Beranda > Artikel > Pengertian dan Macam-macam Ventilator Beserta Fungsinya

Pengertian dan Macam-macam Ventilator Beserta Fungsinya

macam-macam ventilator

Pengertian ventilator

Ventilator, yang sering disebut sebagai mesin bantu nafas atau ventilasi mekanik, adalah sebuah mesin yang berfungsi membantu fungsi paru seseorang dan merupakan salah satu bentuk bantuan hidup (life support). Prinsip kerja ventilator adalah memberikan bantuan nafas atau nafas buatan kepada pasien dan prinsip ini sudah mulai ditemukan sejak abad ke 16. Seiring majunya teknologi di bidang kedokteran, perkembangan mesin ventilator pun menjadi sangat cepat dan dapat membantu lebih banyak pasien sekaligus meningkatkan keamanan dalam penggunaannya. Karena tidak sembarang orang dapat memakai mesin ini dengan baik, penggunaan ventilator hanya terbatas di ruang ICU (Intensive Care Unit), ED (Emergency Department), dan OT (Operating Theatre, atau kamar operasi) oleh dokter yang telah terlatih.

Macam-macam ventilator dan fungsinya

Karena fungsinya untuk memberikan ventilasi (pertukaran udara) pada pasien, ventilator sangat bermanfaat pada pasien yang mengalami gagal nafas dan yang berada pada suatu prosedur pembedahan yang membutuhkan anestesia umum (bius total). Ventilator bekerja dengan memberikan oksigen kepada pasien dan mengambil karbon dioksida hasil proses pernafasan.

Secara garis besar, ventilator dapat digunakan dalam 2 cara, yaitu:

1. Ventilasi non invasif

Mesin ventilator disambungkan dengan masker ketat di wajah pasien, sehingga tidak ada udara yang dapat keluar masuk melalui celah masker. Penggunaan ventilator dengan masker ketat ini hanya dapat diberikan pada pasien yang sadar dan masih kooperatif (tidak gelisah).

2. Ventilasi invasif

Invasif artinya tindakan yang secara langsung dapat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh. Pada ventilasi invasif, ventilator disambungkan dengan selang nafas (endotracheal tube, dengan proses intubasi yaitu proses memasang selang nafas melalui mulut atau hidung pasien, atau tracheostomy tube, dengan proses trakeostomi atau membuat lubang di leher) yang telah dipasang pada pasien sebelumnya.

Kapan Pasien Membutuhkan Ventilator?

Ventilator digunakan umumnya pada pasien yang mengalami gangguan fungsi organ sehingga tidak dapat bernafas sendiri dengan adekuat. Beberapa kondisi yang membuat seorang pasien dapat membutuhkan bantuan ventilator, antara lain:

  • Kelainan paru yang berat, seperti status asmatikus (serangan asma yang tidak dapat membaik dengan pemberian nebulisasi), pneumonia berat (radang paru berat) termasuk yang disebabkan karena COVID19, PPOK (penyakit paru obstruktif kronis) yang biasa ditemukan pada perokok berat, dan edema paru berat (penumpukan cairan di dalam paru, seringkali ditemukan pada penderita penyakit jantung dan ginjal yang tidak diobati).
  • Kelainan jantung berat, serangan jantung dan henti jantung.
  • Kerusakan sistem syaraf yang menyebabkan kelemahan otot pernafasan atau hilang kesadaran, seperti stroke perdarahan berat, Guillane-barre syndrome (kelumpuhan syaraf tepi), dan cedera kepala berat.
  • Membutuhkan pembiusan total (general anesthesia) pada operasi tertentu.
  • Penyebab lain yang menimbulkan gangguan pada pasokan oksigen seperti asidosis berat (darah yang terlalu asam, pada penderita ketoasidosis diabetik).

Resiko Ventilator

Selain membawa manfaat untuk pasien, penggunaan ventilator juga memiliki risiko, antara lain:

1. Infeksi

Infeksi, merupakan risiko utama apabila pasien menggunakan selang nafas (invasif) karena adanya benda asing di dalam tubuh dan kumpulan lendir dari saluran nafas membuat kuman dapat berkembang biak dan menyebabkan pneumonia (radang paru) akibat ventilator. Hal ini diatasi dengan pemberian antibiotik dan mengatasi penyebab gagal nafas pasien sehingga pasien dapat segera dilepas dari mesin ventilator.

