaksi alergi, asma, eksim, penyakit autoimun dan sebagainya.

Pada beberapa orang peningkatan leukosit tidak menimbulkan gejala apapun. Namun pada beberapa orang lainnya, konsidisi ini menimbulkan gejala. Berikut ini merupakan tanda dan gejala yang seringkali muncul:

• Demam
• Penurunan berat badan
• Keringat malam
• Mudah memar
• Gatal-gatal pada kulit
• Gangguan pernafasan
• Penurunan nafsu makan
• Pembengkakan kelenjar getah bening
• Rasa lelah terus menerus

Pada suatu keadaan tertentu, jumlah sel darah putih yang sangat tinggi membuat darah menjadi sangat pekat sehingga darah tidak dapat mengalir dengan baik. Hal ini disebut sebagai sindroma hiperviskositas yang merupakan suatu kondisi emergensi.

Tanda, gejala serta penyebab yang bervariasi menyebabkan kondisi ini perlu ditangani dan ditindak lanjuti oleh dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut agar diagnosis serta pengobatan yang tepat dapat diberikan. Maka dari itu, selalu unduh hasil lab anda di Carevo untuk pengarsipan rekam medis yang aktual.