
We will contact you shortly
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics
Kolesterol ialah sebuah senyawa pembentuk sel tubuh kita. Tubuh memerlukan asupan kolesterol yang terkandung di dalam makanan untuk membuat dinding sel tubuh. Dalam keadaan normal, kolesterol yang berlebih akan dibuang melalui usus kita, namun apabila asupan kolesterol kita sangat berlebih, kadar kolesterol di dalam darah kita akan meningkat dan menimbulkan banyak penyakit. Keadaan dimana kadar kolesterol tinggi di dalam darah disebut hiperkolesterolemia dalam bahasa medis. Kadar kolesterol total di dalam darah yang dianjurkan ialah kurang dari 200mg/dL, sedangkan kadar kolesterol LDL didalam darah yang dianjurkan ialah kurang dari 100mg/dL. Hiperkolesterolemia sangat berbahaya karena kolesterol dapat menggumpal di pembuluh darah organ manapun dan menyumbat pembuluh darah tersebut sehingga aliran darah ke organ tersebut dapat terganggu. Sumbatan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol ini dalam bahasa medis disebut atherosklerosis. Atherosklerosis dapat terjadi dimanapun, namun ada dua penyakit akibat atherosklerosis yang bisa membahayakan nyawa yaitu serangan Jantung dan stroke. Apabila terjadi di pembuluh darah coroner akan menyebabkan serangan jantung, apabila terjadi di pembuluh darah otak akan menyebabkan stroke. Oleh karena itu, menjaga pola makan untuk menjaga kadar kolesterol darah sangatlah penting untuk dilakukan.
Aerobik dan angkat beban
Menurut beberapa penelitian, olahraga terbukti dapat menurunkan kadar kolesterol di dalam darah. Olahraga yang dianjurkan ialah olahraga aerobik dan olahraga angkat beban. Bagi individu yang masih memiliki kadar kolesterol normal, olahraga yang dianjurkan ialah olahraga aerobik seperti lari pagi selama lebih dari 30 menit sehari dilakukan 5 kali dalam 1 minggu. Bagi penderita hiperkolesterolemia yang masih mampu kuat secara fisik, olahraga aerobik selama 30 menit sehari dilakukan 5 kali seminggu ditambah olahraga angkat beban dengan beban sedang sampai berat. Penderita hiperkolesterolemia yang tidak mampu berolahraga seperti lansia dan difabel, olahraga aerobic dilakukan semampunya dan mengangkat beban ringan.
Hindari lemak jenuh
Selain olahraga, pola makan juga sangat mempengaruhi kadar kolesterol darah. Terdapat dua jenis lemak yang terkandung di dalam makanan yaitu lemak jenuh dan tidak jenuh atau dalam bahasa Inggrisnya ialah saturated fat dan unsaturated fat. Lemak jenuh mengandung kolesterol yang lebih banyak sehingga penderita hiperkolesterolemia harus menghindari makanan-makanan yang mengandung lemak jenuh. Anjuran konsumsi lemak jenuh harian ialah kurang dari 11 – 15 gram perhari. Makan yang mengandung lemak jenuh contohnya ialah:
Masih banyak lagi makanan yang mengandung lemak jenuh selain makanan-makanan yang disebutkan di atas. Apabila kesulitan untuk menentukan kandungan kadar lemak jenuh di suatu makanan, kita bisa mencarinya di google search pada smartphone anda. Kadar lemak jenuh juga bisa ditemukan di belakang kemasan makanan yang anda beli.
Hindari trans fat
Selain lemak jenuh, penderita hiperkolesterolemia juga harus menghindari lemak trans atau trans fat. Secara sederhana, lemak trans ini adalah lemak didalam minyak yang berubah menjadi padat akibat pemrosesan suatu makanan seperti saat menggoreng dengan minyak. Lemak jenis ini dapat dengan mudah meningkatkan kadar kolesterol darah secara signifikan sehingga meningkatkan resiko terjadinya atherosklerosis. beberapa makanan yang mengandung lemak trans tinggi ialah;
Masih banyak lagi makanan dan minuman yang mengandung kadar lemak trans sehingga kita harus lebih waspada dalam memilih makanan dan minuman yang kita konsumsi agar terhidar dari penyakit-penyakit.
Referensi
Baca juga :
Thank you for contacting the Carevo team, our team will
immediately contact you with related topics