
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Pembesaran dan pertumbuhan payudara pada pria selain membawa dampak psikologis juga bisa merupakan masalah kesehatan. Ada bermacam penyebab tapi pola makan dan obesitas bisa memperberat ginekomastia. Kenali gejala ginekomastia sejak dini dan makanan yang harus dihindari agar terhindar dari penyakit ini.
Ginekomastia adalah pertumbuhan kelenjar payudara pada pria. Perlu dibedakan dari pseudoginekomastia dimana terjadi pertambahan lemak saja di dada tanpa pembentukan kelenjar payudara pada pria. Ginekomastia dapat normal akibat fluktuasi hormon pada masa bayi baru lahir, anak laki-laki yang mengalami masa pubertas, dan lansia.
Penyebab dari Ginekomastia adalah ketidakseimbangan kadar dan kerja hormon testosteron dan estrogen yang beredar di tubuh. Umumnya, tubuh pria menghasilkan estrogen, hormon yang mengontrol pertumbuhan payudara dalam jumlah kecil dan menghasilkan testosteron dalam jumlah yang lebih besar. Jika tubuh memproduksi terlalu banyak estrogen atau testosteronnya terlalu rendah, maka payudara pria dapat membesar. Ketidakseimbangan kedua hormon tersebut bisa terjadi secara alami atau akibat dari kondisi dan penyakit tertentu.
Tanda Ginekomastia adalah ditemukan penambahan jaringan kelenjar payudara pada pemeriksaan fisik, disertai juga adanya kelainan yang dapat menjadi penyebab imbalans hormon. Macamnya ialah:
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan tertentu dapat menaikkan atau menurunkan kadar estrogen dalam tubuh dan pada pria hal ini mengandung kemungkinan pertumbuhan kelenjar payudara. Kandungan seperti fitoestrogen juga memiliki aktivitas estrogenik walaupun lebih lemah. Hal yang sama juga ditemukan berkenaan dengan testosteron.
Makanan yang dikonsumsi dapat menaikkan atau menurunkan kadar testosteron pada pria. Ginekomastia adalah suatu bentuk ketidakseimbangan hormon pada pria dengan lebih banyak hormon estrogen, oleh karena itu para pria sebaiknya menerapkan pola makan yang rendah estrogen dan tinggi testosteron, dan menghindari pertambahan berat badan dan lemak berlebih, untuk mencegah ginekomastia.
Kelenjar payudara tumbuh dipengaruhi estrogen dan zat kimia aktif lainnya yang serupa estrogen. Banyak bahan-bahan ini ditemukan di lingkungan. Untuk mengurangi masalah ginekomastia sebaiknya batasi asupan dari bahan-bahan berikut yang dapat meningkatkan produksi estrogen dan menekan produksi testosteron:
Kedelai dan produk olahannya seperti susu, tahu, tempe, edamame, dan lain-lain mengandung fitoestrogen yang dapat berinteraksi dengan reseptor estrogen dan dalam jumlah besar dapat mengakibatkan estrogenisasi.
Buah bit atau beetroot dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh. Oleh karena itu pria dengan resiko imbalans hormonal sebaiknya menghindari konsumsi beetroot berlebihan.
Baca Juga: Ginekomastia : Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Dairy products yaitu susu, keju, yoghurt dapat mengandung hormon estrogen dari sapi yang dapat menjadi zat aktif juga dan pengaruhi keseimbangan estrogen di tubuh pria.
Konsumsi bir dan alkohol meningkatkan resiko kegemukan karena kandungan kalorinya yang tinggi. Selain itu biji-bijian asal pembuatan bir juga mengandung senyawa estrogen. Alkohol juga membebani hati sehingga kurang dapat memecahkan estrogen yang berlebih.
Makanan yang diawetkan dan disimpan di kaleng mengandung senyawa kimia polycarbonate atau bisphenol A. Senyawa ini dapat bekerja di dalam tubuh menyerupai hormon estrogen.
Makanan manis dalam jumlah besar akan memicu sekresi hormon insulin terus menerus dan pada gilirannya menekan produksi hormon testosteron.
Makanan yang memiliki kadar minyak tinggi dan lama digoreng akan sebabkan obesitas, selain itu juga junk food mengandung senyawa kimia yang dapat memicu ketidakseimbangan hormon, peradangan, dan peningkatan kadar hormon estrogen yang tidak normal pada pria.