2. Iritasi saluran nafas

Proses pemasangan selang nafas dapat melukai jalan nafas dan menimbulkan iritasi, selain itu refleks batuk akibat adanya benda asing di jalan nafas juga meningkatkan risiko iritasi. Di samping menimbulkan nyeri, iritasi di saluran nafas juga dapat menggangu pita suara dan menyebabkan suara serak atau parau.

3. Gelisah

Pada saat awal pemasangan selang nafas dan ventilator, seringkali pasien merasa tidak nyaman sehingga harus ditidurkan. Obat yang digunakan bisa menimbulkan efek kebingungan dan gelisah sehingga penggunaannya harus selalu dievaluasi oleh dokter.

4. Kelemahan otot nafas

Penggunaan ventilator dalam jangka panjang dapat mengakibatkan otot nafas melemah, karena fungsi nya telah digantikan oleh mesin sehingga mempersulit proses melepas ventilator (weaning).

5. Keracunan oksigen

Mesin ventilator dapat memberikan oksigen hingga 100% dan apabila berlangsung lama hal ini akan menimbulkan keracunan oksigen. Karena kadar oksigen yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit dan menimbulkan dampak kesehatan. Oleh karena itu, penggunaannya harus senantiasa dikontrol.

Kapan ventilator dapat dilepas?

Keputusan melepas ventilator harus melalui pertimbangan yang matang berdasarkan hasil pemeriksaan dokter. Apabila kondisi pasien sudah semakin membaik, ventilator akan dilepas secara bertahap agar paru pasien memiliki waktu untuk beradaptasi tanpa bantuan mesin. Selain itu, pada beberapa kasus, seperti mati batang otak, ventilator dapat dilepas atas permintaan keluarga pasien atau apabila diketahui pasien telah menandatangani pernyataan do not resuscitate (tidak dilakukan resusitasi saat henti jantung) sebelumnya.

Baca juga : Mengenal Macam-macam Anestesia Di Dalam Dunia Medis

Referensi

Claveland Clinic. (2019, November 29). Mechanical Ventilation. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/15368-mechanical-ventilation

Fan, E., del Sorbo, L., Goligher, E. C., Hodgson, C. L., Munshi, L., Walkey, A. J., Adhikari, N. K. J., Amato, M. B. P., Branson, R., Brower, R. G., Ferguson, N. D., Gajic, O., Gattinoni, L., Hess, D., Mancebo, J., Meade, M. O., McAuley, D. F., Pesenti, A., Ranieri, V. M., … Brochard, L. J. (2017). An Official American Thoracic Society/European Society of Intensive Care Medicine/Society of Critical Care Medicine Clinical Practice Guideline: Mechanical Ventilation in Adult Patients with Acute Respiratory Distress Syndrome. American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, 195(9), 1253–1263. https://doi.org/10.1164/rccm.201703-0548ST

Iftikhar, N. (2021, December 24). What Is a Ventilator and When Is It Needed? Healthline. https://www.healthline.com/health/ventilator

Jackson, C. D. (2020, September 15). Mechanical Ventilation. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/304068-overview#a1

Pham, T., Brochard, L. J., & Slutsky, A. S. (2017). Mechanical Ventilation: State of the Art. Mayo Clinic Proceedings, 92(9), 1382–1400. https://doi.org/10.1016/j.mayocp.2017.05.004

Rochwerg, B., Brochard, L., Elliott, M. W., Hess, D., Hill, N. S., Nava, S., Navalesi, P., Antonelli, M., Brozek, J., Conti, G., Ferrer, M., Guntupalli, K., Jaber, S., Keenan, S., Mancebo, J., Mehta, S., & Raoof, S. (2017). Official ERS/ATS clinical practice guidelines: noninvasive ventilation for acute respiratory failure. European Respiratory Journal, 50(2), 1602426. https://doi.org/10.1183/13993003.02426-2016

Slutsky, A. S. (2015). History of Mechanical Ventilation. From Vesalius to Ventilator-induced Lung Injury. American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine, 191(10), 1106–1115. https://doi.org/10.1164/rccm.201503-0421PP

Tobin, M., & Manthous, C. (2017). Mechanical Ventilation. Am J Respir Crit Care Med, 196, 3–4.

Bagikan ke orang terdekat anda

Baca juga :

We will contact you shortly

Thank you for contacting the Carevo team, our team will

immediately contact you with related topics