Makanan yang disarankan untuk menaikkan kadar testosteron pada pria adalah:
Seperti salmon, tuna, dan sarden. Penelitian menunjukkan minyak ikan dan vitamin D yang terkandung di dalamnya menaikkan testosteron.
Baca Juga: Makanan yang Harus Dihindari Penderita Kolesterol Tinggi
Alpukat kaya akan lemak sehat dan magnesium yang menurut para ahli membantu menjaga kadar hormon testosteron yang optimal.
Tiram mengandung banyak zinc dibandingkan makanan lainnya. Zinc sendiri penting untuk kesehatan sperma dan fungsi reproduksi pria.
Sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kale kaya akan magnesium yang bisa meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh.
Pada sebuah penelitian, jahe terbukti dapat meningkatkan kadar hormon testosteron hingga 18% pada 75 pria yang dengan masalah kesuburan setelah konsumsi teratur selama 3 bulan.
Buah delima kaya akan flavonoid antioksidan yang dapat meningkatkan kadar testosteron.
Seiring bertambahnya usia produksi testosteron pada pria menurun sementara estrogen dapat meningkat. Testosteron rendah dapat sebabkan keluhan seperti libido menurun, disfungsi ereksi, perubahan mood, penurunan massa otot dan penambahan massa lemak. Sedangkan estrogen tinggi menyebabkan potensi terbentuknya ginekomastia. Jika banyak konsumsi makanan berlemak, berkalori tinggi, dan manis-manis maka akibatnya berat badan akan naik dan lemak akan mengumpul termasuk di payudara.
Beberapa makanan yang kita makan juga mengandung bahan aktif dan zat kimia yang memiliki sifat serupa hormon estrogen sehingga perlu dibatasi konsumsinya. Olahraga juga penting karena dapat menaikkan testosteron pada pria dan sekaligus membentuk area dada menjadi lebih proporsional. Olahraga yang disarankan adalah olahraga yang sifatnya pembakaran lemak dan mengurangi berat badan sambil juga latihan pembentukan otot dada seperti lari, sepeda, renang, push-up, bench press, squat, cable crossovers.
Baca Juga: 8 Makanan Sehat untuk Jantung yang Wajib Dicoba
Berikut ini beberapa tes untuk mendiagnosis Ginekomastia:
Pada pemeriksaan laboratorium diperiksakan keseimbangan hormon mencakup total testosteron, luteinizing hormone (LH), estradiol, and dehydroepiandrosterone sulfate. Pemeriksaan skrining juga dilakukan terhadap fungsi tiroid atau fungsi ginjal atau fungsi hati jika ada kecurigaan penyakit tertentu.
Rontgen payudara atau mammography dengan atau tanpa USG payudara kadang dikerjakan untuk menilai ada tidaknya resiko kanker payudara.
Pada beberapa kasus yang tidak jelas atau ada penyulit bisa juga dikerjakan CT Scan atau biopsi payudara.
Berikut ini beberapa pilihan pengobatan untuk Ginekomastia:
Penghentian obat-obatan yang menyebabkan ginekomastia sambil dilakukan pemantauan tiap 3-6 bulan terkadang memberikan hasil remisi ginekomastia.
Obat tamoxifen 10 mg dua kali sehari bekerja dengan mengantagonis estrogen pada reseptor di payudara. Jika obat penyebab tidak dapat distop, bisa dicobakan tamoxifen ini dan memberikan keberhasilan sampai 75%.
Pada kasus ginekomastia yang berlanjut sampai lebih 12 bulan sudah terjadi perubahan permanen struktur sehingga bisa dipertimbangkan pembedahan korektif atau bedah plastik mastektomi jika ginekomastia mengganggu secara psikososial. Pada pembedahan kelenjar dan lemak yang berlebihan akan dibuang, dan bentuk dada akan dikembalikan sesuai normalnya.
Segera temui dokter jika anda atau orang yang anda kasihi ditemukan memiliki gejala dan tanda serupa agar tatalaksana yang cepat dan tepat dapat diberikan oleh ahlinya. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan Aplikasi Personal Health Record dari Carevo.
Article Reviewed by dr. Andry Yoshua
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics